Mobil China Makin Canggih, Merek Jerman Mulai Ditinggalkan
20 Oktober 2024, 13:00 WIB
Pemerintah Korea Selatan gelar rapat darurat terkait kebakaran EV yang mengakibatkan ratusan orang mengungsi
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kebakaran Mercedes-Benz EQE di Korea Selatan berdampak besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kendaraan listrik. Bagaimana tidak, insiden tersebut telah mengakibatkan puluhan mobil ikut hangus dan warga yang tinggal di apartemen itu pun harus diungsikan guna menghindari hal terburuk.
Kejadian itu membuat masyarakat di Korea Selatan panik karena kebanyakan warga Seoul tinggal Apartemen. Mobil mereka pun umumnya diparkirkan di basement sehingga risiko terjadinya hal serupa tentu besar.
Oleh sebab itu pejabat langsung melakukan pertemuan darurat dengan para produsen kendaraan listrik. Kegiatan tersebut diikuti Wakil Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan, Kementerian Transportasi dan Industri serta Badan Pemadan Kebakaran Nasional.
Sementara pelaku industri yang hadir adalah Hyundai Motor Group, Mercedes-Benz Korea dan Volkswagen Group Korea.
Menariknya dalam pertemuan juga disampaikan laporan dari Markas Besar Kebakaran & Bencana Metropolitan Seoul pada Februari 2024. Mereka menyebut bahwa ada 1.399 kebakaran terjadi di tempat parkir bawah tanah di Korea Selatan antara tahun 2013 dan 2022 dengan 43,7 persen diantaranya disebabkan berawal dari kendaraan.
Sementara kebakaran yang disebabkan oleh adanya kesalahan kelistrikan mencapai 53 persen dari total insiden.
Pemerintah pun akan mewajibkan produsen menyampaikan lebih detail terkait baterai. Selama ini mereka hanya menjelaskan kapasitas dan jarak tempuh namun merek tidak disampaikan secara terbuka.
Tak lama setelah itu, Hyundai pun menyampaikan bahwa mereka menggunakan baterai dari perusahaan lokal yaitu LG Energy Solution. Selain itu mereka juga memanfaatkan hasil produksi SK On dan CATL dari China.
Sementara itu Moon Hak-hoon, Profesor Teknik Otomotif Universitas Osan menilai aturan tersebut kurang optimal. Menurutnya dengan menyampaikan merek baterai memang membuat masyarakat lebih mudah memilih tapi tidak mengurangi risiko kebakaran EV.
Menurutnya lebih efektif bila masing-masing kendaraan diberi peringatan terkait pemicu kebakaran. Dengan demikian masyarakat bisa berhati-hati.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
20 Oktober 2024, 13:00 WIB
18 Oktober 2024, 23:00 WIB
18 Oktober 2024, 12:00 WIB
18 Oktober 2024, 07:00 WIB
17 Oktober 2024, 20:00 WIB
Terkini
20 Oktober 2024, 18:15 WIB
Prabowo Subianto pakai Pindad Maung terbaru, dirancang dengan spesifikasi mobil presiden dan anti peluru
20 Oktober 2024, 13:00 WIB
Teknologi dan harga mobil China jadi daya tarik, konsumen beralih dari merek Jerman meski terkenal premium
20 Oktober 2024, 12:22 WIB
Marc Marquez berhasil keluar sebagai pemenang di MotoGP Australia 2024 usai menundukan Martin dan Bagnaia
20 Oktober 2024, 11:00 WIB
Alasan pabrik baterai Hyundai enggan pasok ke merek lain karena ingin fokus untuk lini elektrifikasi mereka
20 Oktober 2024, 09:00 WIB
Honda Culture Indonesia 2024 digelar di Jakarta untuk mewadahi serta sebagai apresiasi kepada para pelanggan
20 Oktober 2024, 07:00 WIB
Kegiatan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilaksanakan hari ini, ada rekayasa lalu lintas
19 Oktober 2024, 17:00 WIB
Hyundai Stargazer X bekas lansiran 2024 sudah dijual di situs jual beli dengan harga turun Rp 52 juta
19 Oktober 2024, 15:00 WIB
Bantu memaksimalkan ketertiban, pengamat minta polisi utamakan teguran dan edukasi selama Operasi Zebra 2024