Toyota Kembali Singgung Alasan EV Tak Sepenuhnya Ramah Lingkungan
15 Mei 2025, 14:00 WIB
Satu unit mobil listrik Hyundai Ioniq 5 N terlibat kecelakaan fatal dengan sebuah truk di Tol JORR, Cengkareng
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan fatal kembali terjadi menjelang Lebaran 2025. Kali ini melibatkan Hyundai Ioniq 5 N dan sebuah truk.
Mengutip Instagram @warga.jakbar, peristiwa tersebut terjadi di ruas Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) arah Puri, Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu (29/03) malam.
Kejadian berawal dari mobil listrik yang melaju dalam kecepatan tinggi. Kemudian langsung berbelok menggunakan lajur kiri untuk mendahului kendaraan di depannya.
Namun di lajur kiri terdapat satu buah truk yang sedang mogok. Alhasil pengemudi Hyundai Ioniq 5 N tidak bisa menghindari.
“Sial langsung menghantam truk yang mogok itu (mobil listrik Hyundai Ioniq 5 N),” bunyi postingan Instagram @warga.jakbar seperti dikutip pada Minggu (30/03).
Menurut laporan tersebut, tiga orang meninggal dunia. Salah satunya adalah mekanik truk yang berada di kolong kendaraan.
Kemudian pengemudi EV (Electric Vehicle) asal Korea Selatan itu juga meninggal dunia karena mengalami luka fatal.
Sementara satu korban meninggal belum diketahui identitasnya. Lalu ada dua orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
Di sisi lain kecelakaan yang melibatkan Hyundai Ioniq 5 N dan truk tersebut menjadi sorotan banyak pihak.
Terlebih sebelum kejadian, pengemudi EV tersebut diduga memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi di jalan tol.
“Semakin kencang mobil berlari, semakin sulit mobil tersebut dihentikan. Apalagi mobil listrik yang tenaganya spontan dan bertorsi besar,” ungkap Sony Susmana, Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) kepada KatadataOTO, Minggu (30/03).
Lebih jauh Sony menjelaskan bahwa memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi membuat daya pandang pengemudi semakin sempit.
Lalu kian kencang mobil berlari maka risiko kecelakaan semakin besar. Apalagi jika dilakukan di jalan raya.
Mengingat tidak semua pengendara memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kemudian tak seluruh orang memiliki keterampilan serupa ditambah penerangan jalan yang minim.
“Hukum ini tidak hanya berlaku di jalan raya, tetapi juga di sirkuit. Bedanya di lintasan semua sudah disesuaikan dengan tingkat keamanan walaupun tetap banyak korban jiwa,” lanjut Sony.
Selain itu dia juga menyayangkan aksi pengguna Hyundai Ioniq 5 N yang memaksa melewati bahu jalan.
“Kalau memaksa lewat bahu jalan dengan konsep mendahului (kecepatan tinggi) ketemu mobil yang statis atau berhenti, maka bisa dibayangkan seberapa besar benturannya,” Sony menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Mei 2025, 14:00 WIB
14 Mei 2025, 22:30 WIB
14 Mei 2025, 22:00 WIB
14 Mei 2025, 18:47 WIB
14 Mei 2025, 16:00 WIB
Terkini
15 Mei 2025, 16:00 WIB
Kehadiran produk baru diharapkan bantu dongkrak penjualan Chery buat mencapai target 2.000 unit per bulan
15 Mei 2025, 15:00 WIB
KTM sedang menghadapi krisis finansial, 1.800 karyawan manufaktur asal Austria tersebut terancam dirumahkan
15 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga relatif terjangkau dan ekosistem terjamin jadi alasan Toyota masih akan fokus jual mobil hybrid di RI
15 Mei 2025, 13:00 WIB
Toyota siap investigasi insiden Kijang Innova Zenix terbakar dan melakukan evaluasi agar tidak terulang
15 Mei 2025, 12:00 WIB
Pelumas anyar Motul 300V membuktikan kualitas performa maksimal motor melalui sesi pengujian Dyno Test
15 Mei 2025, 11:00 WIB
Jumlah produksi mobil April 2025 mengalami penurunan tajam hingga Mitsubishi berhasil raih posisi kedua
15 Mei 2025, 09:00 WIB
Meski tak mengekspor kendaraan ke AS, Toyota sebut tarif impor AS-Cina tetap berdampak ke industri otomotif RI
15 Mei 2025, 08:00 WIB
Daihatsu Sigra masih mendominasi lima mobil LCGC paling laris sepanjang April 2025, bahkan unggul dari Brio