Chery X Diperkenalkan di GJAW 2025, Meluncur Tahun Depan
24 November 2025, 20:30 WIB
Gaikindo menyebut pajak kendaraan bermotor di Indonesia 30 kali lipat lebih mahal ketimbang negara tetangga
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kondisi ekonomi digadang-gadang salah satu penyebab penjualan mobil baru di Indonesia turun. Namun hal tersebut bukan menjadi faktor utama.
Akan tetapi tingginya angka pajak kendaraan di Tanah Air, diyakini membuat orang-orang enggan membeli mobil baru..
“Beberapa tahun lalu saya ditanya oleh perwakilan US Automotive Council. Mereka bilang pajak kamu (Indonesia) paling tinggi di dunia, saat dicek ternyata benar,” ungkap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di Jakarta, Senin (25/08)..
Kukuh pun coba memberi contoh, pajak kendaraan Toyota Avanza di Indonesia hampir menyentuh angka Rp 5 juta.
Menurut dia jumlah tersebut terbilang sangat mahal. Sebab lima sampai 30 kali lipat lebih tinggi dari negara lain.
“Sementara di negara tetangga (Malaysia) yang justru impor dari kita, pajaknya tidak sampai Rp 1 juta. Di Thailand malah lebih rendah lagi Rp 150 ribu,” tutur Kukuh.
Tentu tingginya pajak kendaraan bermotor yang dipatok pemerintah Indonesia, sangat membebankan masyarakat di dalam negeri.
Sehingga tidak heran jika masyarakat mulai enggan membeli mobil baru dalam beberapa waktu belakangan.
“Kemudian di mereka (Thailand) juga tidak ada pajak lima tahunan,” Kukuh menegaskan.
Di sisi lain hal senada turut dilontarkan Riyanto, pengamat otomotif serta Peneliti Senior LPEM FEB UI. Ia menyebut harga On The Road (OTR) mobil baru di Indonesia hampir separuhnya merupakan instrumen pajak.
“Pajak kendaraan kita (Indonesia) itu kira-kira 40 persen. Sedangkan (Thailand) hanya 32 persen,” kata Riyanto dalam kesempatan serupa.
Riyanto menuturkan ada sejumlah instrument pajak yang dibebankan kepada masyarakat saat membeli mobil baru. Seperti contoh Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Lalu Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB) serta Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Seluruh instrumen tersebut membuat harga mobil baru melambung tinggi.
Selanjutnya Riyanto menuturkan BBNKB di Thailand tidak dipungut. Sedangkan di Indonesia dipatok 12,5 persen.
Tak heran jika banderol kendaraan roda empat di Negeri Gajah Putih jauh lebih murah ketimbang di Indonesia.
“Hemat saya kalau kita mau kompetitif dengan Thailand, ini harus ada pengorbanan juga. Dari sisi penurunan harga tidak mungkin kita bisa bersaing dengan Thailand yang harganya jauh lebih murah,” Riyanto menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 November 2025, 20:30 WIB
24 November 2025, 19:30 WIB
24 November 2025, 11:06 WIB
24 November 2025, 10:21 WIB
24 November 2025, 10:21 WIB
Terkini
24 November 2025, 21:30 WIB
Angka pemesanan Mitsubishi Destinator tembus 12.000 SPK sejak awal diluncurkan, sudah terkirim 6.000 unit
24 November 2025, 21:00 WIB
Mazda siapkan berbagai program untuk menarik konsumen di GJAW 2025 menjelang akhir tahun, berikut detailnya
24 November 2025, 20:30 WIB
Chery X bakal diluncurkan di Indonesia tahun depan dengan harga sekitar Rp 800 jutaan untuk jawab kebutuhan pelanggan
24 November 2025, 20:00 WIB
Changan resmi debut di GJAW 2025 membawa dua mobil listrik andalan dengan harga kompetitif di kelasnya
24 November 2025, 19:30 WIB
Gaikindo berniat melakukan revisi penjualan mobil baru untuk periode 2025 setelah gelaran GJAW 2025 berakhir
24 November 2025, 19:00 WIB
Pemilik mobil bisa mendatangi booth JKIND di GJAW 2025 untuk menjajakan banyak produk unggulan ke pengunjung
24 November 2025, 18:46 WIB
Toyota hadirkan beragam promo spesial untuk memudahkan pelanggan melakukan pembelian kendaraan di GJAW 2025
24 November 2025, 18:42 WIB
World Premier Toyota Veloz Hybrid di GJAW 2025 disaksikan langsung Dirjen Ilmate Kementerian Perindustrian