Segini Biaya Perbaikan Power Steering Toyota Fortuner
06 September 2024, 19:00 WIB
Terkesan sederhana namun sering disepelekan, begini cara mudah merawat Power Steering agar tetap awet
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Power Steering merupakan salah satu penunjang kenyamanan berkendara disematkan pada beragam mobil keluaran terkini. Ini memudahkan pengemudi dalam mengendalikan setir.
Secara umum ada dua jenis Power Steering biasa digunakan pada mobil yakni EPS (Electric Power Steering) dan Hydraulic Steering. Perbedaannya terletak pada cara kerjanya.
Ringkasnya power steering berfungsi untuk meningkatkan tenaga dalam memutar roda kemudi. Sehingga ketika bermanuver khususnya dalam kecepatan rendah, pengemudi tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra.
Ada beberapa ciri Power Steering rusak yang perlu jadi perhatian pengemudi. Misal bunyi berdecit, kemudian setir terasa jadi lebih berat ketika dibelokkan.
Pada sistem Power Steering hidrolik, setir berat bisa terjadi karena berbagai hal seperti kekurangan minyak. Akibatnya terjadi gesekan berlebih antara komponen membuat setir terasa berat.
Sementara di sistem EPS gejala setir berat juga dapat dirasakan. Kemudian membuat mobil terasa tidak stabil ketika dipacu dalam kecepatan tinggi.
Ada beberapa penyebab Power Steering jadi cepat rusak dan mengganggu kenyamanan. Salah satunya adalah kebiasaan melibas kondisi jalan ekstrem dengan tidak hati-hati.
“Untuk Power Steering lebih ke (kebiasaan) pengguna. Terutama yang bikin dia cepat rusak itu medan (kondisi jalan),” ungkap Chandra, pemilik bengkel CRW Motor Jatiasih saat ditemui KatadataOTO, Jumat (6/9).
Bagi pemilik kendaraan yang mobilnya menggunakan Power Steering sistem hidrolik, ia mengatakan perlu melakukan penggantian secara berkala.
“Kalau interval (penggantian oli Power Steering hidrolik) paling satu tahun sampai dua tahun,” jelas pria yang merupakan mantan kepala bengkel PT Astra International ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sebenarnya cara sederhana buat merawat kinerja Power Steering adalah dengan memperhatikan gaya berkendara.
Apabila mobil harus berkendara lewat jalan berlubang atau polisi tidur dan sejenisnya, pastikan untuk lebih hati-hati dan tidak asal melintas.
Terlebih untuk mobil-mobil yang bukan merupakan SUV (Sport Utility Vehicle) dan tidak didesain melibas medan ekstrem. Kerusakkan jadi lebih rentan terjadi karena mobil bukan dirancang untuk melewati jalan kasar.
Terakhir adalah tidak menyepelekan rutinitas servis berkala atau melakukan perawatan. Karena jika kerusakkan terdeteksi lebih awal bisa menghemat biaya dan mencegah kendala pada komponen lain.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
06 September 2024, 19:00 WIB
18 April 2022, 21:03 WIB
Terkini
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
Insentif motor listrik ditargetkan terbit tahun ini menunggu Rakortas, Honda masih tunggu kepastiannya
16 Agustus 2025, 09:00 WIB
Macet horor tengah melanda ruas Jalan TB Simatupang dalam beberapa waktu belakangan karena ada sejumlah galian
16 Agustus 2025, 07:00 WIB
Dinas Perhubungan beri tarif khusus transportasi umum di Ibu Kota menjadi hanya Rp 80 pada 17 hingga 18 Agustus
15 Agustus 2025, 21:00 WIB
Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Pesta Rakyat menyambut HUT RI ke-80 di Monas
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
Bertolak belakang dengan penjualan mobil murah, Hyundai sebut kendaraan premium lebih stabil karena hal ini
15 Agustus 2025, 19:00 WIB
Pemerintah Bengkulu gelar pemutihan pajak yang berlaku hingga akhir tahun untuk memudahkan masyarakat
15 Agustus 2025, 18:00 WIB
Fadillah Arbi Aditama akan mentas di Moto3 Austria 2025 buat gantikan pembalap asal Thailand yang cedera
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
Koridor 9 Transjakarta dikenal sebagai rute yang kerap terhambat karena adanya kecelakaan lalu lintas