Xpeng Siap Tawarkan Mobil Otonom di RI, Tapi Pengemudi Tetap Waspada
21 April 2025, 13:00 WIB
Melihat penjualan mobil baru di awal 2025, Isuzu menilai pasar kendaraan roda empat masih cukup menantang
Oleh Satrio Adhy
88KatadataOTO – Pasar mobil baru masih menemui berbagai hambatan di awal 2025. Hal tersebut dirasakan oleh banyak pihak.
Tak terkecuali oleh IAMI (Isuzu Astra Motor Indonesi). Mereka menilai kalau tahun ini masih sangat menantang.
"Tahun ini sebetulnya kami berharap bisa lebih baik, tetapi memang agak berat untuk kembali ke titik sebelum tahun lalu," ungkap Yusak Kristian, Presiden Direktur IAMI di Jakarta Pusat, Rabu (05/03).
Lebih jauh Yusak menuturkan kalau di awal tahun ada sejumlah batu sandungan bagi penjualan mobil baru. Seperti sejumlah wacana yang diajukan pemerintah.
Misal isu penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Lalu masih ada pemberlakuan PPN 12 persen. Sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat di Tanah Air.
"Pada Januari kemarin kami cukup drag down karena ada beberapa regulasi yang juga finalisasinya mepet di akhir tahun. Jadi kita belum bisa lari dengan kecepatan penuh," lanjut dia.
Meski begitu Yusak menuturkan kalau pada Februari 2025, penjualan Isuzu sudah menunjukan perbaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Februari sudah jauh lebih baik. Tetapi tetap saja, perlambatan di awal tahun masih berpengaruh terhadap total performa (Isuzu)," kata dia.
Yusak juga mengatakan bahwa meskipun strategi dan produk Isuzu sudah solid, namun faktor eksternal turut mempengaruhi penjualan mobil baru di Indonesia.
"Kalau ekonomi tidak bergerak tetap akan berpengaruh. Jadi kami berharap ekosistem secara keseluruhan bisa mendukung pertumbuhan di tahun ini," tegas Yusak.
Petinggi Isuzu satu ini pun berharap penjualan mobil baru di 2025 bisa lebih baik lagi performanya.
Sebagai informasi, berdasarkan data milik Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) pada Januari 2025 pengiriman dari pabrik ke diler (Wholesales) hanya 61.843 unit.
Angka di atas terkoreksi sebesar 11,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut catatan, di Januari 2024 ada 69.758 unit.
Sementara untuk retail sales mengalami nasib tak jauh berbeda. Turun 18,6 persen dari 78.437 unit menjadi 63.858 unit.
Sedangkan buat wholesales sepanjang 2024 juga anjlok 13,9 persen secara YoY (Year on Year) jika dibandingkan dengan periode 2023, dari 1.005.802 unit ke angka 865.723 unit.
Terakhir retail sales pada Januari sampai Desember 2024 hanya 889.680 unit. Turun 10,9 persen dari tahun sebelumnya, yakni 998.059 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 April 2025, 13:00 WIB
17 April 2025, 21:00 WIB
17 April 2025, 19:00 WIB
17 April 2025, 14:00 WIB
17 April 2025, 12:00 WIB
Terkini
21 April 2025, 23:03 WIB
Hyundai akan hentikan sementara produksi Ioniq 5 dan Kona Electric karena melemahnya permintaan pasar
21 April 2025, 22:30 WIB
Pemerintah berkomitmen menambah jumlah Samsat Digital Dive Thru untuk mudahkan masyarakat bayar pajak kendaraan
21 April 2025, 22:00 WIB
Jorge Martin diperbolehkan pulang dari rumah sakit, namun masih harus menetap di Qatar beberapa hari lagi
21 April 2025, 21:00 WIB
Leapmotor C10 akan dirakit di Malaysia akhir 2025, bakal diekspor ke beberapa negara mulai tahun depan
21 April 2025, 20:28 WIB
Francesco Bagnaia bakal kembali bertarung dengan Marc Marquez dalam gelaran MotoGP Spanyol 2025 di Jerez
21 April 2025, 19:00 WIB
Gaikindo sayangkan pembatalan investasi LG yang sebelumnya berencana membangun pabrik baterai EV di Indonesia
21 April 2025, 18:00 WIB
Chery menghidupkan kembali merek Rely yang sempat hiatus bertahun-tahun, fokus di pikap ramah lingkungan
21 April 2025, 17:14 WIB
Eddy Soeparno, Wakil Ketua MPR RI menyebut pembangunan pabrik BYD di Subang mendapat gangguan dari ormas