Perang Harga Mobil Listrik Cina Bikin Situasi di 2026 Kian Berat
31 Desember 2025, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kendaraan elektrifikasi tidak terbatas pada mobil listrik murni saja. Masih ada beberapa teknologi lain seperti hybrid, PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) serta EREV (Extended Range Electric Vehicle).
BYD (Build Your Dreams) di pasar global menyediakan jenis-jenis mobil itu. Tetapi sampai saat ini belum dihadirkan di Indonesia.
Padahal dinilai memiliki potensi dan diklaim dapat membantu mengurangi konsumsi bahan bakar. Karena baterai pada PHEV juga bisa diisi daya layaknya mobil listrik, memanfaatkan infrastruktur EV (Electric Vehicle) yang semakin berkembang sekarang.
Bahkan menurut pihak BYD, kendaraan PHEV serta EREV juga dikategorikan sebagai EV secara global. Manufaktur asal Tiongkok ini juga merupakan salah satu pemain di segmen tersebut.
“Ya kita ikut pengaturan dan pengelolaan dari pemerintah. Kalau memang diperlukan satu transformasi lebih cepat lagi dengan adanya teknologi perantara seperti PHEV kita pasti siap,” kata Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia di Bekasi belum lama ini.
Luther menegaskan bahwa pihaknya siap menyediakan kendaraan ramah lingkungan sesuai arahan pemerintah. Tidak sekadar mobil listrik berbasis baterai namun juga teknologi hybrid.
Hanya saja ia kembali lagi mengingatkan peran pemerintah jadi faktor penting membantu BYD saat harus memperluas portofolio produk di Tanah Air. Misalnya melalui bantuan insentif mobil hybrid.
Jika dilihat gambarannya harga PHEV memang masih mahal. Ada dua produk ditawarkan ke konsumen dan masih berstatus CBU (Completely Built Up) alias impor utuh yaitu Toyota RAV4 PHEV dan BMW XM, dilego mulai Rp 1 miliar sampai Rp 5 miliar ke atas.
Sehingga relaksasi pajak atau kebijakan pendukung lain dari pihak pemerintah dapat membantu menekan harga jual dan menarik perhatian banyak calon konsumen baru.
Bicara soal produk yang berpeluang masuk Indonesia, Luther masih enggan membeberkan. Ia menegaskan pihaknya masih menunggu ketentuan dari pemerintah.
“Mungkin akan kami tentukan kalau sudah ada regulasi yang mendukung. Karena kalau tidak nanti dia akan diperlakukan seperti produk CBU biasa, itu tidak kompetitif harganya,” tegas dia.
Ia mengungkapkan bahwa kondisi di China saat ini, harga PHEV dan mobil konvensional bermesin bensin sudah sama. Jadi konsumen disebut tidak punya pilihan lagi untuk tidak beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
31 Desember 2025, 15:00 WIB
31 Desember 2025, 14:00 WIB
31 Desember 2025, 13:00 WIB
31 Desember 2025, 10:00 WIB
30 Desember 2025, 18:00 WIB
Terkini
31 Desember 2025, 18:00 WIB
Mayoritasnya merupakan mobil baru asal Tiongkok, kemudian telah dibekali teknologi hybrid maupun EREV
31 Desember 2025, 17:19 WIB
Modifikasi motor matic yang bakal digandrungi pada tahun depan diperkirakan akan lebih terjangkau masyarakat
31 Desember 2025, 16:00 WIB
Massimo Rivola ingin Jorge Martin percaya dengan kemampuan diri sendiri agar kembali kompetitif di MotoGP 2026
31 Desember 2025, 15:00 WIB
Strategi membanting harga mobil listrik di Cina diprediksi masih akan berlangsung beberapa tahun mendatang
31 Desember 2025, 14:00 WIB
SUV baru BYD diyakini berkonfigurasi 7-seater, mengisi kelas di atas Atto 3 yang sudah dijual saat ini
31 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Aismoli menuturkan kalau pasar motor listrik tetap menunjukan pertumbuhan secara bertahap dan moderat