Suzuki Pamerkan eVitara di GIIAS 2025, Meluncur Tahun Depan
23 Juli 2025, 22:28 WIB
Eagle menyebut kalau mobil listrik BYD bakal diserahkan ke tangan konsumen di Indonesia pada 30 Juni 2024
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pembeli mobil listrik BYD akhirnya bisa bernafas lega. Sebab manufaktur asal China tersebut akan mengirimkan unit ke konsumen.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia. Jadi pelanggan segera mendapatkan pesanannya.
“Kami sangat senang bisa mengirimkan unit ke seluruh konsumen. Kita akan serahkan ke pembeli pada 30 Juni 2024,” ujar Eagle di Jakarta, Jumat (21/6).
Eagle pun berharap kalau mereka baru saja melakukan pengiriman sebanyak 1.500 unit. Angka tersebut terdiri dari BYD Seal, Atto 3 serta Dolphin.
Meski begitu dia tidak mau merinci persentase dari masing-masing model. Petinggi BYD ini hanya menuturkan kalau pihaknya berusaha memenuhi permintaan pasar.
“Kami selalu berkomitmen memberikan yang terbaik buat pelanggan di Indonesia,” Eagle menambahkan.
Lebih jauh Eagle menuturkan mereka telah menerima banyak pesanan mobil listrik BYD. Akan tetapi dia enggan merinci berapa jumlahnya.
“Yang jelas jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sudah ribuan. Tetapi kita perlu mengecek berapa angka pastinya,” tegas pria satu ini.
Di sisi lain, Eagle tidak memungkiri kalau mereka menghadapi sejumlah kendala dalam pengiriman mobil listrik BYD. Sehingga konsumen harus menunggu beberapa waktu.
“Jadi memang proses impor CBU (Completely Built Up) berbeda dengan yang lain. Sebab harus melewati berbagai tahapan, termasuk komitmen investasi di dalamnya,” tutur Eagle.
Oleh sebab itu, BYD meminta maaf kepada para konsumen atas keterlambatan pengiriman. Sebab harus menunggu hingga berbulan-bulan.
“Kita turut mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang sudah sabar menunggu unit sampai ke tangan Anda,” pungkasnya.
Memang sebelumnya Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi mengaku telah menandatangani rekomendasi perizinan impor BYD dalam bentuk utuh atau CBU beberapa pekan lalu. Ia memberi volume mencapai 20 persen dari total kapasitas pabrik bakal dibangun.
"Sekarang kami baru memberikan volume impor CBU mobil listrik antara 10 persen sampai 20 persen dari kapasitas produksinya,” kata Bahlil.
Menurut pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) satu ini, jumlah di atas juga disesuaikan dengan realisasi investasi di dalam negeri.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Juli 2025, 22:28 WIB
23 Juli 2025, 22:26 WIB
23 Juli 2025, 19:30 WIB
23 Juli 2025, 18:00 WIB
23 Juli 2025, 14:07 WIB
Terkini
23 Juli 2025, 22:31 WIB
Citroen Basalt akhirnya resmi dipasarkan buat para konsumen di Indonesia dalam gelaran GIIAS 2025 di ICE BSD
23 Juli 2025, 22:28 WIB
Mobil listrik Suzuki eVitara menjadi salah satu produk baru yang turut unjuk gigi di pameran GIIAS 2025
23 Juli 2025, 22:26 WIB
Mobil listrik Seres 3 resmi diniagakan dengan harga mulai Rp 349 jutaan di pameran otomotif GIIAS 2025
23 Juli 2025, 21:00 WIB
Geely Starray EM-I diperkenalkan di GIIAS 2025 dan rencananya bakal diproduksi langsung di Indonesia
23 Juli 2025, 19:30 WIB
Toyota Urban Cruiser EV diperkenalkan di ajang GIIAS 2025 dengan tujuan studi pasar yang pilihannya beragam
23 Juli 2025, 18:00 WIB
Mobil listrik Aletra L8 versi konfigurasi delapan penumpang hadir di GIIAS 2025 dengan harga spesial
23 Juli 2025, 14:07 WIB
BYD Atto 1 masuk pasar otomotif Indonesia dengan menyasar kawula muda yang enerjik dan menyayangi lingkungan
23 Juli 2025, 14:00 WIB
Honda Step WGN e:HEV akhirnya resmi diluncurkan pada ajang GIIAS 2025 dan dijual dengan harga Rp 629 juta