20 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD Atto 1 Buat Kejutan
13 November 2025, 10:00 WIB
BMW Astra masih pertahankan harga meski nilai tukar dolar dan euro mengalami kenaikan terhadap rupiah
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – BMW Astra mengaku masih belum menaikkan harga kendaraannya meski nilai tukar rupiah mengalami penurunan. Mereka mengklaim masih melihat perkembangan situasi untuk menentukan kebijakan ke depan.
Hal ini disampaikan Sanfrantis Tanu, Chief Executive BMW Astra pada media beberapa waktu lalu.
“Sejauh ini belum ada penyesuaian harga karena kenaikan nilai tukar dolar maupun euro karena kami masih harus melihat situasinya permanen atau tidak. Jika masih bisa menahan tentu tidak akan dinaikkan,” ungkapnya (16/05).
Keputusan itu pun dinilai cukup tepat karena ia mengklaim penjualan terbilang masih stabil. Meski demikian ia Sanfrantis Tanu mengakui bahwa pihaknya tidak bisa menjamin bisa mempertahankan strategi itu dalam jangka panjang.
“Kami belum tahu bisa berapa lama. Apalagi kemarin Israel menyerang Palestina jadi perkembangannya terus berubah,” tegasnya kemudian.
Dinamisnya kondisi politik dunia pun dinilai berpotensi menyebabkan distribusi kendaraan menjadi terhambat. Meski demikian dirinya memastikan bahwa perusahaan tidak akan terlalu banyak mengalami dampak.
“Tidak ada hambatan distribusi meski situasi geopolitiknya kacau karena situasinya sudah dimulai sejak tahun lalu. Jadi polanya sudah terbentuk dan dapat diantisipasi,” tambahnya kejualmudian.
Meski BMW Astra mengklaim penjualan mereka masih stabil tetapi tidak dengan pasar kendaraan secara nasional. Hal ini disampaikan oleh Yohanes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo beberapa waktu lalu.
Menurutnya kenaikan nilai dolar terhadap rupiah berpotensi membuat penan kendaraan menurun. Pasalnya harga komponen dan sebagainya akan menjadi menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.
“Penguatan nilai dolar terhadap rupiah telah mempengaruhi semuanya,” ungkap Yohannes Nagoi.
Situasi tersebut diperparah dengan kenaikan bunga kredit sehingga membuat pelanggan mengalami kesulitan untuk membeli kendaraan. Akibatnya penjualan kendaraan di empat bulan pertama 2024 mengalami tekanan.
“Target masih 1 juta kendaraan walaupun saya agak ragu setelah memasuki Mei karena April ada Lebaran tetapi angkanya belum bagus. Terutama di Februari itu jelek sekali dan Maret ada peningkatan tapi belum mencerminkan apa-apa,” pungkas ketua Gaikindo.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2025, 10:00 WIB
12 November 2025, 12:00 WIB
10 November 2025, 15:00 WIB
10 November 2025, 14:28 WIB
10 November 2025, 12:48 WIB
Terkini
17 November 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik Honda Super One mulai dites jalan sebagai persiapan sebelum dijual di Indonesia tahun depan
17 November 2025, 12:00 WIB
Duo Marquez bersaudara mampu mendominasi papan atas klasemen akhir MotoGP 2025 setelah tampil sangat impresif
17 November 2025, 11:00 WIB
Mitsubishi Fuso nilai wacana uji kir di bengkel resmi bisa memudahkan pelanggan dalam menjalankan kewajibannya
17 November 2025, 10:00 WIB
Ajang Honda Modif Contest 2025 berhasil menemukan karya ciamik sepeda motor yang terus-menerus berkembang
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C