Tren Elektrifikasi Naik di 2024, Pembiayaan Mobil Hybrid Populer
21 Juni 2024, 19:27 WIB
Sirkuit Mandalika terus melengkapi sejumlah fasilitas, terbaru MGPA memboyong alat pemadam kendaraan listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – MGPA (Mandalika Grand Prix Association) terus melengkapi berbagai fasilitas. Terbaru mereka telah memiliki alat pemadam kendaraan listrik.
Hal ini dilakukan demi memberi rasa aman kepada masyarakat yang ingin memacu motor dan mobil setrum di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Kami juga baru belajar dari luar negeri, Sehingga kita beli alat pemadam kebakaran khusus kendaraan listrik,” tutur Priandi Satria, Direktur Utama MGPA di Jakarta, Selasa (11/6).
Lebih jauh dia menjelaskan kalau alat yang mereka miliki berupa Fire Blanket atau selimut tebal. Jadi bisa diandalkan saat kebakaran motor serta mobil listrik.
Sebab api dari baterai sangat sulit dipadamkan. Sehingga perlu tindakan serta alat khusus buat menangani si jago merah.
“Walaupun disiram air, api tidak akan mati. Jadi kita punya pemadam yang nantinya membungkus sumber kebakaran,” tambah Priandhi.
Dengan begitu diharapkan bisa memberi rasa aman dan nyaman kepada para pemilik kendaraan setrum yang berniat balapan di Sirkuit Mandalika.
Sebagai informasi, sampai sekarang belum ada cara yang tepat menangani kebakaran mobil listrik. Bahkan di Amerika Serikat sekalipun petugas pemadam masih gagap menangani kasus tersebut.
U.S Fire Administration (USFA) terus melakukan pelatihan kepada seluruh anggotanya. Banyak petugas mencoba mencari informasi terutama dari laman resmi pabrikan mengenai cara yang tepat.
Sementara menurut NFPA (National Fire Protection Association) informasi didapat membingungkan atau tak sesuai sama kebutuhan seperti kejadian sesungguhnya di lapangan.
Mereka mengatakan kalau petunjuk dari produsen otomotif sebatas garis besarnya saja. Seperti cara mengatasi baterai lithium-ion tegangan tinggi yang terbakar.
NFPA mengungkapkan kalau tak ada satupun pabrikan mobil listrik memberikan instruksi khusus guna meminimalisir bahaya baterai lithium-ion yang bisa menyala kembali setelah padam.
Di sisi lain berdasarkan catatan NTSB (The National Transportation Safety Board), baru ada dua pabrikan mampu menghadirkan instruksi khusus bagaimana cara mengatasi kebakaran baterai bertegangan tinggi.
Subaru jadi manufaktur pertama yang memberikan rekomendasi agar tidak membanjiri baterai dengan air.
Mereka lebih merekomendasikan petugas membiarkan baterai hingga mati sendiri. Sementara Hyundai menyarankan buat memantau penampung daya terbakar menggunakan kamera termal.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Juni 2024, 19:27 WIB
21 Juni 2024, 19:00 WIB
21 Juni 2024, 18:00 WIB
21 Juni 2024, 16:00 WIB
21 Juni 2024, 14:00 WIB
Terkini
22 Juni 2024, 15:00 WIB
Guna memenuhi kebutuhan masyarakat Tanah AIr, Chery ingin jual semua model Tiggo Series di Indonesia
22 Juni 2024, 13:00 WIB
BYD baru saja mendapatkan izin impor mobil listrik secara CBU, sehingga mereka telat mengirim ke konsumen
22 Juni 2024, 12:00 WIB
Tarif TransJakarta cuma Rp 1 pada 22 hingga 23 Juni 2024 untuk menyambut hari ulang tahun Jakarta ke 497
22 Juni 2024, 11:00 WIB
FIFAstra salurkan Rp 12 T pembiayaan motor Honda di Januari-Mei 2024 dengan jumlah booking unit naik 3 persen
22 Juni 2024, 09:00 WIB
Pemerintah DKI umumkan 36 jalan yang ditutup saat penyelenggaraan Jakarta Internasional Maraton 2024
22 Juni 2024, 08:00 WIB
Yamaha Nmax terbaru menggunakan kata "Turbo" dengan tujuan untuk memudahkan cara menjelaskan mekanismenya
22 Juni 2024, 07:00 WIB
Menurut salah satu wiraniaga, konsumen harus menunggu selama tiga bulan buat mendapatkan Yamaha Nmax Turbo
21 Juni 2024, 19:27 WIB
Pada kuartal pertama 2024 ada kenaikan pembiayaan kendaraan elektrifikasi namun masih didominasi mobil hybrid