Rekayasa Lalu Lintas Simpang Santa Dihentikan, Ini Solusi Barunya

Rekayasa lalu lintas Simpang Santa dihentikan setelah menyebabkan kemacetan parah beberapa hari terakhir

Rekayasa Lalu Lintas Simpang Santa Dihentikan, Ini Solusi Barunya

TRENOTO – Setelah menimbulkan kemacetan parah,rekayasa lalu lintas Simpang Santa dihentikan. Meski demikian Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menegaskan akan melakukan evaluasi agar kemacetan lalu lintas di lokasi tersebut bisa lebih terurai.

Sejatinya rekayasa lalu lintas Simpang Santa dilakukan guna mengurangi kemacetan yang biasanya terjadi di waktu-waktu tertentu. Sayangnya kebijakan tersebut justru membuat kepadatan semakin parah.

“Ya tentunya kita melakukan evaluasi dan harus melihat kenyataan karena memang pengaturan yang dilakukan anggota tidak mampu, karena volumenya itu,” Kombes Pol Latif Usman, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Photo : Antara

Ia juga menyebut kepadatan kemarin karena banyaknya kendaraan yang keluar bersamaan.

“Apalagi, kemarin sepertinya orang keluar semuanya, istilahnya bukber (buka bersama) terakhir. Jadi volumenya luar biasa. Ini menjadi permasalahan sendiri,” ucapnya.

Oleh karena itu pihaknya akan melakukan upaya lain guna mengurangi kepadatan lalu lintas. Salah satunya adalah memanfaatkan jalur yang telah menjadi taman untuk dimanfaatkan lagi sebagai jalan.

Baca juga : Dishub DKI Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Santa

“Karena kalau kita dari arah Tendean masuk ke arah Blok M terjadi penyempitan. Nah sekarang dengan dibukanya jalur itu akan menambah lajur tidak terjadi kemacetan di Santa,” ucapnya.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta membuka kembali pagar beton Simpang Santa, Jakarta Selatan. Dengan demikian arus lalu lintas akan kembali normal seperti biasa meski dilakukan beberapa penyesuaian,

Salah satunya adalah dengan memasang alat kontrol pengatur lalu lintas untuk penyeberang jalan (pelican crossing) yang nantinya diatur siklus waktunya. Selain itu ada juga penataan parkir di kawasan jalan Suryo, Wolter Monginsidi dan Senopati.

Photo : TrenOto

Kemudian layanan bus TransJakarta yang sebelumnya belok ke Jalan Wolter Monginsidi akan kembali masuk ke arah Tendean. Selain itu, Dishub DKI juga mengaktifkan kembali lampu lalu lintas di Simpang Santa sehingga diharapkan kondisi jalanan di kawasan tersebut sudah kembali normal.

"Awalnya memang kita harapkan fungsi Jalan Ciranjang. Namun karena ada keluhan dari masyarakat beberapa portal ditutup sehingga kemacetan dimana-mana," terang Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta.


Terkini

mobil
Suzuki Jimny 5 Pintu White Rhino Edition

Suzuki Jimny 5 Pintu White Rhino Edition Meluncur di GJAW 2024

Suzuki Jimny 5 Pintu White Rhino Edition akhirnya meluncur di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)

mobil
Mobil listrik Aletra di GJAW 2024

Harga Mobil Listrik Aletra Diungkap di GJAW 2024

Mobil listrik Aletra L8 hadir di pameran GJAW 2024 mengisi segmen MPV, jadi salah satu pesaing baru BYD M6

mobil
BAIC BJ40 Plus

BAIC BJ40 Plus Mining Edition Hadir di GJAW 2024

BAIC BJ40 Plus dengan aksesoris lengkap hadir meramaikan ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)

mobil
Zeekr di GJAW 2024

Zeekr Bawa 2 Mobil Listrik Baru di GJAW 2024, Termurah Rp 1,1 M

Hadir perdana di pameran GJAW 2024, ini tampilan dua mobil listrik Zeekr yang bakal dipasarkan di RI

motor
Honda Bali optimis hadapi PPN 12 persen

2 Hal yang Buat Honda Bali Optimis Hadapi PPN 12 Persen

PPN 12 persen akan berlaku 2025, Honda Bali optimis bisa pertahankan penjualan berdasarkan 2 hal berikut

news
GJAW 2024

GJAW 2024 Resmi Dibuka, Waktunya Berburu Diskon

GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta

mobil
Hyundai Siapkan Mobil Listrik Baru, Kemungkinan Kona N Line

Hyundai Siapkan Mobil Listrik Baru, Kemungkinan Kona N Line

HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line

news
Ganjil genap Puncak

Ganjil Genap Puncak 22 November 2024

Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut