Dampak Kenaikan PPN dan Opsen ke Harga Mobil, Tembus Rp 24 Juta
25 November 2024, 11:00 WIB
Insentif dibutuhkan untuk mendongkrak penjualan kendaraan roda empat nasional, tidak hanya mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Lini elektrifikasi tidak hanya meliputi BEV (Battery Electric Vehicle) atau mobil listrik murni saja. Tetapi juga mencakup teknologi lain seperti HEV (Hybrid Electric Vehicle) sampai PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Guna mendorong adopsi kendaraan listrik, pemerintah mengucurkan insentif atau relaksasi pajak buat BEV. Sayangnya wacana soal insentif mobil hybrid masih belum jelas sampai sekarang.
Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor) menilai pemerintah sebaiknya tidak hanya fokus terhadap satu teknologi elektrifikasi saja. Ditambah lagi pertumbuhan mobil hybrid di Indonesia dinilai cukup pesat.
“Industri otomotif Indonesia itu sangat sensitif dan kita tahu melibatkan banyak pegawai, 1,5 juta sampai 1,6 juta orang. Kalau kita hanya terpaku untuk satu-dua teknologi itu sangat berbahaya, karena kita tidak tahu siapa yang ke depannya akan jadi Leader,” kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di sela GJAW 2024 beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan jangan sampai manufaktur kendaraan hybrid di RI memindahkan atau mengalokasikan pabriknya ke luar Indonesia karena tidak ada insentif untuk menstimulasi penjualan.
Lebih lanjut Nangoi mengungkapkan pihaknya masih akan menunggu keputusan regulasi soal insentif mobil hybrid ataupun pendukung lain dari pemerintah di masa mendatang.
“Kalau kita tidak siapkan dari sekarang kita akan rugi. Jadi pemerintah memberikan fasilitas harusnya sama buat semua (insentif teknologi elektrifikasi),” tegas Nangoi.
Kemudian masih ada insentif lain bisa dipertimbangkan untuk diterapkan oleh pemerintah, Harapannya bisa mendorong penjualan mobil yang tengah lesu sepanjang 2024.
Mengingat Gaikindo sampai menurunkan target dari satu juta unit menjadi 850 ribu unit di 2024. Ditambah lagi tahun depan ada wacana kenaikan PPN 12 persen serta opsen PKB dan BBNKB 66 persen.
Maka dari itu dibutuhkan insentif supaya mengimbangi kenaikan pajak tersebut, sehingga tidak terlalu memberatkan konsumen dan menjaga daya beli mobil tetap baik terkhusus di 2025.
Sebagai informasi saat ini Gaikindo melangsungkan pameran otomotif GJAW 2024 sebagai salah satu upaya mendorong penjualan kendaraan roda empat.
Bekerja sama dengan MUF (Mandiri Utama Finance), konsumen bisa mendapatkan berbagai kemudahan pembelian seperti program cicilan dan potongan harga.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
25 November 2024, 11:00 WIB
25 November 2024, 09:00 WIB
25 November 2024, 08:00 WIB
25 November 2024, 06:00 WIB
24 November 2024, 22:38 WIB
Terkini
25 November 2024, 11:00 WIB
Kenaikan PPN dan opsen PKB serta BBNKB diyakini bakal berdampak signifikan terhadap industri otomotif
25 November 2024, 10:00 WIB
MMKSI menuturkan kalau mereka sedang melakukan persiapan memboyong Mitsubishi DST Concept dalam waktu dekat
25 November 2024, 09:00 WIB
Diwacanakan berlaku tahun depan, Zeekr sebut kenaikan PPN akan jadi tantangan penjualan di Indonesia
25 November 2024, 08:00 WIB
Honda prediksi permintaan mobil baru dan daya beli masyarakat bakal tertekan imbas penerapan PPN 12 persen
25 November 2024, 07:00 WIB
Toyota Innova Zenix Hybrid diprediksi bakal mengalami kenaikan sekitar Rp 27 jutaan usai penerapan opsen pajak
25 November 2024, 06:00 WIB
Anda bisa menuju atau mendatangi salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta yang beroperasi pada Senin (25/11)
25 November 2024, 06:00 WIB
Sejak diluncurkan pada 2008, Daihatsu Gran Max berhasil terjual 800.000 unit dan dipercaya masih terus bertambah
25 November 2024, 06:00 WIB
Fasilitas SIM keliling Bandung beroperasi di dua lokasi terbatas hari ini, berikut informasi lengkapnya