Toyota bZ7 Concept Debut, Prius Listrik yang Pakai Baterai BYD
21 November 2024, 17:00 WIB
Luhut incar Tesla dan BYD datang dan bangun pabrik di Indonesia karena insentif pemerintah sudah diberikan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menegaskan bahwa pihaknya akan melanjutkan negosiasi dengan produsen kendaraan listrik. Diharapkan adanya bantuan pemeritah pada masyarakat bisa menarik minat investor.
Terlebih Luhut incar Tesla dan BYD untuk membangun pabrik di Tanah Air. Kedua pabrikan tersebut memang dikenal sebagai produsen mobil listrik terbesar.
“Insentif jadi sangat penting karena ada dua perusahaan besar dunia yang sedang kita finalisasikan negosiasinya. Harapannya dengan dikeluarkan aturan baru dapat membuat posisi Indonesia jauh lebih kuat,” tegas Luhut.
Sayangnya hingga kini pemerintah belum menyampaikan besaran bantuan pemerintah yang diberikan setiap pembelian. Mereka hanya menegaskan bahwa insentif akan diberikan untuk 35.900 unit mobil listrik dan 138 unit bus elektrik hingga Desember 2023.
Sementara untuk sepeda motor aturannya lebih terbuka karena besarannya sudah disampaikan yaitu Rp7 juta per unit. Setidaknya ada 200.000 sepeda motor listrik baru dan 50.000 unit hasil konversi yang mendapat keringanan.
"Setelah diumumkan, kami akan negosiasi dengan beberapa investor potensial agar ke sini. Kendala dari mereka adalah ingin melihat Indonesia memberikan insentif yang sama seperti negara lain, jadi kalau kita tidak memberikan ya pasti lepas," tegas Luhut.
Ia pun menambahkan bahwa meski Tesla baru membangun pabrik perakitan baru di Meksiko beberapa waktu lalu, bukan berarti peluang pembangunan pabrik di Asia Tenggara hilang. Menurutnya negara tersebut adalah halaman belakang dari Amerika Serikat sehingga wajar bila mendirikan fasilitas di sana.
“Meksiko itu backyard (halaman belakang) Amerika Serikat, tentu mereka bangun pabrik di sana,” ungkapnya.
Padahal menurutnya, Elon Musk, CEO Tesla pernah berencana untuk membangun pabrik berkapasitas 1 juta unit per tahun di ASEAN. Hanya saja, negara tujuannya hingga saat ini masih belum jelas.
“Di region (kawasan) ini mereka masih punya komitmen yang saya dengar 1 juta mobil, apakah itu ke Indonesia, ya kita lihat saja beberapa hari ke depan,” pungkas Luhut.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
21 November 2024, 17:00 WIB
20 November 2024, 19:01 WIB
20 November 2024, 18:00 WIB
20 November 2024, 08:00 WIB
18 November 2024, 07:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 10:00 WIB
Neta akan melakukan studi terlebih dahulu untuk membawa model MPV tiga baris ke pasar Indonesia tahun depan
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri
22 November 2024, 07:00 WIB
Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani
22 November 2024, 06:07 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini di lima tempat berbeda demi melayani masyarakat
22 November 2024, 06:05 WIB
Jangan sampai terlewat karena SIM keliling Bandung tidak beroperasi di akhir pekan, berikut informasinya
22 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 22 November 2024 digelar di puluhan titik untuk memastikan kelancaran lalu lintas