VinFast Siap Produksi Lokal Saat Insentif Impor EV Dihentikan
07 Oktober 2025, 22:31 WIB
Melihat penjualan mobil baru di awal 2025, Isuzu menilai pasar kendaraan roda empat masih cukup menantang
Oleh Satrio Adhy
88KatadataOTO – Pasar mobil baru masih menemui berbagai hambatan di awal 2025. Hal tersebut dirasakan oleh banyak pihak.
Tak terkecuali oleh IAMI (Isuzu Astra Motor Indonesi). Mereka menilai kalau tahun ini masih sangat menantang.
"Tahun ini sebetulnya kami berharap bisa lebih baik, tetapi memang agak berat untuk kembali ke titik sebelum tahun lalu," ungkap Yusak Kristian, Presiden Direktur IAMI di Jakarta Pusat, Rabu (05/03).
Lebih jauh Yusak menuturkan kalau di awal tahun ada sejumlah batu sandungan bagi penjualan mobil baru. Seperti sejumlah wacana yang diajukan pemerintah.
Misal isu penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Lalu masih ada pemberlakuan PPN 12 persen. Sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat di Tanah Air.
"Pada Januari kemarin kami cukup drag down karena ada beberapa regulasi yang juga finalisasinya mepet di akhir tahun. Jadi kita belum bisa lari dengan kecepatan penuh," lanjut dia.
Meski begitu Yusak menuturkan kalau pada Februari 2025, penjualan Isuzu sudah menunjukan perbaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Februari sudah jauh lebih baik. Tetapi tetap saja, perlambatan di awal tahun masih berpengaruh terhadap total performa (Isuzu)," kata dia.
Yusak juga mengatakan bahwa meskipun strategi dan produk Isuzu sudah solid, namun faktor eksternal turut mempengaruhi penjualan mobil baru di Indonesia.
"Kalau ekonomi tidak bergerak tetap akan berpengaruh. Jadi kami berharap ekosistem secara keseluruhan bisa mendukung pertumbuhan di tahun ini," tegas Yusak.
Petinggi Isuzu satu ini pun berharap penjualan mobil baru di 2025 bisa lebih baik lagi performanya.
Sebagai informasi, berdasarkan data milik Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) pada Januari 2025 pengiriman dari pabrik ke diler (Wholesales) hanya 61.843 unit.
Angka di atas terkoreksi sebesar 11,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut catatan, di Januari 2024 ada 69.758 unit.
Sementara untuk retail sales mengalami nasib tak jauh berbeda. Turun 18,6 persen dari 78.437 unit menjadi 63.858 unit.
Sedangkan buat wholesales sepanjang 2024 juga anjlok 13,9 persen secara YoY (Year on Year) jika dibandingkan dengan periode 2023, dari 1.005.802 unit ke angka 865.723 unit.
Terakhir retail sales pada Januari sampai Desember 2024 hanya 889.680 unit. Turun 10,9 persen dari tahun sebelumnya, yakni 998.059 unit.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
07 Oktober 2025, 22:31 WIB
07 Oktober 2025, 18:17 WIB
06 Oktober 2025, 14:00 WIB
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
30 September 2025, 22:00 WIB
Terkini
12 Oktober 2025, 15:00 WIB
Artis Arief Muhammad kerap membagikan koleksi kendaraannya melalui Instagram, salah satunya BAIC BJ40 Plus
12 Oktober 2025, 13:00 WIB
Francesco Bagnaia mengaku terkejut bisa menjalin hubungan yang baik sebagai rekan satu tim dengan Marquez
12 Oktober 2025, 11:00 WIB
Suzuki Ignis bekas di Oktober 2025 terbilang cukup beragam bahkan ada yang ditawarkan dengan TDP Rp 5 juta
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nama Geely masih tersemat di mobil listrik Aletra L8 EV, seperti pada bagian lampu depan maupun belakang
12 Oktober 2025, 07:00 WIB
Daihatsu Sigra bekas di Oktober 2025 terbilang cukup menarik karena ada banyak pilihan dengan TDP mulai Rp 5 jutaan
11 Oktober 2025, 17:00 WIB
Segera diluncurkan tahun depan, Toyota Veloz Hybrid berpeluang untuk pakai baterai CATL rakitan lokal
11 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pasar motor matic murah kedatangan produk baru di Oktober 2025, seperti contoh Honda Scoopy Kuromi Limited
11 Oktober 2025, 13:00 WIB
Honda klaim motor yang mereka jual saat ini sudah bisa menggunakan BBM bercampur etanol dengan komposisi tertentu