10 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Pecundangi Omoda E5
20 November 2024, 19:01 WIB
Mercedes-Benz EQE terbakar saat diparkir dan tidak dalam kondisi charging, begini penjelasan pengamat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Belum lama ini kembali terjadi insiden mobil listrik terbakar. Satu unit Mercedes-Benz di area parkir apartemen di Korea Selatan, meski sedang tidak dalam kondisi pengisian daya.
Kejadian tersebut menghasilkan kobaran api yang besar dan membuat 21 orang harus dilarikan ke rumah sakit karena luka ringan. Lalu ada 70 kendaraan terkena dampak dan mengalami kerusakan.
Tujuh anak dan satu pemadam kebakaran dibawa ke rumah sakit karena menghirup asap hasil kebakaran itu. Sementara itu sekitar 209 penghuni harus dievakuasi dari lingkungan apartemen.
Berdasarkan penjelasan pihak pemadam kebakaran Incheon, api membara mulai pukul 6:15 waktu setempat di lantai parkir basement pertama.
Alhasil 177 petugas tanggap darurat dikirim ke lokasi kejadian. Butuh waktu sekitar delapan jam buat pemadam kebakaran menjinakkan api pada mobil listrik itu.
Perlu diketahui ini bukan kali pertama mobil listrik Mercedes-Benz EQE terbakar. Pada Juli 2023 unit serupa terbakar saat diparkir di garasi rumah.
Mobil tersebut merupakan pinjaman dari pihak Mercedes-Benz saat mobil konsumen harus masuk bengkel untuk servis. Sama seperti insiden di Korea Selatan, disebutkan bahwa EQE yang terbakar tidak sedang di-charging.
Mercedes-Benz EQE sendiri merupakan salah satu mobil yang dipasarkan di Indonesia. Namun hingga saat ini tidak ditemukan kejadian serupa.
Meski penyebabnya beragam, pengamat mengungkapkan bahwa hal tersebut mulai sering terjadi pada baterai dengan material Lithium-Ion.
“Tesla 3, Tesla Model S, Tesla Model X, BMW i3, BMW i7 hingga Mercedes-Benz EQE yang menggunakan baterai berbasis Lithium-Ion semakin ramai mengalami Thermal Run Out dan terbakar sampai meledak,” ucap Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO, Selasa (7/8).
Secara ringkas, ia menjelaskan bahwa kobalt oksida atau nikel mangan kobalt oksida pada jenis baterai tersebut memiliki kepadatan energi lebih tinggi. Sehingga jadi lebih sensitif terhadap benturan dan panas berlebih.
Masih ada opsi material baterai lain yang diklaim lebih aman yakni LFP (Lithium Ferro Phosphate/LiFePO4). Jenis satu ini sudah digunakan oleh sejumlah manufaktur seperti BYD (Build Your Dreams).
“Stabilitas kimianya lebih baik, tahan terhadap Thermal Runaway dan risiko kegagalan lebih rendah dalam berbagai kondisi penggunaan,” tegas dia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
20 November 2024, 19:01 WIB
20 November 2024, 18:00 WIB
20 November 2024, 12:41 WIB
20 November 2024, 08:00 WIB
19 November 2024, 21:00 WIB
Terkini
20 November 2024, 21:00 WIB
Kementerian Perhubungan siapkan 3 solusi atasi kemacetan di Puncak Bogor yang selama ini menjadi tantangan
20 November 2024, 19:01 WIB
BYD M6 masih merajai mobil listrik terlaris pada Oktober 2024 dengan mencatatkan penjualan 1.866 unit
20 November 2024, 18:00 WIB
Rekor baru, produksi kendaraan lingkungan BYD secara global berhasil tembus 10 juta unit pada November 2024
20 November 2024, 17:00 WIB
Bapenda DKI Jakarta mengenakan pajak sebesar 10 persen buat pengguna jasa parkir Valet di kawasan Ibu Kota
20 November 2024, 16:03 WIB
Honda GL Max Kustom menggunakan konsep Boardtracker dan berhasil menggasak gelar juara nasional HMC 2024
20 November 2024, 16:00 WIB
Logo baru MotoGP baru saja diperkenalkan, memiliki makna yang sangat luas karena terinspirasi dari banyak hal
20 November 2024, 15:00 WIB
Toyota bakal lakukan efisiensi imbas kenaikan PPN menjadi 12 persen yang berdampak pada peningkatan biaya produksi
20 November 2024, 14:04 WIB
Tiga pekerja pabrik Hyundai di Ulsan, Korea Selatan ditemukan tewas saat melakukan Environmental Chamber Test