Mau Ikut Trackday, Ini Tips Aman buat Bikers Pemula
16 Mei 2025, 13:00 WIB
Ajang balap WSBK di Mandalika sebabkan kerugian ratusan miliar setiap tahunnya sehingga bakal dicoret
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Sirkuit Internasional Mandalika yang resmi dibuka pada 2021 telah berhasil menyelenggarakan berbagai ajang balap motor kelas dunia. Kejuaraan WSBK (World Superbike) dan MotoGP telah sukses memukau para penggemarnya di Tanah Air.
Namun di balik kesuksesan penyelenggaraan kegiatan balap motor bergengsi tersebut di atas, sirkuit Mandalika ternyata menyisakan pekerjaan rumah. Perusahaan holding pariwisata BUMN (Badan Usaha Milik Negara) InJourney atau ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) terlilit utang dari proyek pembangunan sirkuit senilai Rp4.6 triliun.
Dony Oskaria mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya tidak bisa menyelesaikan berbagai kewajiban.
“Di antaranya untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Village dan kebutuhan modal kerja penyelenggaraan event,” kata Dony seperti dikutip Katadata dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR.
Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam perhelatan WSBK di Mandalika, pihak pengelola mengalami kerugian besar. Oleh karena itu diperlukan negosiasi ulang agar tidak memberatkan operasional.
Dalam hal ini dikatakan dalam menggelar WSBK, InJourney mengalami kerugian hingga Rp100 miliar. Acara balap motor tersebut direncanakan untuk dihapus karena dianggap tidak menarik bagi sponsor.
“WSBK telah menunjukkan, sehingga kami akan melakukan negosiasi untuk menghilangkannya,” tuturnya kemudian.
Menurutnya jika event balap tersebut di atas dihilangkan, maka beban perusahaan akan menyusut. Karena apabila tetap dipertahankan maka setiap tahunnya akan terus membengkak.
Lalu dalam penyelenggaraan MotoGP mereka juga mengatakan mengalami kerugian. Namun angkanya tidak sebesar WSBK yang dianggap tidak menarik bagi para investor.
Berdasarkan catatan InJourney kerugian didapatkan dalam gelaran MotoGP mencapai Rp50 miliar. Dikarenakan penampilan Marc Marquez dan kawan-kawan masih menjadi magnet bagi investor, meskipun jumlahnya masih belum banyak.
“MotoGP itu sudah kita hitung dan kita punya gap. Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana mendapat tambahan sponsorship,” tegasnya.
Hutang InJourney sendiri terbagi dua yakni jangka pendek dan panjang. Untuk pembayaran jangka pendek mereka meminta PMN (Penyertaan Modal Negara) kepada pemerintah sebesar Rp1.19 triliun.
“Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban shot term ini. Karena penyelesaiannya harus dengan equity,” pungkasnya kemudian.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Mei 2025, 13:00 WIB
16 Mei 2025, 12:00 WIB
14 Mei 2025, 19:14 WIB
13 Mei 2025, 17:00 WIB
13 Mei 2025, 07:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau