Industri Otomotif RI Melemah, Ada Ketidakpastian Transisi EV
24 April 2025, 19:21 WIB
Perusahaan baterai mobil listrik CATL perkenalkan teknologi baru buat saingi BYD, pengisian daya ekstra cepat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Manufaktur baterai kendaraan listrik CATL (Contemporary Amperex Technology Limited) meluncurkan inovasi baterai terbaru di perhelatan Shanghai Auto Show 2025.
Kehadiran baterai dari CATL ini menyaingi teknologi terbaru BYD (Build Your Dreams) yaitu Super e-Platform, di mana baterai bisa di-charge dan memperoleh jarak tempuh 400 km hanya dalam waktu lima menit.
Baterai milik CATL menggunakan material LFP (Lithium Iron Phosphate). Bersamaan dengan itu hadir Freevoy Dual Power Battery, di mana dua baterai dapat mengakomodir perjalanan sejauh 1.499 km.
Diklaim melebihi kemampuan baterai EV (Electric Vehicle) terbaru BYD, penampung daya dari CATL dapat memperoleh kembali daya jelajah 520 km dalam waktu pengecasan lima menit.
Inovasi lain yang turut diluncurkan dalam kesempatan sama adalah baterai sodium-ion produksi massal pertama di dunia.
Penampung daya tersebut bisa menyuguhkan jarak tempuh ekstra 310 mil (498 km) pada mobil listrik dan 124 mil (199 km) jika dipakai di PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Jenis baterai ini diklaim lebih kuat dibandingkan lithium-ion, termasuk di kondisi temperatur ekstrem.
“CATL ungkap baterainya dapat menjaga 93 persen kapasitas baterai di suhu minus 30 derajat celcius, lalu mengisi daya dari 30 persen ke 80 persen dalam waktu 30 menit,” tulis laporan dari InsideEVs, dikutip Kamis (24/04).
Hanya saja belum diketahui jelas merek mana yang akan disuplai baterai dari CATL. Saat ini, perusahaan tersebut merupakan produsen baterai lithium untuk merek-merek ternama seperti Tesla, Polestar dan Mercedes-Benz.
Namun CATL juga baru menjalin kerja sama dengan manufaktur Tiongkok lain seperti Aion dan Chery untuk menyuplai baterai swap.
Sehingga ada peluang teknologi terbaru CATL akan diterapkan di lini kendaraan Aion maupun Chery di masa mendatang.
Sebagai informasi, CATL juga terlibat dalam proyek baterai nikel di Indonesia. Pada perjanjian awal diketahui CATL bakal membangun pabrik sel baterai berkapasitas 15 GWh (gigawatt hour) per tahun.
Nominal investasi sekitar 1,18 miliar USD, tetapi nilai yang disetujui pemerintah China turun lebih dari setengahnya.
Namun negosiasi tengah berlangsung untuk mencapai kesepakatan investasi yang seharusnya sudah rampung di akhir Februari 2025.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 April 2025, 19:21 WIB
24 April 2025, 18:00 WIB
24 April 2025, 16:00 WIB
24 April 2025, 15:00 WIB
24 April 2025, 10:00 WIB
Terkini
24 April 2025, 19:21 WIB
Transisi elektrifikasi dari mobil konvensional menuju EV dinilai belum maksimal, menyebabkan penurunan pasar
24 April 2025, 18:00 WIB
VinFast siap resmikan pabrik di Indonesia pada Oktober 2025 dan bakal fokus garap pasar otomotif Asia
24 April 2025, 17:00 WIB
Setelah Serena e-Power, Nissan tengah menyiapkan MPV bertenaga hybrid terbaru calon pesaing Toyota Alphard
24 April 2025, 16:00 WIB
Huayou bakal investasi Rp 145,2 triliun demi gantikan LG yang mundur dari proyek pembangunan ekosistem baterai EV
24 April 2025, 15:00 WIB
Resmi dibuka pada 9 November 2023, diler Neta Kelapa Gading diketahui sudah tutup permanen per April 2025
24 April 2025, 13:36 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat memberikan insentif buat masyarakat yang taat membayar pajak kendaraan
24 April 2025, 11:00 WIB
Kementerian BKPM mengaku akan membantu BYD menyelesaikan gangguan premanisme dalam pembangunan pabrik
24 April 2025, 10:00 WIB
Pemerintah meminta LG mundur dari proyek ekosistem baterai EV karena sudah terlalu lama bernegosiasi