Deretan Penyebab Masyarakat Masih Ragu Membeli Mobil Listrik
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Terus berkembang ke arah kendaraan ramah lingkungan, Gaikindo menyebut tiga mobil listrik baru meluncur di Indonesia tahun ini
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Mengurangi emisi gas buang, mobil listrik diharapkan terus berkembang di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya pabrikan yang mulai menghadirkan kendaraan dengan tenaga baterai.
Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, terdapat tiga mobil listrik baru meluncur hingga akhir tahun.
"Minggu besok ada undangan pabrik mobil listrik untuk diproduksi di Indonesia. Kemudian September akan ada mobil listrik produksi lagi di Indonesia. Kemudian Agustus di GIIAS akan ada launching merek-merek baru dan produk listrik yang kita launching," katanya, Selasa (15/3/2022).
Selain itu, Yohannes Nangoi juga menjelaskan bila produksi kendaraan listrik di Indonesia tak hanya memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri tapi juga ekspor. Karenanya, faktor pendukung kendaraan ramah lingkungan tak hanya datang dari lokalisasi baterai.
"Bukan hanya lokalisasi baterai, tapi juga perkembangan teknologinya. Jadi begini, yang namanya baterai listrik itu tujuannya untuk membuat baterai. Kita tidak bisa kalau membuat pabrik, hanya untuk lokal. Kita harus ke luar atau ekspor. Ini yang harus kita buka marketnya," tuturnya.
Lebih detail Ia menjelaskan, pasar mobil listrik di Indonesia masih sangat minim. Karenanya, pabrikan harus memikirkan bagaimana produksi kendaraan di Tanah Air juga bisa dijual ke negara-negara lain.
"Jadi tidak bisa ketika buat pabrik, hanya untuk lokal saja. Sementara pasar untuk mobil listrik di Indonesia masih kecil. Jadi kita berkerja sama pabrikan-pabrikan besar sepertit Toyota, Wuling, Hyundai, atau lainnya untuk ambil bagian paket dari Indonesia untuk dirakit di sana," ungkapnya.
Saat disinggung tantangan yang harus dihadapi pabrikan terkait penerapan sistem elektrikfikasi untuk kendaraan di Indonesia, Yohannes menyebut harga yang diterapkan saat ini masih belum bisa menjangkau sebagian besar masyarakat.
Meski demikian, dirinya optimis, perkembangan teknologi yang akan terjadi ke depan mampu membuat banderol kendaraan listrik lebih terjangkau sehingga masyarakat mau beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
"Jadi mudah-mudahan bisa turun terus karena teknologi berkembang terus. Contoh, tahun 1995, pada saat itu Handphone harganya Rp 15 juta. Tidak ada yang bisa beli. Tapi sekarang sudah terjangkau sekali," ujarnya.
Walau tak mengungkapkan secara detail merek dan model yang akan hadir, mobil listrk yang akan memeriahkan pasar otomotif Tanah Air diprediksi datang dari Hyundai Ioniq, Chery Eq1 dan Wuling GSEV. Ayo kita nantikan bersama-sama.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 23:30 WIB
01 Juli 2025, 22:08 WIB
01 Juli 2025, 15:18 WIB
01 Juli 2025, 08:00 WIB
30 Juni 2025, 16:23 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 23:35 WIB
Polisi akhirnya ungkap kronologi seorang anak mendadak keluar dari bus yang sedang melaju di jalan tol
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Belum bisa saingi kendaraan konvensional, Populix ungkap alasan masyarakat ragu beralih ke mobil listrik
01 Juli 2025, 23:13 WIB
Dorna Sport memberi peringatan kepada Jorge Martin untuk menghormati kontrak yang sudah ada dengan Aprilia
01 Juli 2025, 22:08 WIB
Gugatan BMW yang diajukan untuk BYD ke pengadilan pada Februari 2025 telah ditolak, berikut alasannya
01 Juli 2025, 21:25 WIB
Menurut Jaecoo perang harga mobil Cina wajar dilakukan, asal tetap memberikan value lebih kepada para konsumen
01 Juli 2025, 20:08 WIB
MotoGP Malaysia 2025 menargetkan bisa menarik 13 ribu penonton asal Indonesia atau dari tahun sebelumnya
01 Juli 2025, 19:00 WIB
Ground Zero meluncurkan tiga produk baru untuk merayakan hari jadi mereka yang ke-30, dijual secara terbatas
01 Juli 2025, 18:00 WIB
Kepulauan Riau gelar pemutihan pajak kendaraan bermotor untuk mudahkan warganya menjalankan kewajiban