20 Mobil Terlaris Mei 2025, Avanza Kuasai Posisi Puncak
16 Juni 2025, 07:00 WIB
Nissan bakal jual saham mereka di Renault untuk kembangkan produk baru dan bertahan dari kebangkrutan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Beragam cara dilakukan Nissan agar perusahaan tetap bisa bertahan di tengah tekanan. Salah satunya adalah dengan mengurangi kepemilikannya di Renault.
Kedua perusahaan telah sepakat untuk mengurangi kepemilikan saham minimum dari masing-masing perusahaan. Dari sebelumnya sebesar 15 persen menjadi 10 persen.
Dengan menjual saham mereka di Renault maka perusahaan bisa meraih sekitar 100 miliar yen atau sekitar Rp 11,3 triliun. Dana tersebut dapat dipakai perusahaan buat mengembangkan kendaraan baru di tengah kondisi yang menantang saat ini.
“Kami mengurangi kepemilikan silang saham kami untuk berinvestasi dalam pengembangan kendaraan. Namun, belum ada keputusan pasti yang dibuat pada tahap ini," ungkap Ivan Espinosa, CEO Nissan Motor.
Penjualannya bakal menjadi salah satu titik renggangnya kerja sama yang sudah berlangsung lebih dari dua dekade. Terlebih Renault telah melepas sahamnya di Nissan secara bertahap sejak 2023 lalu.
Langkah tersebut dilakukan saat perombakan aliansi Nissan dan Renault agar kedua perusahaan bisa lebih setara.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan tengah berupaya mengembalikan kondisi keuangan mereka. Selain melepas saham di Renault, mereka berencana untuk melepas beberapa aset penting termasuk kantor utamanya di yang berada di Yokohama, Jepang.
Bahkan pabrikan asal Jepang itu dikabarkan sudah memasukkan kantor ke dalam aset yang akan dijual hingga Maret 2026.
Meski demikian hal tersebut tidak mudah lokasi itu sudah menjadi kantor pusat sejak relokasi dari Tokyo di 2009. Lokasinya punsangat strategis karena dekat dengan stasiun Yokohama.
Namun properti Nissan ditaksir punya nilai 100 miliar yen. Dana itu tentunya bisa membantu keuangan perusahaan untuk menutup tujuh dari 17 pabrik globalnya.
Tak hanya itu, perusahaan juga telah melakukan beberapa langkah strategis lain termasuk memecat sekitar 20.000 pekerja di seluruh dunia. Jumlah tersebut setara dengan 15 persen dari total tenaga kerja mereka secara global.
Jumlah tercapai selama tahun fiskal 2024 atau sepanjang 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Juni 2025, 07:00 WIB
15 Juni 2025, 13:04 WIB
14 Juni 2025, 15:00 WIB
13 Juni 2025, 11:00 WIB
13 Juni 2025, 09:00 WIB
Terkini
16 Juni 2025, 15:00 WIB
Sejumlah tenaga penjual mulai menawarkan Mitsubishi DST Concept ke konsumen, segini kisaran harganya
16 Juni 2025, 14:00 WIB
Beberapa waktu lalu, desain atau hak paten yang diduga BYD M9 PHEV telah terdaftar di laman resmi DJKI
16 Juni 2025, 12:07 WIB
BYD menjadi pabrikan mobil listrik asal Cina yang terbilang paling sukses di pasar otomotif Tanah Air
16 Juni 2025, 11:01 WIB
Wholesales mobil hybrid masih dipimpin Toyota Kijang Innova Zenix HEV, tiga MPV mewah bertahan di 10 besar
16 Juni 2025, 10:00 WIB
Penjualan Suzuki Mei 2025 mengalami pertumbuhan tipis dibanding bulan sebelumnya dengan Carry jadi andalan
16 Juni 2025, 09:00 WIB
Yamaha menggelar Grand Filano SOTR Season 2 serentak di enam kota berbeda di Indonesia pada Minggu (15/06)
16 Juni 2025, 08:00 WIB
Pengiriman mobil listrik secara wholesales tembus 6.331 unit di Mei 2025, BYD Sealion 7 kontributor utama
16 Juni 2025, 07:00 WIB
20 mobil terlaris Mei 2025 dikuasai oleh pabrikan Jepang dengan Toyota Avanza sebagai model paling laku