Proyeksi Penjualan Mobil Baru Tanpa Insentif di 2026
11 Desember 2025, 11:00 WIB
Meski insentif mobil hybrid masih usulan, Hyundai meminta pemerintah dapat memberikan bantuan dalam bentuk lain
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Insentif mobil hybrid kembali diusulkan baru-baru ini. Hal tersebut dilakukan oleh Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian).
Ia menilai subsidi itu perlu dikeluarkan oleh pemerintah. Demi menjaga para pabrikan tidak memindahkan fasilitas produksi dari Tanah Air.
Mendengar hal tersebut banyak orang yang menunggu wacana bantuan untuk pembelian mobil hybrid kali ini benar-benar terealisasi atau tidak.
Hyundai pun buka suara mengenai subsidi satu ini. Mereka memiliki beberapa saran buat insentif kendaraan roda empat ramah lingkungan itu.
“Kita masih perlu namanya Ownership insentif. Jadi kalau berkaca ke negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa mereka menerapkan bantuan tersebut, ambil contoh saat masuk tol gratis,” ujar Fransiscus Soerjopranoto, COO HMID (Hyundai Motors Indonesia) di Jakarta, Selasa (3/9).
Ia menilai hal tersebut bisa menjadi stimulus bagi masyarakat. Sehingga penjualan mobil hybrid di Indonesia semakin positif.
Apalagi peminatnya sekarang cukup tinggi di Tanah Air. Dengan begitu bila pemerintah serius mengucurkan insentif mobil hybrid, maka penjualan kendaraan roda empat terus bertumbuh.
“Kemudian tidak dikenakan tarif parkir juga. Jadi harapannya adalah selain memberikan insentif dari sisi Financial, Tax dan lain sebagainya, ada subsidi tambahan yang bisa menggerakkan (pembelian),” Frans menambahkan.
Meski begitu dia kembali menyerahkan semua ke pemerintah. Mau memberikan subsidi mobil hybrid dalam bentuk apa.
Sebelumnya Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) menyarankan pemerintah agar mempertimbangkan bantuan non-fiskal. Hal ini dapat dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak di daerah.
“Misal prioritas atau diskon parkir khusus di area strategis. Seperti menetapkan zona tersendiri di dalam kota yang hanya mobil hybrid bisa diberikan akses ke sana,” ucap Yannes.
Yannes menilai kebijakan di atas dapat dilakukan dengan berkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah kota, manufaktur sampai ke pengelola infrastruktur parkir pertokoan.
“Hal ini dapat meningkatkan daya tarik mobil hybrid serta mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih berkelanjutan,” tambah Yannes.
Dengan begitu harapannya kendaraan ramah lingkungan satu ini bisa lebih diminati oleh masyarakat. Sehingga mampu membantu pemerintah dalam mengurangi kadar emisi gas buang di Tanah Air.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Desember 2025, 11:00 WIB
10 Desember 2025, 20:00 WIB
10 Desember 2025, 10:00 WIB
10 Desember 2025, 09:00 WIB
09 Desember 2025, 10:00 WIB
Terkini
12 Desember 2025, 15:00 WIB
CIAAF jadi wadah berkumpul dan sarana untuk para pelaku usaha yang mencari supplier suku cadang otomotif
12 Desember 2025, 14:40 WIB
Temukan beberapa cara aman memilih mobil bekas berkualitas dan lakukan transaksi terpercaya melalui platform terbaik untuk Anda
12 Desember 2025, 14:00 WIB
Ada dua ruas jalan yang diberlakukan, simak informasi lengkap ganjil genap Puncak Bogor mulai siang ini
12 Desember 2025, 13:08 WIB
Dua orang matel tewas dikeroyok di Kalibata, Jakarta Selatan saat berusaha menagih utang kredit kendaraan
12 Desember 2025, 12:00 WIB
Changan Nevo Q07 merupakan model EREV yang berpeluang dikembangkan jadi 7-seater untuk pasar Indonesia
12 Desember 2025, 11:00 WIB
Kementerian ESDM membuka opsi menambah kuota impor BBM Shell, BP AKR dan Vivo sebesar 10 persen pada 2026
12 Desember 2025, 10:00 WIB
Distribusi LMPV dari pabrik ke diler menunjukkan penurunan tipis, namun beberapa model alami peningkatan
12 Desember 2025, 09:00 WIB
Mitsubishi Fuso percaya diri menghadapi kondisi pasar di tahun depan meski diprediksi masih akan menantang