Standardisasi Baterai Bisa Pikat Orang Beralih ke Motor Listrik
02 Juli 2025, 17:00 WIB
Alasan pabrik baterai Hyundai enggan pasok ke merek lain karena ingin fokus untuk lini elektrifikasi mereka
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Salah satu pabrik baterai mobil listrik yang telah beroperasi di Tanah Air adalah milik PT HLI (Hyundai LG Indonesia) Green Power. Fasilitas produksi tersebut diresmikan beberapa bulan lalu.
Diklaim menjadi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Sebab memiliki kapasitas produksi sampai 50 ribu unit BSA (Battery System Assemblies).
Seluruhnya bakal digunakan untuk mobil listrik all Hyundai Kona Electric yang juga sudah dibuat di dalam negeri.
Meski begitu, pabrik baterai hasil kolaborasi Hyundai, LG serta IBC (Indonesia Battery Corporation) tersebut belum tertarik memasok penampung daya ke merek-merek lain.
“Untuk saat ini karena Joint Venture dengan Hyundai Motor Group, kita hanya akan suplai buat Hyundai dan Kia saja,” ujar Josep Ananta, Professional of Cell Electrode Production PT HLI Green power di Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Josep menjelaskan kalau tujuan dibuatnya fasilitas tersebut di Tanah Air guna mengamankan pasokan bahan baku, terutama nikel.
Kemudian agar kendaraan roda empat setrum asal Korea Selatan tersebut semakin terjangkau. Sehingga bisa menarik minat masyarakat.
Di sisi lain sel-sel baterai dari pabrik PT HLI juga dikirimkan ke negara lain. Utamanya dikapalkan ke Korea Selatan.
“Hampir 90 persen berupa sel baterai di ekspor ke Korea Selatan. Kemudian disebar ke beberapa negara, ada India juga,” lanjut Joseph.
Sementara untuk di Tanah Air, sel-sel yang telah diproduksi kemudian dipasok ke Hyundai Energy Indonesia sebagai baterai pack.
Setelah itu baru dikirimkan ke HMMI (Hyundai Motor Manufacturing Indonesia) buat dipasangkan ke mobil listrik Kona Electric.
Sebagai informasi, pabrik baterai Hyundai, LG serta IBC di Karawang, Jawa Barat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 3 Juli 2024.
Tiga fasilitas yang diresmikan yakni pabrik sel baterai tahap pertama senilai 1,2 miliar USD, battery pack 42,12 miliar USD serta perakitan Hyundai Kona Electric 1,5 miliar USD.
Secara total investasi digelontorkan Hyundai dan LG Korea Selatan adalah 4,46 miliar USD atau setara Rp 73,11 triliun dalam kurs rupiah.
Harapannya pabrik baterai Hyundai bisa membantu Indonesia menjadi pemain global dalam rantai pasok kendaraan listrik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Juli 2025, 17:00 WIB
02 Juli 2025, 14:00 WIB
02 Juli 2025, 11:00 WIB
29 Juni 2025, 22:00 WIB
26 Juni 2025, 21:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 12:00 WIB
Diler motor Honda di Kota Bandung menawarkan CUV e: dengan harga yang menarik dan berlaku selama Juli 2025
03 Juli 2025, 11:08 WIB
Petronas Sepang International Circuit bakal dukung penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 dengan mengirim tenaga ahli
03 Juli 2025, 09:00 WIB
KatadataOTO merangkum daftar lengkap harga mobil listrik Juli 2025 yang berstatus on the road Jakarta
03 Juli 2025, 08:00 WIB
Pengusaha audio kendaraan roda empat merasakan dampak dari lesunya penjualan mobil baru yang ada di Indonesia
03 Juli 2025, 07:00 WIB
Syarat pembuatan dan perpanjang SIM di awal Juli 2025 harus lebih diperhatikan agar tidak membuang waktu
03 Juli 2025, 06:23 WIB
Terdapat dua lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia hari ini, Anda bisa mendaftarkan diri sejak pagi
03 Juli 2025, 06:18 WIB
Berikut informasi lengkap terkait SIM keliling Jakarta hari ini, lengkap dengan biaya dan persyaratannya
03 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 3 Juli 2025 kembali diterapkan di puluhan ruas jalan buat atasi kemacetan lalu lintas