Suzuki Fronx Ditargetkan Terjual 2.000 Unit Per Bulan
29 Mei 2025, 15:00 WIB
Gaikindo percaya diri tarif impor Amerika Serikat tidak bakal memberi dampak langsung ke penjualan mobil baru
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena tarif impor Amerika Serikat. Donald Trump mematok sebesar 32 persen bagi Tanah Air.
Kebijakan baru itu ditakutkan membawa dampak negatif bagi Indonesia. Terutama untuk industri di dalam negeri.
Akan tetapi Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyebut, tarif impor Amerika Serikat tidak bakal berdampak bagi penjualan mobil baru di Tanah Air.
“Dampaknya ke anggota Gaikindo harusnya tidak ada. Pertama kita tidak ada impor dan ekspor ke Amerika,” ucap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo ketika dihubungan KatadataOTO, Rabu (09/04).
Kukuh menambahkan bahwa para pabrikan di bawah naungan Gaikindo tidak memproduksi mobil dengan setir kiri untuk diniagakan ke Negeri Paman Sam.
Namun membuat kendaraan roda empat dengan setir kanan dan kiri ke negara lain, seperti ke FIlipina. Sehingga Kukuh menilai kalau penjualan mobil baru di Indonesia tetap aman.
“Tidak ada dampak (dari kebijakan tarif impor AS). Kecuali faktor ekonomi ya, kalau ekonomi kita tidak bagus dan daya beli tidak bagus baru berdampak,” lanjut Kukuh.
Ia pun berharap kondisi pasar otomotif di Indonesia tetap kondusif, meski ada kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Donald Trump.
Patut diketahui, memang Indonesia belum mengekspor mobil ke Amerika Serikat. Akan tetapi ada beberapa komponen kendaraan roda empat yang dikirim ke sana.
Di sisi lain apa yang dikatakan oleh Gaikindo cukup berbeda dengan dirasakan oleh Aismoli (Asosiasi Motor Listrik Indonesia).
Mereka justru menilai aturan tarif impor Amerika Serikat sedikit banyak bakal mempengaruhi industri kendaraan roda dua setrum di dalam negeri.
“Meskipun Indonesia belum menjadi negara pengekspor sepeda motor listrik atau komponennya ke Amerika Serikat, namun dampaknya dapat dirasakan secara tidak langsung di dalam negeri,” ungkap Budi Setiyadi, Ketua umum Aismoli melalui keterangan resmi.
Budi menuturkan bahwa secara makro kebijakan anyar Donald Trump akan berisiko terjadi inflasi. Lalu adanya potensi penurunan daya beli masyarakat terhadap EV (Electric Vehicle).
Kemudian negara-negara lain yang mengalami kondisi serupa seperti China, akan mencari pasar alternatif selain Amerika Serikat.
Kendati demikian Budi berharap Presiden Prabowo Subianto beserta jajaran melakukan berbagai inisiatif yang dapat menciptakan pasar EV lebih kuat.
Lalu salah satu lingkup perlu dijaga oleh pemerintah adalah kebijakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk berbagai produk.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 Mei 2025, 15:00 WIB
27 Mei 2025, 15:00 WIB
26 Mei 2025, 18:00 WIB
26 Mei 2025, 17:00 WIB
26 Mei 2025, 11:00 WIB
Terkini
31 Mei 2025, 19:00 WIB
Chery tanggapi pertanyaan soal kemungkinan membawa model MPV 7-seater yang cukup diminati di Indonesia
31 Mei 2025, 19:00 WIB
Chery tanggapi pertanyaan soal kemungkinan membawa model MPV 7-seater yang cukup diminati di Indonesia
31 Mei 2025, 17:00 WIB
Ariel Noah dikenal salah satu artis Ibu Kota yang tertarik dengan otomotif, ia memiliki beragam kendaraan
31 Mei 2025, 15:00 WIB
Dua model Jeep tampil di film Mission Impossible terbaru untuk menjawab kebutuhan beberapa adegan
31 Mei 2025, 09:00 WIB
BYD dan Xiaomi merupakan pilihan utama pelanggan di Cina, sedangkan Tesla sudah tidak lagi dipertimbangkan
31 Mei 2025, 08:50 WIB
YIMM memastikan kalau mereka masih menyediakan sparepart Yamaha Mio Sporty dan bisa dibeli di bengkel resmi
31 Mei 2025, 06:00 WIB
Indomobil Emotor siap bawa dua varian baru ke Indonesia untuk penuhi kebutuhan berkendara masyarakat
30 Mei 2025, 15:00 WIB
Suzuki berencana menghadirkan mobil listrik pertama mereka di Indonesia, e Vitara yang memakai basis eVX