Mobil Listrik Bekas Merek Ini Punya Depresiasi Paling Rendah

Seorang pedagang mobkas di MGK Kemayoran membeberkan mobil listrik bekas yang harganya masih menguntungkan

Mobil Listrik Bekas Merek Ini Punya Depresiasi Paling Rendah

KatadataOTO – Pengguna kendaraan roda empat kerap kali ragu membeli mobil listrik, karena mengkhawatirkan resale value-nya di pasar mobil bekas.

Penurunan harga terjadi karena berbagai alasan, misalnya faktor kondisi baterai pada kendaraan. Mengingat penampung daya merupakan komponen termahal di mobil listrik.

Meskipun begitu, ada merek mobil listrik yang disebut punya harga cukup bersaing di kalangan penjual mobil bekas. 

Hal ini diungkapkan oleh seorang pemilik showroom mobil bekas, Jordy Mobil di MGK Kemayoran.

Pedagang Sebut Jenis Mobil Listrik Bekas Paling Menguntungkan
Photo : OLX

“Terakhir jual BYD M6 (lansiran) 2024 (tipe) Standard, di harga Rp 325 juta,” kata Andi kepada KatadataOTO belum lama ini.

Sebagai gambaran, harga BYD M6 tipe Standard baru ketika debut adalah Rp 379 jutaan sedangkan tipe teratas Rp 429 jutaan on the road Jakarta.

Jika dihitung secara kasar, depresiasinya cukup dalam. Meluncur di 2024, lalu turun Rp 50 jutaan di tahun yang sama.

Berdasarkan penelusuran KatadataOTO pada Kamis (04/09), di situs jual-beli mobil bekas harga BYD M6 bekas bervariasi di kisaran Rp 300 jutaan.

Salah seorang penjual di Tangerang menawarkan unit tipe tertinggi Superior Captain Seat dengan catatan odometer sekitar 9.000 kilometer, seharga Rp 345 jutaan atau turun Rp 84 jutaan dari harga awal.

Sebagai perbandingan, harga mobil listrik Hyundai Ioniq 5 bekas tipe teratas lansiran 2022 ada di kisaran Rp 435 jutaan.

Ketika debut di IIMS 2022, varian tersebut dijual Rp 829 jutaan on the road Jakarta. Penurunan harganya nyaris Rp 400 jutaan.

BYD tampaknya masih diminati konsumen, berbekal nama besarnya di pasar global. Ditambah jaringan diler luas membuat para pelanggan tak perlu repot saat akan melakukan servis atau perbaikan.

Pedagang Sebut Jenis Mobil Listrik Bekas Paling Menguntungkan
Photo : OLX

Tentu depresiasi produk BYD masih sangat berpeluang terjadi di pasaran mobil bekas. Namun saat ini, pihak manufaktur memberikan garansi baterai selama delapan tahun.

Sehingga sampai 2032 mendatang, konsumen bisa tenang menggunakan BYD. Di samping itu, merek asal Cina ini belum pernah melakukan koreksi harga selama menjual lini kendaraannya di Indonesia.

Sejak awal diluncurkan pada 2024, harga BYD M6 stabil di Rp 379 juta sampai Rp 429 jutaan on the road Jakarta.


Terkini

mobil
BYD

BYD Kembangkan Pengisian Daya EV, Lebih Cepat dari Supercharger Tesla

BYD jawab kebutuhan pelanggan yang membutuhkan pengisian daya super cepat saat melakukan perjalanan jarak jauh

motor
motor baru

Pemilik Mobil Disebut Beralih ke Motor Karena Daya Beli Melemah

Menurut Yamaha membeli motor baru menjadi opsi lebih ramah di kantong saat kondisi ekonomi sedang sulit

mobil
Perang Harga

Perang Harga Mobil Listrik Cina Diyakini Akan Berlanjut di 2026

perang harga sekilas menguntungkan konsumen semata, padahal menyimpan bahaya di masa depan yang merugikan

otopedia
Bahu jalan

Jangan Mendahului Lewat Bahu Jalan Tol, Dendanya Besar

Pemerintah telah membatasi fungsi bahu jalan tol dan masyarakat diharapkan mematuhinya untuk kelancaran lalu lintas

news
SIM keliling Bandung

Jadwal 2 Lokasi SIM Keliling Bandung Setelah Libur Natal 2025

Ada beberapa syarat maupun biaya yang diperhatikan sebelum mendatangi lokasi SIM keliling Bandung hari ini

news
SIM Keliling Jakarta Beroperasi Hari Ini, Cek Lokasinya

Lokasi SIM Keliling Jakarta Jelang Tahun Baru, 26 Desember 2025

Sebelum libur tahun baru, layanan SIM keliling Jakarta masih tersedia di sejumlah lokasi sekitar Ibu Kota

motor
all new Honda Vario Street 125

UMP DKI Jakarta 2026 Bisa Buat Cicil All New Honda Vario Street

Cicilan paling murah all new Honda Vario Street 125 di Jakarta pada Desember 2025 adalah Rp 429 ribuan

news
Jalur Puncak II

Pembangunan Jalur Puncak II Dilanjutkan Tahun Depan

Pembangunan jalur Puncak II akan dilanjutkan tahun depan dengan estimasi biaya mencapai Rp 4,7 triliun