Ambisi Honda Kembangkan EV Meredup, Fokus ke Mobil Hybrid
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Carlos Ghosn sebut merger Nissan dan Honda hanya akan menguntungkan salah satu pihak dan rugikan brand lain
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Rencana merger antara Nissan, Honda dan Mitsubishi disebut tidak saling menguntungkan bagi masing-masing perusahaan. Bahkan Carlos Ghosn, mantan CEO Nissan menyebut pabrikan yang sempat ia pimpin akan semakin terpuruk.
Pasalnya saat ini Nissan dalam kondisi darurat sehingga tidak memiliki banyak pilihan. Ia pun yakin dalam merger Honda akan menjadi pengambil keputusan terbanyak dibanding ketiga perusahaan lainnya.
“Nissan dalam mode darurat serta mencari bantuan untuk menyelamatkan mereka dari situasi ini karena tidak bisa menciptakan solusi sendiri. Honda kemudian datang dan siap mendominasi kemitraan yang ditawarkan,” ungkapnya dilansir Carscoops (27/12).
Ia pun menyampaikan rasa kecewanya karena upayanya setelah belasan tahun membawa perusahaan menjadi besar akan sia-sia. Pasalnya Honda dan Nissan memiliki persamaan jenis kendaraan sehingga kolaborasi bakal sulit tercapai.
“Sangat menyedihkan setelah memimpin Nissan selama 19 tahun dan membawanya ke garis depan industri kini harus menyaksikan mereka menjadi korban pembantaian,” ungkapnya kemudian.
Bila kesepakatan tercapai maka perusahaan induk yang menaungi bakal terdaftar di Bursa Efek Tokyo. Honda dikabarkan mendominasi dewan perusahaan karena kapitalisasi pasar empat kali lebih besar dibanding Nissan.
Namun mereka akan menjadi produsen terbesar ketiga dunia. Perusahaan hanya kalah dari Toyota dan Volkswagan Group.
“Jika mereka ingin bersinergi maka banyak yang dilakukan mulai dari pengurangan biaya, duplikasi rencana hingga teknologi. Nissan bakal mendapat lebih banyak mengalami tekanan,” tambanya kemudian.
Namun hal berbeda disampaikan Toshihiro Mibe, CEO Honda. Ia menyebut bahwa merger tidak akan dilanjutkan bila masing-masing perusahaan tidak bisa membuktikan bahwa mereka bisa berdiri sendiri.
“Ada banyak hal harus dipelajari serta didiskusikan. Jujur saja, kemungkinan untuk tidak berhasil tetap ada,” ungkap Toshihiro Mibe, Toshihiro Mibe, CEO Honda dilansir APnews (24/12)
Ia bahkan menyebut perlu ada perubahan signifikan bila memang merger Nissan dan Honda benar terjadi. Terlebih nilai perusahaan diperkirakan bakal sangat tinggi yaitu mencapai lebih dari US$ 50 miliar atau setara Rp 809,8 triliun.
“Perlu dilakukan perubahan yang lebih berani daripada sekedar kolaborasi di area tertentu,” tegasnya
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
15 Agustus 2025, 18:00 WIB
15 Agustus 2025, 12:00 WIB
Terkini
19 Agustus 2025, 09:00 WIB
Yamaha kembali menggelar GTA untuk mewadahi para pengguna Yamaha Aerox dari berbagai generasi di Jakarta
19 Agustus 2025, 08:00 WIB
Sejumlah jalan di Bandung ditutup pada siang hingga malam karena adanya kirab budaya rayakan ulang tahun Jawa Barat
19 Agustus 2025, 07:00 WIB
Suzuki Gixxer SF 250 direcall akibat ditemukannya potensi kerusakan pada sistem pengereman yang berbahaya
19 Agustus 2025, 06:46 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan dan dipastikan berdampak pada puluhan jalan di kawasan Ibu Kota
19 Agustus 2025, 06:00 WIB
Fasilitas SIM keliling Jakarta dapat ditemukan di lima lokasi berbeda hari ini, simak informasi lengkapnya
19 Agustus 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung ada di dua lokasi, melayani perpanjangan masa berlaku SIM A maupun C yang masih berlaku
19 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 19 Agustus 2025 kembali diterapkan oleh pemerintah untuk kurangi kepadatan lalu lintas
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global