Komitmenn Chery Dukung Atlet Indonesia dengan Tiggo Series
06 Desember 2025, 07:00 WIB
Airlangga menerangkan bahwa kehadiran Chery, BYD hingga Hyundai membawa dampak positif bagi industri otomotif
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Saat ini banyak pabrikan mobil yang meniagakan produknya di Indonesia. Mulai dari Chery, BYD hingga VinFast.
Kehadiran mereka membawa dampak positif bagi negara. Sebab semua produsen itu menanamkan uang di Tanah Air.
Apalagi setelah pemerintah mengucurkan insentif bagi sektor otomotif. Jumlahnya mencapai Rp 7 triliun dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Stimulus tersebut ternyata cukup menggoda BYD dan kawan-kawan berinvestasi. Mereka mendirikan fasilitas produksi di berbagai lokasi.
"Chery berinvestasi sebesar Rp 5,2 triliun. Mereka sudah memiliki dua hingga tiga merek sampai dengan 2030," kata Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat Pembukaan Rapimnas Kadin dikutip dari video YouTube Kadin Indonesia.
Kemudian Airlangga menjabarkan kalau BYD telah berinvestasi sampai Rp 11,2 triliun.
Uang tersebut digunakan untuk mendirikan pabrik di Subang. Dengan kapasitas produksi sampai 150 ribu unit per tahun.
Sementara Wuling turut berinvestasi di Indonesia. Jenama asal Cina itu menggelontorkan dana Rp 9,3 triliun.
Lalu dilanjutkan dengan mendirikan pabrik baterai. Jadi mereka kembali mengeluarkan uang Rp 7,5 triliun.
Sebagai informasi, Wuling memiliki pabrik seluas 60 hektare di Cikarang, Jawa Barat.
"VinFast dari Vietnam juga sudah berinvestasi Rp 3,7 triliun dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun," lanjut Airlangga.
Hyundai tidak mau kalah menanamkan uang di Indonesia. Pabrikan asal Korea itu berinvestasi sampai Rp 20 triliun.
Pembantu Presiden Prabowo Subianto itu menerangkan kalau seluruhnya digabung, maka total investasi Chery sampai BYD mencapai Rp 56,9 triliun.
Tentu capaian di atas terbilang positif. Sebab dapat berkontribusi dalam membangun industri otomotif.
Tidak ketinggalan dapat menyerap banyak tenaga kerja. Otomatis jumlah pengangguran di Tanah Air bakal berkurang.
Sekadar mengingatkan, pemerintah tidak melanjutkan bantuan untuk industri otomotif pada 2026.
Mengacu Peraturan Menteri Investasi Nomor 6/2023 juncto Nomor 1/2024, batas waktu pemanfaatan insentif dan skema importasi mobil listrik berakhir pada 31 Desember 2025.
Selanjutnya berdasarkan peta jalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027 para produsen mobil listrik diwajibkan memenuhi komitmen produksi lokal dengan rasio satu banding satu.
Mereka harus memproduksi unit dengan spesifikasi teknis, mencakup daya motor listrik dan kapasitas baterai minimal setara atau lebih besar.
Apabila mereka tidak mampu memenuhi ketentuan produksi lokal itu, pemerintah berhak mengeksekusi bank garansi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 Desember 2025, 07:00 WIB
05 Desember 2025, 07:00 WIB
04 Desember 2025, 21:00 WIB
04 Desember 2025, 17:00 WIB
04 Desember 2025, 16:00 WIB
Terkini
06 Desember 2025, 07:00 WIB
Chery menyiapkan 10 unit mobil terdiri dari Tiggo 9 CSH, Tiggo 8 CSH sampai Tiggo Cross untuk mobilitas atlet
05 Desember 2025, 21:00 WIB
Motor yang terendam banjir Sumatera dan Malang berisiko terjadi kerusakan jika tidak ditangani secara benar
05 Desember 2025, 20:05 WIB
Mahindra berencana bawa mobil penumpang ke Indonesia tahun depan untuk menarik lebih banyak pelanggan
05 Desember 2025, 19:00 WIB
PUBG Mobile dan Porsche resmi jalin kerja sama, hadirkan pengalaman baru dan unik buat para penggunanya
05 Desember 2025, 18:00 WIB
Belasan ribu masyarakat umum beserta komunitas hadiri Gesrek Festival yang digelar di akhir November 2025
05 Desember 2025, 17:00 WIB
Memiliki banyak fasilitas unggulan, Krida Toyota tawarkan sensasi lebih dari sebuah diler mobil baru
05 Desember 2025, 16:00 WIB
Astra Auto Fest 2025 menyuguhkan berbagai lini kendaraan dari Daihatsu, Toyota, Lexus, BMW dan motor Honda
05 Desember 2025, 15:00 WIB
Toyota Veloz Hybrid dipasarkan dalam empat pilihan varian yang berbeda, kenali masing-masing tipe yang sesuai