Cina Segera Tertibkan Mobil Bekas Nol Kilometer, Buat Aturan Baru
22 Desember 2025, 13:00 WIB
Meskipun populasi mobil Cina terus menggeliat di Indonesia, namun di pasar mobkas kondisinya berbeda
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil Cina mulai mencatatkan tren penjualan positif di Indonesia, khususnya lini elektrifikasi baik mobil listrik murni maupun hybrid.
Hanya saja masih ada satu hal jadi kekhawatiran di kalangan konsumen, salah satunya adalah resale value atau harga jual kembali.
Harga mobil Cina kondisi baru saat ini bervariasi dan semakin kompetitif. Seiring berjalannya waktu, pabrikan terus berlomba menghadirkan produk baru tetapi banderolnya lebih rendah.
Di satu sisi, hal ini menguntungkan konsumen karena dana yang dikeluarkan lebih sedikit.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat kelas menengah, tentu jadi salah satu angin segar.
Namun menurut penjual (mobkas) mobil bekas, ini membuat unit seken asal Tiongkok sulit dijual kembali dengan harga bersaing.
“Untuk mobil Cina saya tidak berani stok, karena penurunan harganya parah,” kata Andi, pemilik showroom Jordy Mobil di MGK Kemayoran saat dihubungi KatadataOTO belum lama ini.
Padahal umur kendaraan yang dijual bervariasi. Tetapi tidak semua merek bisa ditawarkan kembali dengan banderol tinggi.
Berbagai faktor jadi penyebab. Misalnya ketakutan calon konsumen akan ketersediaan suku cadang dan persebaran diler belum merata layaknya merek Jepang.
“Pedagang (mobkas) beli (unit asal Cina) di bawah Rp 200 juta. Turunnya bisa 30 persen sampai 40 persen,” ungkap Andi.
Mobil produksi Jepang tampaknya masih jadi primadona di pasar mobkas. Sebab jaringan diler resminya lebih banyak, sehingga konsumen tak perlu repot apabila ingin melakukan servis berkala.
Andi menilai pada akhirnya fenomena pabrikan Cina meluncurkan mobil dengan harga rendah bakal berdampak pada banderol unit ketika dijual kembali.
“Harga (mobil Cina) bekas pasti terpengaruh,” tegas Andi.
Dengan banderol rendah sekalipun, Andi mengungkapkan penjualan mobkas tengah mengalami penurunan akibat kondisi ekonomi tidak menentu.
“Karena situasi sekarang, paling yang beli mobil itu yang butuh saja,” kata Andi menutup perkataannya.
Di sisi lain, manufaktur Cina seperti Chery pernah menerapkan program resale value guarantee guna menjamin harga unit seken mereka saat akan dijual kembali.
Hal itu diharapkan dapat membantu meyakinkan konsumen untuk membeli lini kendaraan Chery.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
22 Desember 2025, 13:00 WIB
20 Desember 2025, 07:00 WIB
18 Desember 2025, 20:00 WIB
17 Desember 2025, 09:00 WIB
13 Desember 2025, 07:00 WIB
Terkini
22 Desember 2025, 19:00 WIB
Mobil sport coupe Toyota MR2 akan reinkarnasi melengkapi lini GR yang diisi oleh GR Supra sampai GR Yaris
22 Desember 2025, 18:29 WIB
Rencanakan libur Nataru dengan nyaman, berikut daftar biaya sewa mobil Yogyakarta dari Brio hingga Hi Ace
22 Desember 2025, 17:00 WIB
Selama masa libur Nataru 2025-2026 diprediksi ada 22 juta orang akan berpergian menggunakan sepeda motor
22 Desember 2025, 16:00 WIB
Pemula bisa mencoba di trek dan tidak langsung terjun ke area offroad sungguhan agar terhindar dari bahaya
22 Desember 2025, 15:00 WIB
Perjalanan VInFast di Tanah Air meraih banyak hal yang positif berkat kolaborasi dengan berbagai pihak
22 Desember 2025, 14:04 WIB
BYD menyiapkan pikap elektrifikasi terbaru untuk pasar internasional, isi segmen di bawah Shark 6 PHEV
22 Desember 2025, 13:00 WIB
Pemerintah Cina bakal memperketat aturan ekspor agar mobil bekas nol kilometer tidak semakin beredar luas
22 Desember 2025, 12:00 WIB
Kemenhub memutuskan pembatasan kendaraan angkutan barang di jalan tol dilakukan selama 24 jam sampai 4 Januari