Mobil Listrik Citroen eC3 Siap Diproduksi Lokal, Kejar Subsidi
24 April 2024, 15:00 WIB
Moeldoko menyebut kalau subsidi mobil listrik yang diberikan Jokowi berjalan lambat tidak seperti diharapkan
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Subsidi mobil listrik yang digagas Presiden Joko Widodo sepertinya belum berjalan dengan semestinya. Terdapat kekurangan ketika pengaplikasiannya.
Seperti dikatakan oleh Moeldoko selaku Ketua Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) saat membuka pameran PEVS 2023. Menurutnya bantuan dari Jokowi masih berjalan lambat.
“Subsidi mobil listrik berjalan lambat hingga sekarang. Artinya kan ada sesuatu dong, pemerintah cari tahu itu,” ungkap Moeldoko di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada Rabu (17/5).
Menurut Kepala Staf Kepresidenan ada sejumlah faktor menyebabkan hal itu terjadi. Satu diantaranya adalah kurangnya respon dari masyarakat terhadap insentif diberikan pemerintah.
Kemudian terdapat restitusi yang ditanggung oleh para pabrikan. Sehingga memperlambat jalannya subsidi mobil listrik dari Jokowi.
“Diler menanggung restitusi dari insentif kendaraan elektrik. Nah dikhawatirkan uang penggantian setahun baru dibayar pemerintah kemungkinan bakal menjadi beban dari produsen,” tegasnya.
Berangkat dari hal tersebut, Moeldoko menyebut kalau pemerintah sudah melakukan evaluasi. Bahkan para pembantu Jokowi membahasnya dalam sebuah rapat.
“Evaluasi ini terlihat orang mau beli kan ada aplikasinya, bisa diperhatikan populasinya di situ, kenapa yang berminat baru sedikit. Dasarnya masyarakat diberikan kesempatan subsidi tapi kok tidak direspons,” pungkasnya.
Seperti diketahui Presiden Jokowi luncurkan program subsidi mobil listrik. Bantuannya berupa pemotongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen beberapa bulan lalu.
Artinya PPN kendaraan roda empat elektrik nantinya hanya dikenakan sebesar satu persen. Sebelumnya besaran pajak yang ditanggung ialah 11 persen.
Hal ini sebelumnya telah disampaikan oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan. Ia menegaskan dilakukan guna mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Untuk diketahui kebijakannya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan KBLBB Roda Empat Tertentu dan KBLBB Bus Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah.
Kemudian kompensasi akan diberikan kepada masyarakat membeli kendaraan elektrik khusus diproduksi di Indonesia. Kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan kajian perbandingan dari negara lain memiliki kemajuan dalam bidang ini.
Diharapkan dapat mempercepat penggunaan mobil dan motor listrik sehingga membantu fiskal negara. Dimana subsidi untuk bahan bakar berbasis fosil atau bensin bakal semakin berkurang.
Adapun kuota bantuan kendaraan roda empat listrik disiapkan pemerintah adalah 35.900 unit.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
24 April 2024, 15:00 WIB
23 April 2024, 19:00 WIB
22 April 2024, 20:00 WIB
22 April 2024, 09:00 WIB
28 Maret 2024, 15:00 WIB
Terkini
29 April 2024, 21:21 WIB
Hyundai manjakan konsumen di Jakarta dengan memberikan fasilitas yang bisa dimanfaatkan calon pembeli
29 April 2024, 21:18 WIB
Federal Oil mengaku bangga dengan hasil manis yang diraih kedua pembalap andalannya di MotoGP Spanyol 2024
29 April 2024, 19:48 WIB
Animo masih terbilang rendah, ESDM ungkap keunggulan motor listrik konversi seperti efisiensi bahan bakar
29 April 2024, 18:57 WIB
Versi hybrid dari Omoda 5, Chery Omoda 7 meluncur di Beijing Auto Show 2024 tawarkan beberapa keunggulan
29 April 2024, 17:00 WIB
Persiapan PEVS 2024 memasuki hari terakhir, beragam model menarik dipastikan akan muncul termasuk Neta V-II
29 April 2024, 15:00 WIB
Hanya fokus memasarkan kendaraan listrik murni, ini prediksi mobil BYD yang masuk Indonesia tahun ini
29 April 2024, 14:00 WIB
Marc Marquez akhirnya berhasil meraih podium perdananya bersama Ducati dalam balapan MotoGP Spanyol 2024
29 April 2024, 13:00 WIB
Daihatsu mengungkapkan bahwa dampak kenaikan suku bunga BI masih belum bisa dirasakan dalam waktu dekat