MG Bawa Seluruh Line Up EV di PEVS 2025, Tawarkan Banyak Promo
01 Mei 2025, 07:00 WIB
Moeldoko, Ketua Umum Periklindo meminta pemerintah untuk tetap mempertahankan aturan TKDN atau ditingkatkan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto sempat berniat melonggarkan aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Hal tersebut sebagai respon dari penetapan tarif impor Amerika Serikat.
Sayang rencana tersebut menuai banyak respon. Salah satunya datang dari perkumpulan industri kendaraan listrik Indonesia (Periklindo).
“Justru kalau dari sektor EV, kita berharap TKDN itu dipertahankan atau kalau perlu ditingkatkan,” ucap Moeldoko, Ketua Umum Periklindo di JIExpo Kemayoran, Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Moeldoko peraturan mengenai TKDN harus diperkuat demi menjaga daya saing para pelaku industri di Tanah Air.
Apalagi untuk pasar mobil maupun motor listrik di dalam negeri. Sebab berpotensi dibanjiri produk-produk dari negara lain.
“TKDN perlu dipertahankan agar industri dalam negeri bertumbuh dengan baik,” Moeldoko menambahkan.
Lebih jauh Moeldoko meminta agar aturan TKDN diperkuat, ia juga menilai kebijakan mengenai komponen lokal perlu dibuat fleksibel.
Terkhusus buat sektor-sektor tertentu. Dengan begitu benar-benar dapat menjaga daya saing para produsen motor maupun mobil listrik.
“Terhadap sektor-sektor yang memiliki high technology serta belum bisa kita produksi, itu diperlukan fleksibilitas,” tegas Ketua Umum Periklindo tersebut.
Pernyataan Periklindo senada dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya. Menurut mereka wacana pelonggaran TKDN berpotensi merugikan.
Gaikindo pun berencana untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah, guna membahas hal tersebut.
Langkah itu dilakukan untuk mempertahankan industri otomotif Tanah Air di tenggah situasi seperti sekarang.
"Industri otomotif (Indonesia) sudah dibangun puluhan tahun. Kita tidak mau bahwa industri ini ambruk," kata Yohanes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo dalam kesempatan terpisah.
Nangoi menekankan pentingnya mempertimbangkan sejarah panjang pembangunan industri otomotif di dalam negeri.
Oleh sebab itu mereka ingin berdiskusi dengan pemerintah, buat membahas wacana pelonggaran TKDN dalam waktu dekat.
"Yang jelas kami mengimbau agar kebijakan diambil (oleh pemerintah) merupakan yang terbaik," pungkas Nangoi.
Lebih jauh Nangoi turut menyoroti keberhasilan industri nasional dalam meningkatkan kandungan lokal. Salah satunya dengan kehadiran Toyota Agya maupun Daihatsu Ayla.
Kedua produk low cost green car atau biasa disebut LCGC ini sudah mengantongi TKDN mencapai 92 persen.
"Capaian seperti Agya serta Ayla harus menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan," Nangoi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Mei 2025, 07:00 WIB
30 April 2025, 15:00 WIB
30 April 2025, 14:00 WIB
30 April 2025, 11:34 WIB
30 April 2025, 08:00 WIB
Terkini
01 Mei 2025, 17:00 WIB
Seres beri cashback Rp 51 juta buat pelanggan yang ingin tukar tambah kendaraan konvensional ke listrik
01 Mei 2025, 15:00 WIB
Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM di Mei 2025, kali ini banderol dari Pertamax series turun
01 Mei 2025, 11:00 WIB
Mobil Toyota Kijang Innova yang digunakan Jokowi saat ke Polda sempat menunggak pajak, dilunasi setelah viral
01 Mei 2025, 08:05 WIB
Polda Metro Jaya umumkan lokasi peringatan Hari Buruh yang akan dilangsungkan hari ini, hindari agar tidak kena macet
01 Mei 2025, 07:00 WIB
MG bawa seluruh line up kendaraan listrik di PEVS 2025 serta menghadirkan beragam promo menarik buat pengunjung
01 Mei 2025, 06:00 WIB
Versi produksi lokal dari BAIC BJ40 Plus disinyalir meluncur akhir Mei 2025, harganya berpotensi turun
30 April 2025, 22:00 WIB
Yamaha menilai kalau podium yang diraih Fabio Quartararo di MotoGP Spanyol 2025 terjadi terlalu cepat
30 April 2025, 21:00 WIB
Wuling gelar kompetisi untuk kenalkan EV Van ke pebisnis Indonesia yang membutuhkan mobilitas tinggi