Mobil Listrik Wuling Jadi Bintang di GIIAS 2025, Raup Ribuan SPK
07 Agustus 2025, 14:00 WIB
Moeldoko, Ketua Umum Periklindo meminta pemerintah untuk tetap mempertahankan aturan TKDN atau ditingkatkan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto sempat berniat melonggarkan aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Hal tersebut sebagai respon dari penetapan tarif impor Amerika Serikat.
Sayang rencana tersebut menuai banyak respon. Salah satunya datang dari perkumpulan industri kendaraan listrik Indonesia (Periklindo).
“Justru kalau dari sektor EV, kita berharap TKDN itu dipertahankan atau kalau perlu ditingkatkan,” ucap Moeldoko, Ketua Umum Periklindo di JIExpo Kemayoran, Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Moeldoko peraturan mengenai TKDN harus diperkuat demi menjaga daya saing para pelaku industri di Tanah Air.
Apalagi untuk pasar mobil maupun motor listrik di dalam negeri. Sebab berpotensi dibanjiri produk-produk dari negara lain.
“TKDN perlu dipertahankan agar industri dalam negeri bertumbuh dengan baik,” Moeldoko menambahkan.
Lebih jauh Moeldoko meminta agar aturan TKDN diperkuat, ia juga menilai kebijakan mengenai komponen lokal perlu dibuat fleksibel.
Terkhusus buat sektor-sektor tertentu. Dengan begitu benar-benar dapat menjaga daya saing para produsen motor maupun mobil listrik.
“Terhadap sektor-sektor yang memiliki high technology serta belum bisa kita produksi, itu diperlukan fleksibilitas,” tegas Ketua Umum Periklindo tersebut.
Pernyataan Periklindo senada dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya. Menurut mereka wacana pelonggaran TKDN berpotensi merugikan.
Gaikindo pun berencana untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah, guna membahas hal tersebut.
Langkah itu dilakukan untuk mempertahankan industri otomotif Tanah Air di tenggah situasi seperti sekarang.
"Industri otomotif (Indonesia) sudah dibangun puluhan tahun. Kita tidak mau bahwa industri ini ambruk," kata Yohanes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo dalam kesempatan terpisah.
Nangoi menekankan pentingnya mempertimbangkan sejarah panjang pembangunan industri otomotif di dalam negeri.
Oleh sebab itu mereka ingin berdiskusi dengan pemerintah, buat membahas wacana pelonggaran TKDN dalam waktu dekat.
"Yang jelas kami mengimbau agar kebijakan diambil (oleh pemerintah) merupakan yang terbaik," pungkas Nangoi.
Lebih jauh Nangoi turut menyoroti keberhasilan industri nasional dalam meningkatkan kandungan lokal. Salah satunya dengan kehadiran Toyota Agya maupun Daihatsu Ayla.
Kedua produk low cost green car atau biasa disebut LCGC ini sudah mengantongi TKDN mencapai 92 persen.
"Capaian seperti Agya serta Ayla harus menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan," Nangoi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 Agustus 2025, 14:00 WIB
06 Agustus 2025, 19:00 WIB
06 Agustus 2025, 08:00 WIB
06 Agustus 2025, 07:00 WIB
05 Agustus 2025, 14:00 WIB
Terkini
08 Agustus 2025, 11:00 WIB
Pemerintah Sumatera Selatan ingin tilang ETLE dioptimalkan untuk tingkatkan ketertiban berlalu lintas
08 Agustus 2025, 10:00 WIB
ACC melakukan kegiatan CSR di KBA Gedang Selirang yang mencakup 4 pilar untuk meningkatkan kualitas hidup
08 Agustus 2025, 09:00 WIB
Sistem mild hybrid pada kendaraan Suzuki dinilai jadi jembatan yang tepat sebelum beralih ke mobil listrik
08 Agustus 2025, 08:00 WIB
Tercatat Wuling Cortez Darion EV mampu mendominasi pemesanan ketimbang varian PHEV selama gelaran GIIAS 2025
08 Agustus 2025, 07:00 WIB
Gaikindo menilai imbauan agar pabrik-pabrik mobil listrk pakai baterai EV berbasis nikel tidak akan efektif
08 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 8 Agustus 2025 kembali digelar untuk memastikan kelancaran lalu lintas jelang akhir pekan
08 Agustus 2025, 06:00 WIB
Jangan sampai terlewat, fasilitas SIM keliling Jakarta masih bisa dimanfaatkan hari ini di lima lokasi
08 Agustus 2025, 06:00 WIB
Kepolisian tidak mau mengendurkan layanan jelang akhir pekan, mereka tetap menghadirkan SIM keliling Bandung