Jaecoo Masih Pede Saingi Honda Dalam Perang Harga Murah
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Carlos Ghosn sebut merger Nissan dan Honda hanya akan menguntungkan salah satu pihak dan rugikan brand lain
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Rencana merger antara Nissan, Honda dan Mitsubishi disebut tidak saling menguntungkan bagi masing-masing perusahaan. Bahkan Carlos Ghosn, mantan CEO Nissan menyebut pabrikan yang sempat ia pimpin akan semakin terpuruk.
Pasalnya saat ini Nissan dalam kondisi darurat sehingga tidak memiliki banyak pilihan. Ia pun yakin dalam merger Honda akan menjadi pengambil keputusan terbanyak dibanding ketiga perusahaan lainnya.
“Nissan dalam mode darurat serta mencari bantuan untuk menyelamatkan mereka dari situasi ini karena tidak bisa menciptakan solusi sendiri. Honda kemudian datang dan siap mendominasi kemitraan yang ditawarkan,” ungkapnya dilansir Carscoops (27/12).
Ia pun menyampaikan rasa kecewanya karena upayanya setelah belasan tahun membawa perusahaan menjadi besar akan sia-sia. Pasalnya Honda dan Nissan memiliki persamaan jenis kendaraan sehingga kolaborasi bakal sulit tercapai.
“Sangat menyedihkan setelah memimpin Nissan selama 19 tahun dan membawanya ke garis depan industri kini harus menyaksikan mereka menjadi korban pembantaian,” ungkapnya kemudian.
Bila kesepakatan tercapai maka perusahaan induk yang menaungi bakal terdaftar di Bursa Efek Tokyo. Honda dikabarkan mendominasi dewan perusahaan karena kapitalisasi pasar empat kali lebih besar dibanding Nissan.
Namun mereka akan menjadi produsen terbesar ketiga dunia. Perusahaan hanya kalah dari Toyota dan Volkswagan Group.
“Jika mereka ingin bersinergi maka banyak yang dilakukan mulai dari pengurangan biaya, duplikasi rencana hingga teknologi. Nissan bakal mendapat lebih banyak mengalami tekanan,” tambanya kemudian.
Namun hal berbeda disampaikan Toshihiro Mibe, CEO Honda. Ia menyebut bahwa merger tidak akan dilanjutkan bila masing-masing perusahaan tidak bisa membuktikan bahwa mereka bisa berdiri sendiri.
“Ada banyak hal harus dipelajari serta didiskusikan. Jujur saja, kemungkinan untuk tidak berhasil tetap ada,” ungkap Toshihiro Mibe, Toshihiro Mibe, CEO Honda dilansir APnews (24/12)
Ia bahkan menyebut perlu ada perubahan signifikan bila memang merger Nissan dan Honda benar terjadi. Terlebih nilai perusahaan diperkirakan bakal sangat tinggi yaitu mencapai lebih dari US$ 50 miliar atau setara Rp 809,8 triliun.
“Perlu dilakukan perubahan yang lebih berani daripada sekedar kolaborasi di area tertentu,” tegasnya
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2025, 19:00 WIB
03 Juli 2025, 12:00 WIB
03 Juli 2025, 09:00 WIB
03 Juli 2025, 08:00 WIB
02 Juli 2025, 22:30 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025