Donald Trump Mau Jual Tesla Usai Bertengkar dengan Elon Musk
08 Juni 2025, 14:00 WIB
Elon Musk bikin perang harga karena penjualan mobil listrik tidak sesuai harapan, Tesla banting harga.
Oleh Arie Prasetya
TRENOTO – Perkembangan penjualan mobil listrik di Amerika Serikat (AS) sepertinya jauh di bawah harapan para produsen terutama Tesla. Setelah mendominasi pasar kendaraan listrik, pangsa Tesla di pasar AS perlahan tapi pasti turun dari 62 persen di awal 2023 menjadi 50 persen saat ini.
Jumlah pembeli mobil Tesla pada kuartal 3 berkurang. Ini tentunya berdampak pada pendapatan menurun dengan keuntungan yang tadinya 25.1 persen merosot menjadi 17.9 persen di kuartal 3.
Elon Musk, founder Tesla seperti yang dilansir Autoblog selanjutnya melakukan strategi jangka pendek dengan memangkas harga jual. Langkah ini disebut stategi penetapan pasar yang putus asa.
Dalam setahun terakhir Tesla banting harga rata-rata modelnya sekitar 25 persen. Seperti model 3 dari $48 ribu (Rp740 jutaan) menjadi $44.380 (Rp685 jutaan sementara Model S semula $130.000 (Rp2 miliran) anjlok menjadi $96.380 (Rp1.4 miliaran)
Yang menarik untuk disimak adalah kesimpulan singkat bahwa perkembangan pasar mobil listrik atau transisi dari mobil konvensional berjalan tidak semulus seperti bayangan pabrikan.
Terdapat 2 alasan utama mengapa selera konsumen terhadap mobil listrik atau EV tidak terlalu signifikan di Amerika Serikat. Pertama adalah cara adopsi teknologi baru tidak merata artinya masih dibutuhkan waktu cukup lama untuk menjual inovasi teknologi yang memukau konsumen sementara kedua tak lepas dari melambatnya perekonomian global.
Alasan kedua tentu membuat pelanggan di seluruh dunia menjadi lebih sensitif terhadap harga. Disebutkan meski disebut harga mobil listrik rata-rata turun 20 persen namun masih lebih mahal dibandingkan kendaraan konvensional atau ICE.
Yang paling bisa mengantisipasi kondisi ini tentu pabrikan mobil utama dunia mulai dari Ford, GM, BMW, Mercedes termasuk pabrikan-pabrikan Jepang seperti Toyota, Honda dan lainnya. Semuanya telah merespons tantangan perkembangan kendaraan listrik dengan melakukan yang terbaik termasuk dalam menerapkan teknologi juga harga dan terpeting masih memproduksi mobil ICE sesuai kebutuhan pelanggan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Juni 2025, 14:00 WIB
31 Mei 2025, 09:00 WIB
28 Mei 2025, 07:00 WIB
27 Mei 2025, 18:00 WIB
26 Mei 2025, 15:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025