Merek Jepang Diajak Ikut Manfaatkan Insentif Impor Mobil Listrik
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Meski insentif mobil hybrid masih usulan, Hyundai meminta pemerintah dapat memberikan bantuan dalam bentuk lain
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Insentif mobil hybrid kembali diusulkan baru-baru ini. Hal tersebut dilakukan oleh Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian).
Ia menilai subsidi itu perlu dikeluarkan oleh pemerintah. Demi menjaga para pabrikan tidak memindahkan fasilitas produksi dari Tanah Air.
Mendengar hal tersebut banyak orang yang menunggu wacana bantuan untuk pembelian mobil hybrid kali ini benar-benar terealisasi atau tidak.
Hyundai pun buka suara mengenai subsidi satu ini. Mereka memiliki beberapa saran buat insentif kendaraan roda empat ramah lingkungan itu.
“Kita masih perlu namanya Ownership insentif. Jadi kalau berkaca ke negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa mereka menerapkan bantuan tersebut, ambil contoh saat masuk tol gratis,” ujar Fransiscus Soerjopranoto, COO HMID (Hyundai Motors Indonesia) di Jakarta, Selasa (3/9).
Ia menilai hal tersebut bisa menjadi stimulus bagi masyarakat. Sehingga penjualan mobil hybrid di Indonesia semakin positif.
Apalagi peminatnya sekarang cukup tinggi di Tanah Air. Dengan begitu bila pemerintah serius mengucurkan insentif mobil hybrid, maka penjualan kendaraan roda empat terus bertumbuh.
“Kemudian tidak dikenakan tarif parkir juga. Jadi harapannya adalah selain memberikan insentif dari sisi Financial, Tax dan lain sebagainya, ada subsidi tambahan yang bisa menggerakkan (pembelian),” Frans menambahkan.
Meski begitu dia kembali menyerahkan semua ke pemerintah. Mau memberikan subsidi mobil hybrid dalam bentuk apa.
Sebelumnya Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) menyarankan pemerintah agar mempertimbangkan bantuan non-fiskal. Hal ini dapat dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak di daerah.
“Misal prioritas atau diskon parkir khusus di area strategis. Seperti menetapkan zona tersendiri di dalam kota yang hanya mobil hybrid bisa diberikan akses ke sana,” ucap Yannes.
Yannes menilai kebijakan di atas dapat dilakukan dengan berkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah kota, manufaktur sampai ke pengelola infrastruktur parkir pertokoan.
“Hal ini dapat meningkatkan daya tarik mobil hybrid serta mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih berkelanjutan,” tambah Yannes.
Dengan begitu harapannya kendaraan ramah lingkungan satu ini bisa lebih diminati oleh masyarakat. Sehingga mampu membantu pemerintah dalam mengurangi kadar emisi gas buang di Tanah Air.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2025, 08:00 WIB
03 Juli 2025, 19:00 WIB
02 Juli 2025, 13:00 WIB
01 Juli 2025, 23:30 WIB
30 Juni 2025, 18:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya