BYD Masih Enggan Ungkap Jumlah SPK, Diklaim Lebihi Ekspektasi
28 April 2024, 20:21 WIB
Luhut incar Tesla dan BYD datang dan bangun pabrik di Indonesia karena insentif pemerintah sudah diberikan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menegaskan bahwa pihaknya akan melanjutkan negosiasi dengan produsen kendaraan listrik. Diharapkan adanya bantuan pemeritah pada masyarakat bisa menarik minat investor.
Terlebih Luhut incar Tesla dan BYD untuk membangun pabrik di Tanah Air. Kedua pabrikan tersebut memang dikenal sebagai produsen mobil listrik terbesar.
“Insentif jadi sangat penting karena ada dua perusahaan besar dunia yang sedang kita finalisasikan negosiasinya. Harapannya dengan dikeluarkan aturan baru dapat membuat posisi Indonesia jauh lebih kuat,” tegas Luhut.
Sayangnya hingga kini pemerintah belum menyampaikan besaran bantuan pemerintah yang diberikan setiap pembelian. Mereka hanya menegaskan bahwa insentif akan diberikan untuk 35.900 unit mobil listrik dan 138 unit bus elektrik hingga Desember 2023.
Sementara untuk sepeda motor aturannya lebih terbuka karena besarannya sudah disampaikan yaitu Rp7 juta per unit. Setidaknya ada 200.000 sepeda motor listrik baru dan 50.000 unit hasil konversi yang mendapat keringanan.
"Setelah diumumkan, kami akan negosiasi dengan beberapa investor potensial agar ke sini. Kendala dari mereka adalah ingin melihat Indonesia memberikan insentif yang sama seperti negara lain, jadi kalau kita tidak memberikan ya pasti lepas," tegas Luhut.
Ia pun menambahkan bahwa meski Tesla baru membangun pabrik perakitan baru di Meksiko beberapa waktu lalu, bukan berarti peluang pembangunan pabrik di Asia Tenggara hilang. Menurutnya negara tersebut adalah halaman belakang dari Amerika Serikat sehingga wajar bila mendirikan fasilitas di sana.
“Meksiko itu backyard (halaman belakang) Amerika Serikat, tentu mereka bangun pabrik di sana,” ungkapnya.
Padahal menurutnya, Elon Musk, CEO Tesla pernah berencana untuk membangun pabrik berkapasitas 1 juta unit per tahun di ASEAN. Hanya saja, negara tujuannya hingga saat ini masih belum jelas.
“Di region (kawasan) ini mereka masih punya komitmen yang saya dengar 1 juta mobil, apakah itu ke Indonesia, ya kita lihat saja beberapa hari ke depan,” pungkas Luhut.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
28 April 2024, 20:21 WIB
28 April 2024, 10:08 WIB
27 April 2024, 18:00 WIB
27 April 2024, 17:00 WIB
26 April 2024, 11:00 WIB
Terkini
29 April 2024, 12:00 WIB
Jaecoo J7 jadi salah satu model yang akan hadir di Tanah Air, Chery boyong 3 PHEV baru di Beijing Auto Show
29 April 2024, 11:00 WIB
Daihatsu dan Seva berikan tips beli mobil pertama yang menekankan bahwa kendaraan tak harus tiga baris
29 April 2024, 10:00 WIB
Penjualan Toyota global tahun fiskal 2023 berhasil menyentuh angka 11 juga unit dan menjadi rekor baru
29 April 2024, 09:00 WIB
Menurut PT Wahana Makmur Sejati, Honda Stylo 160 berwarna Royal Green paling dicari konsumen di Jakarta
29 April 2024, 08:00 WIB
Francesco Bagnaia berhasil memperbaiki posisinya di klasemen MotoGP 2024 usai meraih kemenangan di Spanyol
29 April 2024, 06:30 WIB
Fasilitas SIM keliling Bandung kembali beroperasi seperti biasa awal pekan ini, berikut jadwal dan lokasinya
29 April 2024, 06:09 WIB
Terdapat lima lokasi SIM Keliling Jakarta yang beroperasi hari ini buat melayani kebutuhah warga Ibu Kota
29 April 2024, 06:00 WIB
Ganjil Genap Jakarta 29 April 2024 digelar dengan ketat guna menghindari terjadinya kemacetan lalu lintas