Aion Hyptec HT Siap Dikirim Akhir Bulan ke Pelanggan
17 Oktober 2024, 09:00 WIB
BYD tetap akan jual PHEV di era mobil listrik, menjadi transisi buat konsumen yang ingin beralih ke EV
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di tengah era mobil listrik produsen otomotif berlomba meluncurkan kendaraan modern dengan harga terjangkau buat masyarakat. Namun tentu masih ada tantangan dihadapi.
Keterbatasan infrastruktur merupakan salah satunya. Sehingga untuk transisi ke kendaraan ramah lingkungan diyakini mobil hybrid menjadi jembatan transisi yang penting.
Untuk diketahui hybrid model PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) punya cara kerja unik perpaduan mobil mesin bensin dan kendaraan listrik murni.
Karena meski bisa diisi bensin pengguna juga bisa melakukan pengisian daya mobil menggunakan soket charging. Daya jelajah disuguhkan lebih jauh dibandingkan pada hybrid biasa.
Masuk ke era elektrifikasi ada pabrikan yang mulai berhenti menjual kendaraan konvensional. Seperti BYD yang sudah setop produksi mobil bensin sejak 2022.
Namun tidak cuma berfokus di BEV (Battery Electric Vehicle), BYD tetap akan jual PHEV di tengah era mobil listrik. Bahkan berpotensi hadir untuk konsumen Tanah Air.
Jacob Ma, Head of Training & Assistant President Director BYD Motor Indonesia menjelaskan PHEV masuk ke dalam kategori kendaraan energi terbarukan alias NEV (New Energy Vehicle).
Sehingga masih bisa eksis bersama BEV. Karena tetap menawarkan beragam keunggulan serta lebih efisien bahan bakar apabila dibandingkan kendaraan konvensional.
“Buat banyak orang mereka masih belajar untuk menerima mobil listrik, tidak tahu sampai berapa lama. Kemudian masih ada perbedaan pasar di tiap negara,” ungkap Jacob di sela BYD Tech Auto Talk di IIMS 2024, Rabu (21/2).
Menurut dia pasar di setiap negara butuh pendekatan berbeda. Beberapa sudah siap secara infrastruktur sementara lainnya masih dalam tahap peralihan.
Bicara di China sendiri PHEV justru lebih diminati. Di 2023 beragam model hybrid dari BYD merajai daftar PHEV terlaris.
“Kita tawarkan produk kan ke berbagai negara, tidak fokus di beberapa saja,” tegas Jacob.
Di lain kesempatan, Luther Panjaitan selaku Head of Marketing Communication BYD Motor Indonesia bilang saat ini BYD memang masih lebih fokus pada BEV.
“Kita sebagai perusahaan teknologi dan otomotif tidak tertutup dengan yang lain. Tapi strategi kita sekarang ya BEV,” ucap Luther.
Ditambah lagi ada subsidi atau insentif dari pemerintah sebagai program buat mempercepat target NZE (Net Zero Emission), pihaknya masih akan menggencarkan penjualan lini mobil listrik murni lebih dulu.
“Untuk Indonesia sampai saat ini masih sejalan dengan program pemerintah terkait transisi energi. Rasanya mobil listrik masih menjadi prioritas kita,” ucap Luther.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Oktober 2024, 09:00 WIB
17 Oktober 2024, 08:00 WIB
17 Oktober 2024, 07:00 WIB
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Terkini
17 Oktober 2024, 13:03 WIB
Prediksi motor baru yang akan diluncurkan pada ajang IMOS 2024 menjadi salah satu daya tarik pengunjung
17 Oktober 2024, 12:00 WIB
Selain ganjil genap ada skema lain yakni ERP yang diyakini bisa efektif mengurai kemacetan di Jakarta
17 Oktober 2024, 11:00 WIB
Pabrik Aion di Indonesia saat ini masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan siap beroperasi Mei 2025
17 Oktober 2024, 10:00 WIB
Aldi Satya Mahendra bakal pecahkan rekor jika meraih gelar juara dunia WorldSSP300 di Sikruit Jerez, Spanyol
17 Oktober 2024, 09:00 WIB
Aion Hyptec HT siap dikirim hingga akhir bulan ke pelanggan pertama yang sudah memesan pada GIIAS 2024
17 Oktober 2024, 08:00 WIB
Chery menyiapkan iCAR 03 untuk mendorong penjualan mobil listrik serta bersaing dengan BYD di Indonesia
17 Oktober 2024, 07:00 WIB
Kebijakan seperti ganjil genap dinilai kurang efektif jika melihat pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Masyarakat dapat mendatangi salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini untuk mengurus dokumen berkendara