Ambisi Honda Kembangkan EV Meredup, Fokus ke Mobil Hybrid
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Pemerintah klaim industri kendaraan listrik terus tumbuh meski penjualan mobil secara umum mengalami tekanan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Meski pasar otomotif di Indonesia mengalami tekanan cukup besar di 2024 tetapi Kementerian Perindustrian mengklaim industri kendaraan listrik terus tumbuh. Ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan global yang tertarik berinvestasi.
Pertumbuhan itu disebut karena pemerintah memberikan beragam kemudahan dalam berinvestasi. Sehingga perusahaan pun tertarik buat masuk ke Tanah Air dan memproduksi kendaraan secara lokal.
“Kita sudah menyaksikan ada banyak produk-produk lokal yang sebenarnya sudah diproduksi di Indonesia. Walaupun beberapa bagian masih diimpor tapi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sudah cukup tinggi karena ada beberapa sudah mendekati 40 persen,” ujar Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian dalam siaran pers (02/12).
Ia mengungkap bahwa pemerintah telah melakukan perubahan target nilai TKDN. Sebelumnya minimum 40 persen sampai tahun 2023 diperpanjang jadi hingga 2026.
Kemudian dari minimum 60 persen di 2029 jadi setidaknya 80 persen pada 2030 dan seterusnya.
“Kita ingin semua produsen otomotif bisa membangun pabrik di Indonesia karena punya dampak sosial dan ekonomi tinggi termasuk penyerapan lapangan pekerjaan,” tuturnya.
Kemudahan itu diberikan karena pemerintah sadar bahwa pabrik otomotif di Indonesia memiliki rantai pasok yang didukung industri kecil dan menengah. Akibatnya ada banyak tenaga kerja terlibat sehingga perlu mendapat perhatian.
Selain itu, melihat penetrasi pasar mobil maupun motor listrik dalam dua tahun terakhir, Wamenperin menilai pasar otomotif akan dikuasai oleh kendaraan motor listrik dalam waktu sekitar lima tahun.
“Karena itu, kita juga harus mulai menyusun langkah transisi dari industri berbahan fosil kemudian elektrik atau kombinasi keduanya. Ini yang perlu betul-betul dipikirkan pemerintah sebagai regulator agar industri tidak mengalami kontraksi,” kata Faisol.
Hal senada pun diungkap Rachmat Kaimuddin, Ketua Satgas Transisi Energi Nasional yang menyebut bahwa beberapa negara tetangga sudah menyiapkan peralihan menuju mobil listrik. Sehingga, kemungkinan pasar otomotif dikuasai oleh EV adalah sebuah keniscayaan.
“Jadi statistik yang saya selalu bawa adalah puncak penjualan kendaraan konvensional itu di tahun 2017. Sejak itu penjualan mobil konvensional di dunia sudah turun jadi langkah transisi pasti harus kita tempuh,” tegas Rachmat.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025