Isuzu dan Toyota Kembangkan Bus Hidrogen, Mulai Produksi 2026
30 September 2025, 22:00 WIB
Merupakan salah satu persyaratan keamanan, Isuzu sosialisasikan pentingnya SRUT untuk kendaraan komersial
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Isuzu sosialisasikan pentingnya SRUT atau Sertifikasi Registrasi Uji Tipe untuk kendaraan komersial. PT IAMI (Isuzu Astra Motor Indonesia) selaku APM dan distributor resmi menggandeng Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI dalam hal ini.
SRUT sendiri merupakan salah satu prosedur keamanan wajib karena menyangkut keselamatan pengemudi hingga pengguna jalan lain. Untuk diketahui ada sejumlah komponen yang dicek sebelum kendaraan bisa mendapatkan sertifikat tersebut.
Dewanto Purnacandra, Kasubdit Uji Tipe Direktorat Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI mengatakan, persyaratan dilakukan meliputi teknis seperti ukuran serta kelaikan jalan yang harus diperiksa menggunakan alat, misalnya untuk melihat emisi.
“Uji tipe ada dua, secara fisik dan rancang bangun. Fisik kalau mobil lengkap seperti Isuzu MU-X, rancang bangun untuk truk dengan bak muatan, truk gandeng,” jelas dia saat memberikan sosialisasi di Jakarta, Kamis (06/04).
Ia mengibaratkan SRUT sebagai akte kelahiran sebuah kendaraan, menjadi data identatias dan persyaratan untuk KIR pertama kalinya.
Sebagai salah satu merek yang menawarkan kendaraan komersial di Tanah Air, Isuzu memastikan seluruh konsumennya memahami pentingnya SRUT yang bisa meminimalisir potensi celaka hingga truk ODOL (over dimension and over loading).
Pengajuan SRUT sendiri dibagi menjadi dua. Untuk kendaraan lengkap seperti MU-X dan D-Max, permohonan SRUT diajukan secara langsung oleh IAMI. Sementara untuk model Traga, Elf dan Giga maka SRUT diminta oleh karoseri.
“IAMI produksi truk dalam bentuk sasis, bodi belakang belum ada. SRUT urusan karoseri,” ujar Attias Asril, General Manager Business Strategi PT IAMI.
Dalam prosesnya mengajak konsumen agar lebih patuh terhadap kebijakan tersebut Isuzu terus melakukan sosialisasi. Terkini dilakukan pada pameran otomotif GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2022.
Selain itu ada sejumlah terobosan dilakukan, dengan harapan dapat memberikan kontribusi terhadap ketaatan masyarakat.
“Konsumen langsung mendapatkan SRUT saat melakukan pembelian RTU unit,” ucap Attias.
Perbaikan penjualan bisa dijadikan salah satu pertanda bahwa industri kendaraan komersial di Tanah Air perlahan membaik, mesikpun sudah selang beberapa waktu setelah pandemi.
Bicara soal tahun ini, Attias mengakui cukup banyak tantangan yang harus dihadapi khususnya mendongrak penjualan pasca Lebaran.
“Tiga bulan pertama ternyata lumayan challenging tidak seperti yang kita bayangkan. Rada challenging tapi mudah-mudahan setelah Lebaran ini terutama di Maret sebenarnya mulai terlihat tanda untuk bangkit,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 September 2025, 22:00 WIB
02 Agustus 2025, 12:00 WIB
01 Agustus 2025, 12:00 WIB
31 Juli 2025, 09:00 WIB
30 Juli 2025, 13:00 WIB
Terkini
11 Oktober 2025, 17:00 WIB
Segera diluncurkan tahun depan, Toyota Veloz Hybrid berpeluang untuk pakai baterai CATL rakitan lokal
11 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pasar motor matic murah kedatangan produk baru di Oktober 2025, seperti contoh Honda Scoopy Kuromi Limited
11 Oktober 2025, 13:00 WIB
Honda klaim motor yang mereka jual saat ini sudah bisa menggunakan BBM bercampur etanol dengan komposisi tertentu
11 Oktober 2025, 11:00 WIB
Pemerintah mau terapkan kebijakan bahan bakar campran etanol E10 di masa mendatang, Chery buka suara
11 Oktober 2025, 09:00 WIB
Dalam sebuah pertemuan di Shanghai, SAIC meminta Kemenperin melanjutkan insentif PPN DTP untuk mobil listrik
11 Oktober 2025, 07:00 WIB
Toyota Avanza bekas dengan harga di bawah Rp 100 juta pada Oktober 2025 terbilang cukup banyak pilihannya
10 Oktober 2025, 20:30 WIB
Pemerintah Amerika Serikat menyetop insentif mobil listrik per 30 September 2025, manufaktur mulai kesulitan
10 Oktober 2025, 20:00 WIB
Kemenperin meminta SAIC Group yang menaungi Wuling, MG dan Maxus menjadikan Indonesia sebagai basis produksi