Changan Deepal E07 Terdaftar di RI, SUV Mungil Rangkap Pikap
15 Desember 2025, 17:00 WIB
Eagle menyebut kalau mobil listrik BYD bakal diserahkan ke tangan konsumen di Indonesia pada 30 Juni 2024
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pembeli mobil listrik BYD akhirnya bisa bernafas lega. Sebab manufaktur asal China tersebut akan mengirimkan unit ke konsumen.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia. Jadi pelanggan segera mendapatkan pesanannya.
“Kami sangat senang bisa mengirimkan unit ke seluruh konsumen. Kita akan serahkan ke pembeli pada 30 Juni 2024,” ujar Eagle di Jakarta, Jumat (21/6).
Eagle pun berharap kalau mereka baru saja melakukan pengiriman sebanyak 1.500 unit. Angka tersebut terdiri dari BYD Seal, Atto 3 serta Dolphin.
Meski begitu dia tidak mau merinci persentase dari masing-masing model. Petinggi BYD ini hanya menuturkan kalau pihaknya berusaha memenuhi permintaan pasar.
“Kami selalu berkomitmen memberikan yang terbaik buat pelanggan di Indonesia,” Eagle menambahkan.
Lebih jauh Eagle menuturkan mereka telah menerima banyak pesanan mobil listrik BYD. Akan tetapi dia enggan merinci berapa jumlahnya.
“Yang jelas jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sudah ribuan. Tetapi kita perlu mengecek berapa angka pastinya,” tegas pria satu ini.
Di sisi lain, Eagle tidak memungkiri kalau mereka menghadapi sejumlah kendala dalam pengiriman mobil listrik BYD. Sehingga konsumen harus menunggu beberapa waktu.
“Jadi memang proses impor CBU (Completely Built Up) berbeda dengan yang lain. Sebab harus melewati berbagai tahapan, termasuk komitmen investasi di dalamnya,” tutur Eagle.
Oleh sebab itu, BYD meminta maaf kepada para konsumen atas keterlambatan pengiriman. Sebab harus menunggu hingga berbulan-bulan.
“Kita turut mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang sudah sabar menunggu unit sampai ke tangan Anda,” pungkasnya.
Memang sebelumnya Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi mengaku telah menandatangani rekomendasi perizinan impor BYD dalam bentuk utuh atau CBU beberapa pekan lalu. Ia memberi volume mencapai 20 persen dari total kapasitas pabrik bakal dibangun.
"Sekarang kami baru memberikan volume impor CBU mobil listrik antara 10 persen sampai 20 persen dari kapasitas produksinya,” kata Bahlil.
Menurut pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) satu ini, jumlah di atas juga disesuaikan dengan realisasi investasi di dalam negeri.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Desember 2025, 17:00 WIB
15 Desember 2025, 16:00 WIB
15 Desember 2025, 15:00 WIB
15 Desember 2025, 13:00 WIB
15 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
16 Desember 2025, 11:00 WIB
Ajang Daihatsu Kumpul Sahabat Bitung akhir pekan lalu juga menampilkan Gran Max modif yang tampil ciamik
16 Desember 2025, 10:00 WIB
Gaikindo tampak menanti adanya stimulus ataupun insentif otomotif untuk bantu penjualan mobil baru di 2026
16 Desember 2025, 09:00 WIB
QJMotor berencana menuai keberhasilan yang sama di 2026 dengan menggunakan strategi unik pada kendaraan
16 Desember 2025, 08:00 WIB
VinFast ungkap harga mobil CKD tidak akan berbeda dengan CBU karena banderol saat ini sudah dibantu insentif
16 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah memperkirakan ada sekitar 20,23 juta orang yang bergerak di Jawa Tengah saat libur Nataru
16 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar dengan pengawasan ketat dari petugas di sejumlah titik rawan pelanggaran
16 Desember 2025, 06:00 WIB
Untuk memudahkan para pengendara, kepolisian kembali mengoperasikan SIM keliling Bandung di Metro Indah Mall
16 Desember 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta beroperasi hari ini, berikut daftar lokasi, biaya serta persyaratannya