Ini Jenis Mobil yang Banyak Dipakai di Jepang, LCGC Negeri Sakura

Jepang memiliki versi LCGC-nya sendiri yang banyak digunakan termasuk di area perkotaan yakni kei car

Ini Jenis Mobil yang Banyak Dipakai di Jepang, LCGC Negeri Sakura

KatadataOTO – Jepang merupakan rumah dari beberapa merek otomotif ternama yang sudah berkiprah di Indonesia. Misalnya Toyota, Suzuki serta Honda.

Di Negeri Sakura terkhusus kota Tokyo, ada model-model yang sudah familiar terlihat lalu lalang di Indonesia, mengingat Jepang juga pakai mobil berkonfigurasi setir kanan.

Namun di sana, kehadiran mobil-mobil berukuran mungil dengan layout tempat duduk lima penumpang cukup menarik perhatian.

Sekilas, tampilannya terlihat seperti Multi Purpose Vehicle (MPV) pintu geser tetapi berdimensi jauh lebih kecil.

LCGC Versi Jepang, Kei Car
Photo : KatadataOTO

Kendaraan tersebut, di Jepang masuk ke dalam kategori kei car. Berbeda dari kebanyakan mobil yang kita kenal di dalam negeri, kei car punya ukuran dan kapasitas mesin kecil di bawah 1.000 cc.

Meskipun terlihat asing, produsen penyedia mobil-mobil tersebut merupakan merek Jepang termasuk Toyota.

“Kecil, lalu hemat energi. Lalu Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kei car berbeda,” kata Feri, pemandu wisata di Jepang kepada KatadataOTO, belum lama ini.

Nominal pajaknya berada di bawah rata-rata kendaraan penumpang lain. Kemudian pelat nomor kei car punya warna berbeda, yakni kuning.

Kapasitas jantung pacu di bawah 1.000 cc membuat kei car cocok digunakan masyarakat Jepang untuk mobilitas di area perkotaan.

Ditambah lagi dimensinya kompak, memudahkan pengemudi untuk mencari lokasi parkir di tengah kepadatan kota.

“Kalau di pedesaan lebih banyak lagi, karena stasiun (kereta) di sana sedikit. Mau ke mana-mana sulit,” lanjut Feri.

Tampaknya, masyarakat Jepang lebih suka bepergian menggunakan mobil pribadi. Sedangkan di kota, pekerja umumnya memanfaatkan transportasi umum kereta.

Oleh karena itu bukan jadi hal aneh melihat kei car banyak melintas di area pinggir kota alih-alih motor.

Meskipun mayoritas punya ciri khas berbentuk mengotak dan tidak jauh berbeda satu merek dengan lainnya, kei car dinilai fungsional sehingga tetap menjadi salah satu preferensi utama masyarakat.

LCGC Versi Jepang, Kei Car
Photo : KatadataOTO

Manufaktur Jepang di Indonesia tidak menjual kei car karena beberapa alasan seperti perbedaan kebutuhan kemudian selera desain.

Sport Utility Vehicle (SUV) dan MPV berkapasitas tujuh penumpang tetap menjadi pilihan utama.

Sedangkan mobil kecil seperti low cost green car (LCGC) jadi opsi buat first car buyer, namun tampilannya sporti dan lebih besar dibandingkan kei car. 


Terkini

mobil
Mobil Cina

Fenomena Baru Mobil Cina, Banyak Desain dan Teknologi yang Mirip

Homogenisasi mobil Cina dinilai makin marak terjadi, teknologi tinggi tetapi tak sesuai kebutuhan konsumen

motor
Aura Kasih

Isi Garasi Aura Kasih, Ada Vespa GTS 150 Kuning

Artis Aura Kasih merupakan seorang penyuka otomotif, punya banyak koleksi motor dari Vespa sampai Kawasaki

news
Lalu lintas Puncak

Intip Strategi Baru Kepolisian Atasi Macet di Puncak Bogor

Kepolisian gandeng joki Puncak untuk bantu atasi kemacetan yang kerap terjadi khususnya di libur panjang

news
Truk Cina

Gaikindo Godok Aturan Baru untuk Tertibkan Peredaran Truk Cina

Nantinya truk Cina yang akan digunakan di Indonesia wajib mengikuti aturan yang berlaku seperti laik jalan

mobil
Prediksi Mobil Baru

Prediksi Mobil Baru yang Masuk Indonesia di 2026: Bagian 1

Berbagai model mobil baru dari merek seperti Toyota sampai Suzuki siap hadir, mayoritas lini elektrifikasi

mobil
VinFast

VinFast Belum Berencana Buka Pabrik Baterai EV di Indonesia

VinFast lebih memilih bekerjasama dengan Gotion Indonesia untuk menyediakan baterai EV pada setiap modelnya

mobil
BYD

BYD Kembangkan Pengisian Daya EV, Lebih Cepat dari Supercharger Tesla

BYD jawab kebutuhan pelanggan yang membutuhkan pengisian daya super cepat saat melakukan perjalanan jarak jauh

motor
motor baru

Pemilik Mobil Disebut Beralih ke Motor Karena Daya Beli Melemah

Menurut Yamaha membeli motor baru menjadi opsi lebih ramah di kantong saat kondisi ekonomi sedang sulit