Ciri Mobil Bekas Terendam Banjir, Cukup Periksa Bagian Ini
07 September 2024, 10:00 WIB
BMW Astra masih pertahankan harga meski nilai tukar dolar dan euro mengalami kenaikan terhadap rupiah
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – BMW Astra mengaku masih belum menaikkan harga kendaraannya meski nilai tukar rupiah mengalami penurunan. Mereka mengklaim masih melihat perkembangan situasi untuk menentukan kebijakan ke depan.
Hal ini disampaikan Sanfrantis Tanu, Chief Executive BMW Astra pada media beberapa waktu lalu.
“Sejauh ini belum ada penyesuaian harga karena kenaikan nilai tukar dolar maupun euro karena kami masih harus melihat situasinya permanen atau tidak. Jika masih bisa menahan tentu tidak akan dinaikkan,” ungkapnya (16/05).
Keputusan itu pun dinilai cukup tepat karena ia mengklaim penjualan terbilang masih stabil. Meski demikian ia Sanfrantis Tanu mengakui bahwa pihaknya tidak bisa menjamin bisa mempertahankan strategi itu dalam jangka panjang.
“Kami belum tahu bisa berapa lama. Apalagi kemarin Israel menyerang Palestina jadi perkembangannya terus berubah,” tegasnya kemudian.
Dinamisnya kondisi politik dunia pun dinilai berpotensi menyebabkan distribusi kendaraan menjadi terhambat. Meski demikian dirinya memastikan bahwa perusahaan tidak akan terlalu banyak mengalami dampak.
“Tidak ada hambatan distribusi meski situasi geopolitiknya kacau karena situasinya sudah dimulai sejak tahun lalu. Jadi polanya sudah terbentuk dan dapat diantisipasi,” tambahnya kejualmudian.
Meski BMW Astra mengklaim penjualan mereka masih stabil tetapi tidak dengan pasar kendaraan secara nasional. Hal ini disampaikan oleh Yohanes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo beberapa waktu lalu.
Menurutnya kenaikan nilai dolar terhadap rupiah berpotensi membuat penan kendaraan menurun. Pasalnya harga komponen dan sebagainya akan menjadi menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.
“Penguatan nilai dolar terhadap rupiah telah mempengaruhi semuanya,” ungkap Yohannes Nagoi.
Situasi tersebut diperparah dengan kenaikan bunga kredit sehingga membuat pelanggan mengalami kesulitan untuk membeli kendaraan. Akibatnya penjualan kendaraan di empat bulan pertama 2024 mengalami tekanan.
“Target masih 1 juta kendaraan walaupun saya agak ragu setelah memasuki Mei karena April ada Lebaran tetapi angkanya belum bagus. Terutama di Februari itu jelek sekali dan Maret ada peningkatan tapi belum mencerminkan apa-apa,” pungkas ketua Gaikindo.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 September 2024, 10:00 WIB
06 September 2024, 21:00 WIB
06 September 2024, 20:00 WIB
06 September 2024, 18:00 WIB
06 September 2024, 16:23 WIB
Terkini
07 September 2024, 16:00 WIB
Toyota Calya bekas di Jakarta jumlahnya cukup banyak sehingga pelanggan bisa mudah memilih sesuai keinginan
07 September 2024, 15:00 WIB
Chery Omoda E5 bekas sudah beredar dengan harga selisih Rp 73 juta lebih murah ketimbang unit barunya
07 September 2024, 14:00 WIB
Mitsubishi Pajero Sport bekas lansiran 2023 semakin banyak pilihannya dan kini ada paket TDP Rp 35 juta
07 September 2024, 13:00 WIB
RMA Indonesia memperkenalkan Ford Everest Titanium Next Gen yang dibekali dengan fitur keamanan lengkap
07 September 2024, 12:00 WIB
Keran pemesanan dibuka meski belum resmi meluncur, Wuling Confero EV di China ditawarkan mulai Rp 150 jutaan
07 September 2024, 11:00 WIB
Susunan pembalap MotoGP 2025 tersisa satu slot kosong usai Miguel Oliveira bergabung dengan Pramac Yamaha
07 September 2024, 10:00 WIB
Terdapat beberapa ciri mobil bekas terendam banjir, salah satunya timbul karat di sejumlah bagian kendaraan
07 September 2024, 09:00 WIB
Harga Toyota Fortuner bekas lansiran 2021 semakin terjangkau setelah diler menawarkan beragam paket kredit