Recall Hyundai Ioniq 5 sampai Genesis G80, Ada Pembaruan Sistem
09 Mei 2025, 19:29 WIB
Hyundai dukung KTT G20 dengan kerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia untuk memastikan mobilitas
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) resmi menjadi bagian dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali 2022. Kepastian ini didapatkan setelah HMID menandatangani perjanjian kersama dengan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada 15-16 November 2022 ini, HMID berkewajiban menyediakan sejumlah kendaraan listrik untuk digunakan para delegasi. Mereka pun telah memastikan akan menghadirkan Genesis G80 Electrified dan Ioniq 5 untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Pemerintah Indonesia sendiri memang sebelumnya sudah menegaskan untuk menggunakan kendaraan listrik dalam penyelenggaraan KTT G20. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen bangsa dalam mengurangi emisi dan menciptakan lingkungan lebih sehat kepada dunia.
Di sisi lain, kerjasama ini juga selaras dengan strategi HMID di Tanah Air. Pasalnya, Hyundai merupakan salah satu pabrikan yang paling konsisten dalam mengenalkan mobil listrik di Tanah Air.
Sebelumnya, Hyundai telah membawa Genesis G80 Electrified untuk digunakan oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja Batang. Kenyamanan mobil pun mendapat apresiasi dari presiden karena tidak mengeluarkan suara.
“Tadi mencoba mobil listrik Genesis dari Hyundai. Saya kira halus, enggak ada suaranya," ujar Presiden Jokowi.
Genesis G80 Electrified telah dibekali oleh baterai berkapasitas 87,2 kWh yang mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 200 hp dan torsi puncak 700 Nm. Tenaga tersebut dialirkan ke seluruh roda melalui sistem e-AWD.
Selain itu, mobil premium di bawah naungan Hyundai mampu melesat dari 0 hingga 100 kilometer per jam hanya dalam 4,9 detik. Terdapat charging door di bagian depan sertya mampu menempuh jarak hingga 427 km saat baterai terisi penuh.
Terkait pengisian daya, pemilik kendaraan hanya membutuhkan waktu pengisian selama 22 menit agar baterai berada di posisi 80 persen. Hanya saja penggunaan rapid charging harus berada di angka 800 volt,
Sedangkan untuk pengisian standar, pengisian baterai menjadi jauh lebih lama. Pasalnya, dari 10 persen ke 100 persen membutuhkan waktu hingga 9 jam.
Lamanya waktu pengisian pun tentunya sudah menjadi perhatian oleh pemerintah. Oleh karena itu, sejumlah SPKLU sudah dibangun di Bali sehingga seluruh kendaraan dapat diisi dayanya dengan cepat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 Mei 2025, 19:29 WIB
05 September 2023, 21:43 WIB
15 November 2022, 15:04 WIB
15 November 2022, 06:24 WIB
14 November 2022, 12:39 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi
02 Oktober 2025, 12:00 WIB
Bos Gresini Racing mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Veda Ega Pratama saat beraksi di dalam lintasan
02 Oktober 2025, 11:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 memberikan kemudahan untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin membeli mobil atau motor baru
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
Federal mengaku tidak merasa dampak dari lesunya pasar motor baru yang sedang terjadi dalam beberapa waktu
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Mayoritas merek tidak melakukan penyesuaian, berikut daftar harga mobil listrik di RI per Oktober 2025
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Honda hadirkan seluruh line up mobil hybrid di GIIAS 2025 termasuk Step Wgn yang baru meluncur di Indonesia
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan