BYD Seagull Masuk Indonesia Pakai Nama Atto 1
16 Juli 2025, 14:00 WIB
Menurut BYD kehadiran mobil listrik China bisa mendorong pertumbuhan ekosistem Electric Vehicle di Indonesia
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Beragam mobil listrik China mulai membanjiri pasar otomotif Indonesia. Mulai dari BYD, Neta Chery serta masih banyak lainnya.
Hal itu membuat persaingan antar pabrikan kian ketat. Namun BYD Motor Indonesia memiliki pandangan yang berbeda.
Menurut Eagle Zhou, Presiden Direktur BYD Indonesia kehadiran mobil listrik China dapat memberi dampak positif. Sehingga mendorong perkembangan industri otomotif ke depannya.
“Kedatangan produsen ini (mobil China) juga membantu terciptanya ekosistem kendaraan elektrik di Tanah Air seperti di negara-negara lain,” ujar Eagle di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lebih jauh dia percaya diri kalau kendaraan setrum asal negeri tirai bambu bisa diminati konsumen di Tanah Air. Apalagi mobil-mobil tersebut hadir dengan fitur serta desain kekinian.
Ditambah harga yang ditawarkan para pabrikan juga kompetitif. Sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan ketika ingin memboyong mobil listrik.
Eagle pun menuturkan kalau BYD akan terus berinovasi ke depannya. Jadi bisa menghadirkan beragam produk sesuai kebutuhan pelanggan.
“Kami sangat percaya diri masuk ke pasar Indonesia. BYD secara bertahap bakal memperkenalkan seluruh teknologi serta produk yang relevan,” tutur Eagle.
Sebagai informasi, mereka sudah memasarkan tiga model mobil listrik di sini. Mulai dari BYD Seal, Atto 3 sampai Dolphin.
Seluruh model di atas bakal mulai diserahkan ke konsumen secara bertahap pada 30 Juni 2024. Sebab BYD baru saja mengirimkan 1.500 unit mobil listrik dari pabrik di China.
Sementara itu di tempat berbeda, Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyambut baik kehadiran merek-merek China.
Namun dia menyebut kalau para manufaktur asal Tiongkok wajib menyelesaikan beberapa urusan penting di masa mendatang. Sehingga dapat memberi kenyamanan kepada konsumen.
“Mereka cukup banyak PR (Pekerjaan Rumah), mulai dari membangun jaringan sampai Aftersales harus cepat dipersiapkan,” tutur Rizwan di laman resmi Gaikindo.
Kemudian dia mengungkapkan kalau pemerintah Indonesia juga wajib segera membangun ekosistem mobil listrik. Jadi masyarakat tertarik beralih dari kendaraan konvensional.
“Pekerjaan bagi pemerintah juga cukup banyak, seperti menambah Charging Station dan sebagainya. Kalau tidak cepat dilakukan dapat menimbulkan masalah,” tegas Rizwan.
Terakhir Rizwan menuturkan bakal ada 11 merek mobil China di GIIAS 2024. Sebut saja Chery, GWM (Great Wall Motors), Neta, Wuling, Seres & DFSK, MG (Morris Garage), Baic, BYD, Jaecoo, Jetour sampai GAC Aion.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Juli 2025, 14:00 WIB
16 Juli 2025, 13:00 WIB
16 Juli 2025, 12:00 WIB
16 Juli 2025, 08:00 WIB
15 Juli 2025, 21:00 WIB
Terkini
16 Juli 2025, 16:00 WIB
Penurunan penjualan buat Astra Financial tidak mau muluk dalam menentukan target nilai transaksi di GIIAS 2025
16 Juli 2025, 15:00 WIB
Harga mobil LCGC di Juli 2025 sudah tidak murah lagi, seperti banderol Toyota Agya yang tembus Rp 200 jutaan
16 Juli 2025, 14:00 WIB
BYD Atto 1 diyakini menjadi nama baru Seagull alias Dolphin Mini untuk pasar Indonesia, debut di GIIAS 2025
16 Juli 2025, 13:00 WIB
VinFast VF 7 siap melantai di pameran otomotif GIIAS 2025, bakal jadi penantang baru mobil listrik Chery E5
16 Juli 2025, 12:00 WIB
Meski sudah diturunkan harganya, mobil listrik bekas masih kurang diminati masyarakat di sentra lelang
16 Juli 2025, 11:00 WIB
Geely Starwish disinyalir punya harga yang tidak jauh berbeda dari BYD Seagull, keduanya debut di GIIAS 2025
16 Juli 2025, 10:00 WIB
Pabrik Nissan di Oppama Jepang akan ditutup dan produksi kendaraan dialihkan ke fasilitas di lokasi lain
16 Juli 2025, 09:00 WIB
Mobil baru yang diduga Wuling Xingguang 730 tertangkap kamera sedang melakukan tes jalan di Tol Cipali