Fuso Sambut Tahun Baru dengan Promo, Ada Diskon Suku Cadang
06 Februari 2025, 13:00 WIB
Pemasok suku cadang kendaraan di Eropa tengah mengalami krisis setelah semakin tingginya permintaan terhadap mobil listrik
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Perusahaan pemasok suku cadang kendaraan di Eropa yang memproduksi komponen mesin pembakaran internal mulai menghadapi tantangan berat. Hal ini karena beberapa negara sudah bersiap beralih ke mobil listrik.
Krisis tersebut menjadi tantangan berat karena potensi penjualan kendaraan listrik masih sangat tinggi. Sehingga mereka harus melakukan pengembangan termasuk investasi dalam jumlah besar untuk menjawab kebutuhan di masa depan.
Tetapi di saat yang sama, telah terjadi penurunan pendapatan akibat perlambatan penjualan kendaraan konvensional. Beberapa perusahaan besar pun telah merasakan dampak negatif dari perubahan.
Kondisi diperburuk karena banyak negara Eropa berencana melarang sepenuhnya mesin pembakaran internal pada 2035. Akibatnya beberapa perusahaan pun berevolusi meski dengan cara tidak menyenangkan.
Salah satunya adalah Evtec Aluminum, suplier komponen mesin untuk Jaguar Land Rover. Perusahaan tersebut berhasil bertahan karena telah diambil alih oleh group otomotif pimpinan David Roberts beberapa waktu lalu.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan dapat memproduksi komponen alumunium yang rumit. Kemampuan tersebut hampir pasti akan menarik minat perusahaan produsen mobil listrik di masa depan.
Perusahaan lain seperti Vitesco Technologies Group AG dari Jerman tengah berupaya untuk mengubah fokus mereka dari mesin pembakaran ke listrik. Mereka berharap bisa menguasai 70 persen pasar kendaraan di 2030.
Untuk mendapatkannya mereka akan membagi fokusnya ke 2 divisi termasuk suku cadang mobil listrik. Sementara divisi lain bertugas mengembangkan pembakaran internal dengan teknologi lebih tinggi dan meraih pendapatan besar ketika segmen pasar menurun.
Karena mobil listrik hanya membutuhkan sedikit komponen dibanding mesin pembakaran, beberapa pabrikan untuk telah memberi peringatan adanya PHK massal. Sebagai contoh adalah Stellantis yang sedang dalam proses mengalihkan pabrik mesinnya di Tremery, Prancis menjadi manufaktur motor listrik.
Dalam prosesnya, perusahaan telah mengurangi jumlah pekerjanya dari sebelumnya 3.000 orang menjadi hanya 2.400. Jumlah tersebut diperkirakan akan kembali berkurang karena jenis pekerjaan lebih sedikit.
Kondisi tersebut tentunya sangat mungkin terjadi di Indonesia. Meski penghentian penjualan kendaraan bermesin bensin masih jauh, tetapi pemerintah harus memikirkan krisis yang dapat terjadi di masa depan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
06 Februari 2025, 13:00 WIB
28 November 2024, 07:00 WIB
02 Juli 2024, 17:00 WIB
18 Agustus 2022, 09:00 WIB
30 Maret 2022, 15:02 WIB
Terkini
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 07:15 WIB
Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan
16 Mei 2025, 21:00 WIB
Toyota Indonesia gelar pendampingan TEY di Sumatera Barat untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan
16 Mei 2025, 20:22 WIB
PT MMKSI resmi meluncurkan versi terbaru Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hari ini, simak daftar harganya
16 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota bZ4X Touring atau bZ Woodland punya dimensi sedikit lebih panjang dan tampilannya semakin sporti