Menakar Kelanjutan Insentif Mobil Listrik Impor di RI Tahun Depan
30 Juni 2025, 12:00 WIB
BYD tetap akan jual PHEV di era mobil listrik, menjadi transisi buat konsumen yang ingin beralih ke EV
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di tengah era mobil listrik produsen otomotif berlomba meluncurkan kendaraan modern dengan harga terjangkau buat masyarakat. Namun tentu masih ada tantangan dihadapi.
Keterbatasan infrastruktur merupakan salah satunya. Sehingga untuk transisi ke kendaraan ramah lingkungan diyakini mobil hybrid menjadi jembatan transisi yang penting.
Untuk diketahui hybrid model PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) punya cara kerja unik perpaduan mobil mesin bensin dan kendaraan listrik murni.
Karena meski bisa diisi bensin pengguna juga bisa melakukan pengisian daya mobil menggunakan soket charging. Daya jelajah disuguhkan lebih jauh dibandingkan pada hybrid biasa.
Masuk ke era elektrifikasi ada pabrikan yang mulai berhenti menjual kendaraan konvensional. Seperti BYD yang sudah setop produksi mobil bensin sejak 2022.
Namun tidak cuma berfokus di BEV (Battery Electric Vehicle), BYD tetap akan jual PHEV di tengah era mobil listrik. Bahkan berpotensi hadir untuk konsumen Tanah Air.
Jacob Ma, Head of Training & Assistant President Director BYD Motor Indonesia menjelaskan PHEV masuk ke dalam kategori kendaraan energi terbarukan alias NEV (New Energy Vehicle).
Sehingga masih bisa eksis bersama BEV. Karena tetap menawarkan beragam keunggulan serta lebih efisien bahan bakar apabila dibandingkan kendaraan konvensional.
“Buat banyak orang mereka masih belajar untuk menerima mobil listrik, tidak tahu sampai berapa lama. Kemudian masih ada perbedaan pasar di tiap negara,” ungkap Jacob di sela BYD Tech Auto Talk di IIMS 2024, Rabu (21/2).
Menurut dia pasar di setiap negara butuh pendekatan berbeda. Beberapa sudah siap secara infrastruktur sementara lainnya masih dalam tahap peralihan.
Bicara di China sendiri PHEV justru lebih diminati. Di 2023 beragam model hybrid dari BYD merajai daftar PHEV terlaris.
“Kita tawarkan produk kan ke berbagai negara, tidak fokus di beberapa saja,” tegas Jacob.
Di lain kesempatan, Luther Panjaitan selaku Head of Marketing Communication BYD Motor Indonesia bilang saat ini BYD memang masih lebih fokus pada BEV.
“Kita sebagai perusahaan teknologi dan otomotif tidak tertutup dengan yang lain. Tapi strategi kita sekarang ya BEV,” ucap Luther.
Ditambah lagi ada subsidi atau insentif dari pemerintah sebagai program buat mempercepat target NZE (Net Zero Emission), pihaknya masih akan menggencarkan penjualan lini mobil listrik murni lebih dulu.
“Untuk Indonesia sampai saat ini masih sejalan dengan program pemerintah terkait transisi energi. Rasanya mobil listrik masih menjadi prioritas kita,” ucap Luther.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 12:00 WIB
30 Juni 2025, 09:00 WIB
30 Juni 2025, 08:00 WIB
29 Juni 2025, 10:07 WIB
27 Juni 2025, 11:00 WIB
Terkini
30 Juni 2025, 12:00 WIB
Insentif mobil listrik impor dijadwalkan selesai di akhir tahun anggaran 2025, belum diketahui kelanjutannya
30 Juni 2025, 11:00 WIB
IBC klaim sudah memiliki beberapa calon klien yang berencana untuk membeli baterai EV setelah pabrik selesai dibangun
30 Juni 2025, 10:00 WIB
Marc Marquez masih berada di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 dengan 307 poin usai menang di Belanda
30 Juni 2025, 09:00 WIB
Saat ini pemerintah memberikan insentif mobil hybrid sebesar tiga persen, sedangkan buat BEV di 10 persen
30 Juni 2025, 08:00 WIB
Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ungkap Indonesia bisa kurangi impor BBM bila kembangkan EV
30 Juni 2025, 07:00 WIB
Alex Marquez kembali menunjukkan konsistensinya sebagai pembalap profesional di ajang MotoGP Belanda 2025
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Menjelang akhir Juni 2025 SIM keliling Jakarta masih bisa dimanfaatkan di lima lokasi, simak informasinya
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta 30 Juni 2025 menjadi yang terakhir untuk bulan ini dengan pengawasan ketat