Daerah yang Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Kini Bertambah
25 Juni 2025, 22:30 WIB
Insentif PPnBM yang diberlakukan mulai Maret 2021 ternyata tidak merugikan negara justru memberikan keuntungan
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) 100 persen yang sudah diperpanjang beberapa kali ternyata memberikan keuntungan bagi penerimaan negara.
Penerapan program Pemerintah tersebut di atas dianggap bakal menjadi beban baru bagi negara. Karena pajak yang harusnya masuk ke dalam kas negara menjadi berkurang.
Nyatanya negara justru mengalami kenaikan dari segi penerimaan. Hal ini diungkapkan oleh Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dalam kesempatan diskusi secara virtual kemarin (22/12/2021).
Menurutnya, relaksasi PPnBM tidak hanya bicara soal penjualan. Namun di balik itu terdapat industri ikut bangkit sehingga mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
“Bukan sekedar kenaikan penjualan (PPnBM), tapi ekosistem di dalamnya ada sekitar 1.5 juta orang yang terlibat. Pemerintah kehilangan Rp2 triliun dari pajak, tapi penerimaan dari sektor lain jumlahnya mencapai Rp5 triliun,” kata Kukuh.
Secara terpisah, Toyota melalui Bob Azam, DIrektur Administrasi, korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menilai dari sisi Toyota PPnBM justru meningkatkan angka pajak yang dibayarkan. Jika dibandingkan dengan 2020, pajak terbayarkan justru meningkat 50 persen.
“Tidak selalu insentif PPnBM akan mengurangi penerimaan negara. Justru akan meningkatkan penerimaan negara, karena muncul multiplier effect dari industri,” ucapnya dalam kesempatan konferensi pers virtual Toyota beberapa waktu lalu.
Relaksasi PPnBM pertama kalinya dimulai pada Maret 2021 dan dijadwalkan berlangsung hanya 3 bulan hingga 31 Agustus 2021. Program kemudian dilanjutkan dengan PPnBM 50 persen 3 bulan selanjutnya.
Namun melihat respon masyarakat yang cukup tinggi, Pemerintah melanjutkan relaksasi PPnBM 100 persen selama tiga bulan berikutnya. Kebijakan tersebut terus berlanjut hingga saat ini dan akan berakhir pada 31 Desember 2021.
Jelang berakhirnya masa PPnBM 100 persen, muncul wacana untuk perpanjangan pada tahun depan. Bahkan disebut-sebut program Pemerintah tersebut akan dibuat permanen.
Saat ini PPnBM 100 persen bisa dinikmati oleh mobil dengan mesin berkapasitas hingga 1.500 cc. Lalu 50 persen untuk mobil 4x2 bermesin sampai 2.500 cc dan 25 persen untuk mobil 4x4 dengan mesin 2.500 cc.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Juni 2025, 22:30 WIB
25 Juni 2025, 07:00 WIB
18 Juni 2025, 07:00 WIB
02 Juni 2025, 07:00 WIB
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 23:00 WIB
Jeep Wrangler 4Xe Mojito mejeng dan digunakan para aktor dalam beradegan pada film Jurassic World Rebirth
04 Juli 2025, 22:00 WIB
Kemenhub tanggapi simpang siur wacana kenaikan dan potongan tarif ojol, sebut masih dalam tahap diskusi
04 Juli 2025, 21:00 WIB
Mazda CX-3 Essential diprediksi hadir di ajang GIIAS 2025 setelah terlebih dulu diluncurkan di Thailand
04 Juli 2025, 20:00 WIB
Banyaknya tantangan yang harus diatasi membuat uji coba Car Free Night pada Sabtu (05/07) resmi dibatalkan
04 Juli 2025, 19:00 WIB
Pihak Xpeng mengungkapkan alasan pihaknya bakal lebih dulu melakukan perakitan lokal X9 ketimbang G6
04 Juli 2025, 18:00 WIB
KatadataOTO merangkum enam kesalahan memilih tempat parkir yang dapat merugikan pengemudi saat bepergian
04 Juli 2025, 17:00 WIB
Desta kecelakaan saat memarkirkan Ducati DesertX yang digunakannya buat touring di kawasan Sembalun, NTB
04 Juli 2025, 16:30 WIB
Diler Xpeng di Puri, Jakarta Barat siapkan layanan 3S dan perbaikan bodi, ada unit test drive buat konsumen