Toyota Optimistis Hadapi Dampak Tarif Impor AS di Indonesia
11 April 2025, 12:00 WIB
Perusahaan otomotif Stellantis berniat menjual Maserati dengan kondisi sulit di tengah penerapan tarif impor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Tarif impor yang diwacanakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengakibatkan berbagai manufaktur otomotif kewalahan. Tidak terkecuali pabrikan di dalam negeri mereka.
Perlu diketahui tambahan tarif impor bakal dibebankan oleh Trump untuk barang yang diimpor ke AS, termasuk kendaraan roda empat.
Imbasnya, negara-negara yang mengirim kendaraannya ke sana harus membayar tarif impor dengan jumlah berbeda-beda. Sehingga jika manufaktur tidak memiliki fasilitas perakitan di AS tentu hal tersebut menjadi tantangan baru.
Meskipun Trump menyebutkan bahwa kendaraan produksi lokal tidak akan dikenakan tarif, sejatinya tidak ada mobil buatan AS murni.
Dilansir dari Carscoops, Jumat (11/04) Stellantis Group yang menaungi sejumlah merek seperti Jeep, Citroen dan brand premium Alfa Romeo serta Maserati memberhentikan sementara 5.400 karyawan di pabrik AS, Kanada serta Meksiko.
Aktivitas produksi di Kanada dan Meksiko juga kemudian disetop sementara untuk sekitar satu bulan ke depan.
Stellantis turut menyiapkan sejumlah siasat lain menghadapi tarif impor AS, seperti menjual merek Maserati atau menggandeng pabrikan lain guna membantu mengembangkan lini kendaraan mereka beserta teknologinya.
Muncul spekulasi bahwa Maserati akan diambil alih oleh investor China. Tetapi hal tersebut dibantah oleh Santo Ficili, CEO Maserati dan Alfa Romeo.
Maserati sudah sempat dipertimbangkan untuk dijual sejak tahun lalu karena penjualannya rendah. Di 2024, angkanya hanya berhasil tembus 11.300 unit.
Dampak negatif tarif impor masih akan terus dirasakan oleh berbagai pihak terkhusus di sektor otomotif. Bahkan buat Ford yang dikenal sebagai merek AS sekalipun.
Truk pikap Ford dirakit di AS, namun terdiri dari ribuan komponen dan suku cadang disuplai dari berbagai negara. Sehingga adanya tarif impor berpotensi mengakibatkan biaya produksi naik dan menyebabkan harga mobil melesat.
Meskipun tarif impor diberlakukan untuk melindungi industri lokal dari serbuan barang impor, nyatanya merek otomotif AS berpeluang ikut dirugikan.
Tiga pabrikan dengan penjualan tertinggi di AS yakni GM (General Motors), Ford dan Stellantis. Di 2024 penjualan ketiganya sekitar 1,85 juta kendaraan impor.
GM merupakan perusahaan otomotif AS yang menaungi Chevrolet, Buick, GMC dan Cadillac. Tiga negara utama sasaran ekspor GM adalah Amerika Utara, Amerika Selatan dan China.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
11 April 2025, 12:00 WIB
10 April 2025, 19:00 WIB
10 April 2025, 16:00 WIB
10 April 2025, 09:00 WIB
10 April 2025, 07:00 WIB
Terkini
11 April 2025, 18:00 WIB
Maka Motors mendukung rencana Presiden Prabowo untuk melonggarkan aturan TKDN dan diganti dengan insentif
11 April 2025, 17:00 WIB
Banderol ditawarkan mulai dari Rp 200 jutaan, berikut rangkuman daftar harga SUV murah per April 2025
11 April 2025, 16:00 WIB
Konsumsi BBM di Libur Lebaran 2025 diklaim mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena banyak pemudik pakai EV
11 April 2025, 15:40 WIB
BYD Yangwang U7 telah disematkan teknologi suspensi DiSus-Z
11 April 2025, 15:00 WIB
Mobil hybrid buatan China mulai merambah pasar otomotif Indonesia, merek-merek Jepang perlu siapkan strategi
11 April 2025, 14:00 WIB
Demi mengantisipasi kemacetan yang sering terjadi, pihak kepolisian akan menerapkan ganjil genap puncak Bogor
11 April 2025, 12:00 WIB
Tarif impor AS berpotensi memperketat persaingan di industri otomotif Indonesia, namun Toyota tetap optimis
11 April 2025, 10:41 WIB
Wali Kota Jakarta Barat akan mempelebar empat ruas jalan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi