BYD M6 Bekas Sudah Mulai Dijual dengan Harga Terjangkau
20 Juli 2025, 15:39 WIB
Kiprah Tesla sebagai pemain nomor satu di dunia terancam pendatang baru yakni mobil listrik asal Tiongkok
Oleh Serafina Ophelia
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengembangan mobil listrik Cina fokus pada pengembangan software dan integrasi digital. Produsen lain menitikberatkan pada sisi hardware.
Sehingga proses recall atau penarikan ulang unit kendaraan tidak perlu lagi dilakukan. Perlu diketahui saat produsen mengumumkan recall, pemilik harus membawa kendaraannya ke bengkel agar bisa dicek dan diservis.
Pada banyak mobil buatan Tiongkok, perbaikan suspensi sampai fitur keamanan dapat dilakukan melalui update software, jadi dapat menekan biaya dan memudahkan konsumen.
Peluncuran model baru maupun pembaruan software yang cenderung cepat ternyata susah diikuti produsen mobil Barat.
Tidak hanya itu, dalam menghadirkan generasi terbaru suatu model tertentu merek Barat disebut memerlukan waktu lima sampai tujuh tahun.
Di sisi lain manufaktur Cina seperti Li Auto hanya butuh waktu setengah dari produsen otomotif lain, karena sistem organisasinya lincah seperti startup.
Lalu brand Cina dengan cepat mengikuti pergerakan pasar di saat permintaan mobil listrik meningkat.
Agar lebih cepat menggaet konsumen, mereka bakal meningkatkan produksi beragam model entry level terlebih dulu di saat kompetitor sibuk memperbesar atau merombak pabrik.
Yu menyebut kesulitan merek asing di Tiongkok sebagai krisis ganda. Pertama, keuntungan di Cina menurun meskipun negeri tirai bambu merupakan pasar kunci pertumbuhan mereka.
Masalah kedua adalah ketidaksanggupan berbagai merek dalam membiayai riset serta pengembangan mobil listrik, karena dananya besar.
Sebagai contoh, Volkswagen menjadi pemain tradisional yang punya kesiapan masa depan paling baik tetapi kesulitan karena turunnya pendapatan, lalu ketergantungan terhadap lini model hardware-centric (fokus pada perangkat keras).
Strategi baru harus dipikirkan apabila para pemain otomotif lawas ingin bertahan di tengah gempuran mobil buatan Tiongkok. Beberapa merek Jepang mulai menggandeng mitra lokal untuk menghadirkan EV (Electric Vehicle) khusus konsumen Tiongkok.
Hal tersebut tidak mustahil dilakukan. Mengingat banyak merek tradisional sudah dikenal dan dipercaya masyarakat di pasar global, sedangkan merek Cina lain bersama Tesla baru terkonsentrasi di beberapa negara.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Juli 2025, 15:39 WIB
20 Juli 2025, 11:09 WIB
20 Juli 2025, 09:00 WIB
19 Juli 2025, 07:15 WIB
18 Juli 2025, 18:00 WIB
Terkini
20 Juli 2025, 17:00 WIB
Ipone memberanikan diri untuk mengubah tampilan kemasan dengan menyematkan grafic manga serta varian baru
20 Juli 2025, 15:39 WIB
BYD M6 bekas kini sudah tersedia di situs jual beli dengan harga yang lebih murah puluhan juta rupiah
20 Juli 2025, 13:17 WIB
HOG Indomobil Jakarta Chapter mempekenalkan anggota pengurus baru serta mau menggelar touring tahunan
20 Juli 2025, 11:09 WIB
Jetour X20e disinyalir hadir perdana di perhelatan otomotif GIIAS 2025, jadi rival baru Wuling Air ev
20 Juli 2025, 09:00 WIB
Wujud BYD Atto 1 mulai ditampikan menjelang peluncurannya di GIIAS 2025 buat menarik minat pelanggan
20 Juli 2025, 07:00 WIB
Daihatsu Rocky Hybrid dikabarkan bakal resmi dijual dalam pameran GIIAS 2025 dengan harga Rp 300 jutaan
19 Juli 2025, 22:00 WIB
Mitsubishi mengungkapkan mesin turbo milik Destinator bisa disematkan teknologi hybrid di masa mendatang
19 Juli 2025, 21:02 WIB
Komunitas Honda ikut memberikan dukungan bagi pembalap Indonesia yang beraksi di ajang internasional