Voltron dan Living World Alam Sutera Kolaborasi Bangun SPKLU
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Terus berkembang ke arah kendaraan ramah lingkungan, Gaikindo menyebut tiga mobil listrik baru meluncur di Indonesia tahun ini
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Mengurangi emisi gas buang, mobil listrik diharapkan terus berkembang di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya pabrikan yang mulai menghadirkan kendaraan dengan tenaga baterai.
Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, terdapat tiga mobil listrik baru meluncur hingga akhir tahun.
"Minggu besok ada undangan pabrik mobil listrik untuk diproduksi di Indonesia. Kemudian September akan ada mobil listrik produksi lagi di Indonesia. Kemudian Agustus di GIIAS akan ada launching merek-merek baru dan produk listrik yang kita launching," katanya, Selasa (15/3/2022).
Selain itu, Yohannes Nangoi juga menjelaskan bila produksi kendaraan listrik di Indonesia tak hanya memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri tapi juga ekspor. Karenanya, faktor pendukung kendaraan ramah lingkungan tak hanya datang dari lokalisasi baterai.
"Bukan hanya lokalisasi baterai, tapi juga perkembangan teknologinya. Jadi begini, yang namanya baterai listrik itu tujuannya untuk membuat baterai. Kita tidak bisa kalau membuat pabrik, hanya untuk lokal. Kita harus ke luar atau ekspor. Ini yang harus kita buka marketnya," tuturnya.
Lebih detail Ia menjelaskan, pasar mobil listrik di Indonesia masih sangat minim. Karenanya, pabrikan harus memikirkan bagaimana produksi kendaraan di Tanah Air juga bisa dijual ke negara-negara lain.
"Jadi tidak bisa ketika buat pabrik, hanya untuk lokal saja. Sementara pasar untuk mobil listrik di Indonesia masih kecil. Jadi kita berkerja sama pabrikan-pabrikan besar sepertit Toyota, Wuling, Hyundai, atau lainnya untuk ambil bagian paket dari Indonesia untuk dirakit di sana," ungkapnya.
Saat disinggung tantangan yang harus dihadapi pabrikan terkait penerapan sistem elektrikfikasi untuk kendaraan di Indonesia, Yohannes menyebut harga yang diterapkan saat ini masih belum bisa menjangkau sebagian besar masyarakat.
Meski demikian, dirinya optimis, perkembangan teknologi yang akan terjadi ke depan mampu membuat banderol kendaraan listrik lebih terjangkau sehingga masyarakat mau beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
"Jadi mudah-mudahan bisa turun terus karena teknologi berkembang terus. Contoh, tahun 1995, pada saat itu Handphone harganya Rp 15 juta. Tidak ada yang bisa beli. Tapi sekarang sudah terjangkau sekali," ujarnya.
Walau tak mengungkapkan secara detail merek dan model yang akan hadir, mobil listrk yang akan memeriahkan pasar otomotif Tanah Air diprediksi datang dari Hyundai Ioniq, Chery Eq1 dan Wuling GSEV. Ayo kita nantikan bersama-sama.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 Mei 2024, 18:00 WIB
01 Mei 2024, 15:39 WIB
01 Mei 2024, 10:00 WIB
01 Mei 2024, 07:00 WIB
30 April 2024, 18:03 WIB
Terkini
01 Mei 2024, 19:00 WIB
Rakata lakukan pengembangan produk di PEVS 2024 dengan mengganti baterainya agar jarak tempuh bertambah
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Dukung ekosistem mobil listrik, Voltron dan Living World Alam Sutera dirikan SPKLU di pusat perbelanjaan
01 Mei 2024, 17:00 WIB
Simak cara maupun syarat Test Ride motor listrik di PEVS 2024, salah satunya adalah wajib membawa SIM
01 Mei 2024, 16:00 WIB
Salah satu motor listrik MAB diperkenalkan sebagai prototipe dan akan berbanderol di bawah Rp 20 jutaan
01 Mei 2024, 16:00 WIB
ZPT Nimbuzz hadir di PEVS 2024 dan dijual dengan harga Rp 2 jutaan hingga menjadi sepeda motor termurah
01 Mei 2024, 15:39 WIB
MG Maxus 9 hadir di PEVS 2024 sebagai unit yang hanya dipamerkan saja alias belum dijual resmi di Indonesia
01 Mei 2024, 15:00 WIB
FIF dapat pinjaman sebesar 60 juta dolar untuk memperluas bisnis berkelanjutan agar kuat di masa depan
01 Mei 2024, 13:20 WIB
Sejumlah armada mulai diganti Toyota Transmover terbaru, belum jelas bagaimana nasib Mobilio di Bluebird