Pilihan Mitsubishi Xpander Bekas di Awal November 2025
02 November 2025, 07:00 WIB
Meskipun populasi mobil Cina terus menggeliat di Indonesia, namun di pasar mobkas kondisinya berbeda
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil Cina mulai mencatatkan tren penjualan positif di Indonesia, khususnya lini elektrifikasi baik mobil listrik murni maupun hybrid.
Hanya saja masih ada satu hal jadi kekhawatiran di kalangan konsumen, salah satunya adalah resale value atau harga jual kembali.
Harga mobil Cina kondisi baru saat ini bervariasi dan semakin kompetitif. Seiring berjalannya waktu, pabrikan terus berlomba menghadirkan produk baru tetapi banderolnya lebih rendah.
Di satu sisi, hal ini menguntungkan konsumen karena dana yang dikeluarkan lebih sedikit.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat kelas menengah, tentu jadi salah satu angin segar.
Namun menurut penjual (mobkas) mobil bekas, ini membuat unit seken asal Tiongkok sulit dijual kembali dengan harga bersaing.
“Untuk mobil Cina saya tidak berani stok, karena penurunan harganya parah,” kata Andi, pemilik showroom Jordy Mobil di MGK Kemayoran saat dihubungi KatadataOTO belum lama ini.
Padahal umur kendaraan yang dijual bervariasi. Tetapi tidak semua merek bisa ditawarkan kembali dengan banderol tinggi.
Berbagai faktor jadi penyebab. Misalnya ketakutan calon konsumen akan ketersediaan suku cadang dan persebaran diler belum merata layaknya merek Jepang.
“Pedagang (mobkas) beli (unit asal Cina) di bawah Rp 200 juta. Turunnya bisa 30 persen sampai 40 persen,” ungkap Andi.
Mobil produksi Jepang tampaknya masih jadi primadona di pasar mobkas. Sebab jaringan diler resminya lebih banyak, sehingga konsumen tak perlu repot apabila ingin melakukan servis berkala.
Andi menilai pada akhirnya fenomena pabrikan Cina meluncurkan mobil dengan harga rendah bakal berdampak pada banderol unit ketika dijual kembali.
“Harga (mobil Cina) bekas pasti terpengaruh,” tegas Andi.
Dengan banderol rendah sekalipun, Andi mengungkapkan penjualan mobkas tengah mengalami penurunan akibat kondisi ekonomi tidak menentu.
“Karena situasi sekarang, paling yang beli mobil itu yang butuh saja,” kata Andi menutup perkataannya.
Di sisi lain, manufaktur Cina seperti Chery pernah menerapkan program resale value guarantee guna menjamin harga unit seken mereka saat akan dijual kembali.
Hal itu diharapkan dapat membantu meyakinkan konsumen untuk membeli lini kendaraan Chery.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 November 2025, 07:00 WIB
01 November 2025, 19:00 WIB
01 November 2025, 15:00 WIB
01 November 2025, 15:00 WIB
29 Oktober 2025, 22:00 WIB
Terkini
02 November 2025, 09:00 WIB
Geely Starray EM-i rakitan pabrik HIM telah didistribusikan kepada para konsumen di seluruh Indonesia
02 November 2025, 07:00 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2023 dijual dengan harga yang cukup terjangkau karena bisa dibeli mulai 290 jutaan
01 November 2025, 19:00 WIB
Mayoritas mobil Cina kini menawarkan banyak teknologi terkini untuk memanjakan para konsumen di seluruh dunia
01 November 2025, 17:00 WIB
Erga EV dengan teknologi Autonomous Driving mulai diuji, beroperasi tanpa sopir sesuai rute yang ditentukan
01 November 2025, 15:00 WIB
Geely mengakui telah menggunakan teknologi dari berbagai brand global untuk mengembangkan kendaraan yang dijual
01 November 2025, 15:00 WIB
Geely menargetkan untuk bisa memiliki tujuh model berbeda dalam tiga tahun untuk memberi pilihan ke pelanggan
01 November 2025, 13:00 WIB
Harga BBM di sejumlah SPBU swasta terjadi penyesuaian bulan ini, selain itu stok dari BP AKR perlahan pulih
01 November 2025, 11:00 WIB
Geely dan Changan disebut sebagai dua merek yang jadi kompetitor kuat BYD sepanjang kuartal ketiga 2025