Tarif Impor AS Bisa Bikin Indonesia Kebanjiran Mobil China
10 April 2025, 07:00 WIB
Gaikindo percaya diri tarif impor Amerika Serikat tidak bakal memberi dampak langsung ke penjualan mobil baru
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena tarif impor Amerika Serikat. Donald Trump mematok sebesar 32 persen bagi Tanah Air.
Kebijakan baru itu ditakutkan membawa dampak negatif bagi Indonesia. Terutama untuk industri di dalam negeri.
Akan tetapi Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyebut, tarif impor Amerika Serikat tidak bakal berdampak bagi penjualan mobil baru di Tanah Air.
“Dampaknya ke anggota Gaikindo harusnya tidak ada. Pertama kita tidak ada impor dan ekspor ke Amerika,” ucap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo ketika dihubungan KatadataOTO, Rabu (09/04).
Kukuh menambahkan bahwa para pabrikan di bawah naungan Gaikindo tidak memproduksi mobil dengan setir kiri untuk diniagakan ke Negeri Paman Sam.
Namun membuat kendaraan roda empat dengan setir kanan dan kiri ke negara lain, seperti ke FIlipina. Sehingga Kukuh menilai kalau penjualan mobil baru di Indonesia tetap aman.
“Tidak ada dampak (dari kebijakan tarif impor AS). Kecuali faktor ekonomi ya, kalau ekonomi kita tidak bagus dan daya beli tidak bagus baru berdampak,” lanjut Kukuh.
Ia pun berharap kondisi pasar otomotif di Indonesia tetap kondusif, meski ada kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Donald Trump.
Patut diketahui, memang Indonesia belum mengekspor mobil ke Amerika Serikat. Akan tetapi ada beberapa komponen kendaraan roda empat yang dikirim ke sana.
Di sisi lain apa yang dikatakan oleh Gaikindo cukup berbeda dengan dirasakan oleh Aismoli (Asosiasi Motor Listrik Indonesia).
Mereka justru menilai aturan tarif impor Amerika Serikat sedikit banyak bakal mempengaruhi industri kendaraan roda dua setrum di dalam negeri.
“Meskipun Indonesia belum menjadi negara pengekspor sepeda motor listrik atau komponennya ke Amerika Serikat, namun dampaknya dapat dirasakan secara tidak langsung di dalam negeri,” ungkap Budi Setiyadi, Ketua umum Aismoli melalui keterangan resmi.
Budi menuturkan bahwa secara makro kebijakan anyar Donald Trump akan berisiko terjadi inflasi. Lalu adanya potensi penurunan daya beli masyarakat terhadap EV (Electric Vehicle).
Kemudian negara-negara lain yang mengalami kondisi serupa seperti China, akan mencari pasar alternatif selain Amerika Serikat.
Kendati demikian Budi berharap Presiden Prabowo Subianto beserta jajaran melakukan berbagai inisiatif yang dapat menciptakan pasar EV lebih kuat.
Lalu salah satu lingkup perlu dijaga oleh pemerintah adalah kebijakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk berbagai produk.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 April 2025, 07:00 WIB
09 April 2025, 20:00 WIB
09 April 2025, 18:00 WIB
09 April 2025, 17:00 WIB
05 April 2025, 16:07 WIB
Terkini
10 April 2025, 08:00 WIB
900 mesin Kia dicuri di India dalam lima tahun terakhir dan kepolisian curiga ada karyawan terlibat kasus ini
10 April 2025, 07:00 WIB
Tarif impor AS menyulitkan ekspor dari berbagai negara, membuat Indonesia berpeluang jadi sasaran baru
10 April 2025, 06:21 WIB
Pengendara mobil maupun motor di Kota Kembang bisa memanfaatkan kehadiran SIM Keliling Bandung hari ini
10 April 2025, 06:20 WIB
Dispensasi perpanjang Surat Izin Mengemudi masih berlaku, pemohon bisa manfaatkan SIM keliling Jakarta
10 April 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta digelar di puluhan jalan utama yang dinilai rawan kemacetan khususnya di jam sibuk
09 April 2025, 22:00 WIB
Koleksi kendaraan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang liburan ke Jepang saat Lebaran ternyata cukup menarik
09 April 2025, 21:00 WIB
Mantan presiden Jokowi digugat warga Solo karena Esemka belum bisa dibeli meski sudah mendapat banyak promosi
09 April 2025, 20:00 WIB
Xpeng X9 model 2025 diperkenalkan dengan beragam pengembangan baru yang diklaim lebih memanjakan penumpang