Temui Raksasa Otomotif Jepang, Kemenperin Siap Evaluasi Insentif
13 Juli 2025, 13:00 WIB
Perusahaan otomotif Stellantis berniat menjual Maserati dengan kondisi sulit di tengah penerapan tarif impor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Tarif impor yang diwacanakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengakibatkan berbagai manufaktur otomotif kewalahan. Tidak terkecuali pabrikan di dalam negeri mereka.
Perlu diketahui tambahan tarif impor bakal dibebankan oleh Trump untuk barang yang diimpor ke AS, termasuk kendaraan roda empat.
Imbasnya, negara-negara yang mengirim kendaraannya ke sana harus membayar tarif impor dengan jumlah berbeda-beda. Sehingga jika manufaktur tidak memiliki fasilitas perakitan di AS tentu hal tersebut menjadi tantangan baru.
Meskipun Trump menyebutkan bahwa kendaraan produksi lokal tidak akan dikenakan tarif, sejatinya tidak ada mobil buatan AS murni.
Dilansir dari Carscoops, Jumat (11/04) Stellantis Group yang menaungi sejumlah merek seperti Jeep, Citroen dan brand premium Alfa Romeo serta Maserati memberhentikan sementara 5.400 karyawan di pabrik AS, Kanada serta Meksiko.
Aktivitas produksi di Kanada dan Meksiko juga kemudian disetop sementara untuk sekitar satu bulan ke depan.
Stellantis turut menyiapkan sejumlah siasat lain menghadapi tarif impor AS, seperti menjual merek Maserati atau menggandeng pabrikan lain guna membantu mengembangkan lini kendaraan mereka beserta teknologinya.
Muncul spekulasi bahwa Maserati akan diambil alih oleh investor China. Tetapi hal tersebut dibantah oleh Santo Ficili, CEO Maserati dan Alfa Romeo.
Maserati sudah sempat dipertimbangkan untuk dijual sejak tahun lalu karena penjualannya rendah. Di 2024, angkanya hanya berhasil tembus 11.300 unit.
Dampak negatif tarif impor masih akan terus dirasakan oleh berbagai pihak terkhusus di sektor otomotif. Bahkan buat Ford yang dikenal sebagai merek AS sekalipun.
Truk pikap Ford dirakit di AS, namun terdiri dari ribuan komponen dan suku cadang disuplai dari berbagai negara. Sehingga adanya tarif impor berpotensi mengakibatkan biaya produksi naik dan menyebabkan harga mobil melesat.
Meskipun tarif impor diberlakukan untuk melindungi industri lokal dari serbuan barang impor, nyatanya merek otomotif AS berpeluang ikut dirugikan.
Tiga pabrikan dengan penjualan tertinggi di AS yakni GM (General Motors), Ford dan Stellantis. Di 2024 penjualan ketiganya sekitar 1,85 juta kendaraan impor.
GM merupakan perusahaan otomotif AS yang menaungi Chevrolet, Buick, GMC dan Cadillac. Tiga negara utama sasaran ekspor GM adalah Amerika Utara, Amerika Selatan dan China.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Juli 2025, 13:00 WIB
02 Juni 2025, 13:06 WIB
02 Juni 2025, 11:24 WIB
15 Mei 2025, 09:00 WIB
06 Mei 2025, 19:00 WIB
Terkini
19 Juli 2025, 18:30 WIB
Martin dapat menjadi batu sandungan bagi Marc Marquez yang ingin meraih poin sempurna di MotoGP Ceko 2025
19 Juli 2025, 13:00 WIB
Mitsubishi Destinator menjadi model teranyar yang bakal mengisi celah kosong di antara Pajero Sport dan XForce
19 Juli 2025, 11:00 WIB
Polda Metro Jaya akan tingkatkan patroli di sejumlah lokasi strategis untuk mencegah balap liar di Ibu Kota
19 Juli 2025, 09:00 WIB
Oli Pertamina Fastron Platinum Racing 10W-60 diklaim memiliki sejumlah keunggulan yang cocok buat mobil balap
19 Juli 2025, 07:15 WIB
Bupati Kudus berencana jadikan Polyron G3 dan G3+ sebagai kendaraan dinas karena hemat dan buatan lokal
18 Juli 2025, 20:00 WIB
Nakamichi luncurkan 2 dashcam baru dengan kualitas gambar 4K dan tahan terhadap guncangan berat sekalipun
18 Juli 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez mengatakan kalau konflik dengan Valentino Rossi yang sudah berlangsung lama bisa saja berakhir
18 Juli 2025, 19:00 WIB
Data Gaikindo menunjukkan bahwa di semester I 2025 penjualan mobil segmen menengah ke atas alami kenaikan