Chery Siap Bantu Pemerintah Soal Pengembangan Mobil Nasional
13 November 2025, 13:00 WIB
Alasan pabrik baterai Hyundai enggan pasok ke merek lain karena ingin fokus untuk lini elektrifikasi mereka
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Salah satu pabrik baterai mobil listrik yang telah beroperasi di Tanah Air adalah milik PT HLI (Hyundai LG Indonesia) Green Power. Fasilitas produksi tersebut diresmikan beberapa bulan lalu.
Diklaim menjadi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Sebab memiliki kapasitas produksi sampai 50 ribu unit BSA (Battery System Assemblies).
Seluruhnya bakal digunakan untuk mobil listrik all Hyundai Kona Electric yang juga sudah dibuat di dalam negeri.
Meski begitu, pabrik baterai hasil kolaborasi Hyundai, LG serta IBC (Indonesia Battery Corporation) tersebut belum tertarik memasok penampung daya ke merek-merek lain.
“Untuk saat ini karena Joint Venture dengan Hyundai Motor Group, kita hanya akan suplai buat Hyundai dan Kia saja,” ujar Josep Ananta, Professional of Cell Electrode Production PT HLI Green power di Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Josep menjelaskan kalau tujuan dibuatnya fasilitas tersebut di Tanah Air guna mengamankan pasokan bahan baku, terutama nikel.
Kemudian agar kendaraan roda empat setrum asal Korea Selatan tersebut semakin terjangkau. Sehingga bisa menarik minat masyarakat.
Di sisi lain sel-sel baterai dari pabrik PT HLI juga dikirimkan ke negara lain. Utamanya dikapalkan ke Korea Selatan.
“Hampir 90 persen berupa sel baterai di ekspor ke Korea Selatan. Kemudian disebar ke beberapa negara, ada India juga,” lanjut Joseph.
Sementara untuk di Tanah Air, sel-sel yang telah diproduksi kemudian dipasok ke Hyundai Energy Indonesia sebagai baterai pack.
Setelah itu baru dikirimkan ke HMMI (Hyundai Motor Manufacturing Indonesia) buat dipasangkan ke mobil listrik Kona Electric.
Sebagai informasi, pabrik baterai Hyundai, LG serta IBC di Karawang, Jawa Barat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 3 Juli 2024.
Tiga fasilitas yang diresmikan yakni pabrik sel baterai tahap pertama senilai 1,2 miliar USD, battery pack 42,12 miliar USD serta perakitan Hyundai Kona Electric 1,5 miliar USD.
Secara total investasi digelontorkan Hyundai dan LG Korea Selatan adalah 4,46 miliar USD atau setara Rp 73,11 triliun dalam kurs rupiah.
Harapannya pabrik baterai Hyundai bisa membantu Indonesia menjadi pemain global dalam rantai pasok kendaraan listrik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2025, 13:00 WIB
11 November 2025, 11:00 WIB
05 November 2025, 18:00 WIB
30 Oktober 2025, 21:10 WIB
29 Oktober 2025, 14:45 WIB
Terkini
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik