Gaikindo Akui Pasar Mobil Baru Indonesia Keok dari Malaysia
19 Desember 2025, 09:00 WIB
Agus Gumiwang, Menperin usul untuk para pabrikan menurunkan harga mobil baru demi mendongkrak penjualan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri otomotif Indonesia sedang dihadapi dengan tantangan besar di awal 2025. Terutama bagi pasar mobil baru.
Penjualan kendaraan roda empat anyar masih cukup lesu. Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) pada Januari 2025 pengiriman dari pabrik ke diler (Wholesales) hanya 61.843 unit.
Angka di atas terkoreksi sebesar 11,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut catatan, di Januari 2024 ada 69.758 unit.
Sementara untuk retail sales mengalami nasib tak jauh berbeda. Turun 18,6 persen dari 78.437 unit menjadi 63.858 unit.
Melihat data di atas, Menperin (Menteri Perindustrian) memberi perhatian khusus bagi industri kendaraan roda empat di Tanah Air.
“Bagi pemerintah, penurunan harus menjadi catatan penting karena kontribusi otomotif sangat tinggi,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin saat peresmian pabrik Daihatsu di Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/02).
Salah satu pembantu Presiden Prabowo Subianto ini pun memberikan sejumlah saran bagi para produsen di dalam negeri.
“Kami berharap ada kebijakan-kebijakan baru, misal bukan arahan (seperti) sacrifice margin atau menurunkan harga jual kendaraan,” sambung Menperin.
Dia pun berharap dengan saran di atas, maka bisa membangkitkan penjualan mobil baru di 2025.
Mengingat salah satu faktor lesunya pasar kendaraan roda empat adalah daya beli masyarakat yang menurun.
“Dari banyaknya faktor tersebut, kami melihat ada kaitannya dengan penurunan daya beli masyarakat, tantangan ekonomi global dan lain-lain,” Agus menuturkan.
Patut diketahui, Gakindo telah menetapkan target penjualan mobil baru sepanjang tahun ini di angka 850 ribu unit.
Jumlah tersebut turut disertai potensi koreksi sampai 750 unit. Akan tetapi juga berpeluang naik ke 900 ribu unit.
Demi mengimbangi hal itu, disebutkan kalau industri kendaraan roda empat memerlukan beberapa stimulus.
“Ini (insentif) akan berdampak pada pertambahan pendapatan negara baik pusat dan daerah, terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan, PPh perorangan,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dalam kesempatan berbeda.
Kukuh menegaskan adanya pemberian insentif dari pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan bermotor dan mendorong penjualan.
Dengan begitu mampu menggairahkan berbagai industri komponen, perbankan sampai lembaga pembiayaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Desember 2025, 09:00 WIB
19 Desember 2025, 08:00 WIB
18 Desember 2025, 16:00 WIB
18 Desember 2025, 13:00 WIB
18 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
19 Desember 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak jadi upaya mengurai kemacetan menjelang akhir pekan, berlaku di ruas jalan tertentu
19 Desember 2025, 13:36 WIB
KPK baru saja menangkap Ade Kuswara Kunang bersama beberapa orang lain dalam kegiatan OTT, Kamis (18/12)
19 Desember 2025, 12:00 WIB
Menurut pantauan KatadataOTO, harga mobil LCGC seperti Honda Brio Satya serta Toyota Agya terpantau stabil
19 Desember 2025, 11:00 WIB
Honda akan hentikan proses produksi kendaraan di Jepang dan Cina akibat kekurangan cip semikonduktor
19 Desember 2025, 10:00 WIB
Konsumen masih bisa membeli Jetour T2 dengan harga khusus Rp 568 jutaan sampai 1.000 kuota terpenuhi
19 Desember 2025, 09:00 WIB
Malaysia sangat berpotensi menggeser Indonesia sebagai raja ASEAN dalam hal penjualan mobil baru di 2025
19 Desember 2025, 08:00 WIB
Ketatnya persaingan membuat MG menyiapkan strategi khusus agar bisa bertahan dalam industri otomotif Indonesia
19 Desember 2025, 07:00 WIB
Tarif tol Jakarta Yogyakarta tidak bisa dikatakan murah karena mencapai lebih dari Rp 590 ribu sekali jalan