Mudik, Ini Tips Aman buat Mobil Saat Menaiki Kapal Feri
08 April 2024, 12:06 WIB
Jalur penyeberangan Merak-Bakauheni kembali normal setelah terjadinya cuaca buruk di sana pada Sabtu (31/12) kemarin
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Jalur penyebrangan Merak-Bakauheni kembali di buka pada Minggu (1/1) dini hari. Sempat ditutup beberapa saat setelah terjadinya cuaca buruk pada Sabtu kemarin.
Hal itu diucapkan oleh Hasan seorang petugas Kementerian Perhubungan di Dermaga 3 Pelabuhan Merak. Menurutnya tidak ada kepadatan kendaraan lagi pada hari ini.
Kondisi di sana pun relatif normal dan aman. Sehingga masyarakat bisa menyeberang tanpa takut adanya gelombang tinggi sama tiupan angin yang kencang.
“Kami melihat kondisi cuaca Pelabuhan Merak pada dua hari ke depan dijamin untuk melakukan pelayaran,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Di sisi lain para penumpang merasa lega kondisinya bisa kembali normal. Seperti dirasakan oleh Mulyanto seorang pengendara yang memiliki tujuan ke Lampung pada tahun baru.
“Kami merasa senang bisa langsung dinaikan ke atas KM Siera TG Priok menuju Pelabuhan Bakauheni. Sebab kami terpaksa melakukan perjalanan pada dini hari saat malam pergantian tahun,” ungkap Mulyanto.
Sebelumnya penyeberangan Merak-Bakauheni ditutup imbas cuaca buruk yang terjadi beberapa hari belakangan. Hal itu dipilih guna keselamatan pelayaran agar tidak terjadi hal-hal tak diinginkan.
“Sehubungan dengan kondisi cuaca, dapat kami sampaikan layanan Ferry Expres dan Reguler Merak juga Bakauheni ditutup sementara," tulis pengumuman PT ASPD Indonesia Ferry.
Mereka minta maaf karena tidak bisa memaksimalkan pelayanan. Terlebih terjadi penumpukan penumpang di seluruh dermaga baik eksekutif maupun reguler.
Lantas kebijakan itu mendapatkan sedikit protes dari para pengguna layanan. Soalnya ada yang sudah mengantri sejak sore kemarin.
Padahal jumlah kendaraan ingin menuju ke Sumatera relatif normal pada Natal dan tahun baru. Namun harus sedikit tersendat memgakibatkan antrian cukup panjang.
“Kami sangat lama menunggu hingga empat jam lebih belum kunjung dinaikan ke kapal juga buat diseberangkan ke Bakauheni,” tutut Rudi yang bertujuan ke lampung.
Memang satu hari sebelumnya Selat Sunda dilanda cuaca ekstrem. Bisa dilihat kecepatan angin di atas 25 knot atau 46 kilometer per jam.
Kemudian tinggi gelombang bisa sampai 2.5 meter. Dengan begitu cukup berbahaya untuk kapal berlayar ke pulau Sumatera.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 April 2024, 12:06 WIB
08 April 2024, 12:03 WIB
07 April 2024, 14:04 WIB
25 April 2023, 09:00 WIB
30 Maret 2023, 06:30 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk