Dishub DKI Siapkan Teknologi Senilai Rp 120 Miliar Buat Atasi Macet
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta akan desain ulang Simpang Santa setelah libur Lebaran untuk kurangi kepadatan lalu lintas
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Setelah gagal melakukan rekayasa lalu lintas, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan desain ulang Simpang Santa di Jakarta Selatan. Dalam ubahan tersebut sejumlah komunitas seperti Bike to Work (B2W) dan Koalisi Pejalan Kaki akan dilibatkan.
Langkah ini akan dilakukan guna memastikan pergerakan pejalan kaki di trotoar dan pesepeda di lokasi bisa optimal tanpa mengganggu lalu lintas kendaraan bermotor. Sehingga diharapkan kemacetan bisa berkurang di masa depan.
“Kami tentu dalam menyusun desain melibatkan partisipasi mereka semua sehingga kita dapatkan pergerakan yang efisien dan efektif dari pejalan kaki maupun pesepeda,” ungkap Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
Selain itu, rencana desain ulang pergerakan pejalan kaki serta pesepeda yang melintasi kawasan juga bertujuan memberikan keamanan ketika melakukan perpindahan. Dengan demikian risiko kecelakaan bisa ditekan.
“Kami desain ulang sehingga prinsip pergerakan mereka semua, perpindahan dia dari sisi utara kemudian tiba di lalu lintas di Jalan Wolter Monginsidi atau di median jalannya. Kemudian menyeberang ke sisi selatan, itu aman,” ujar Syafrin.
Namun perubahan tidak bisa dilakukan dengan segera. Mereka baru melaksanakannya setelah kondisi lalu lintas udah normal sehingga volume kendaraannya sesuai dan perhitungan lebih tepat.
Dinas Perhubungan DKI juga telah membahas soal pergerakan pejalan kaki serta pesepeda di Simpang Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo (lampu merah Simpang Santa) Jakarta Selatan.
Setelah Simpang Santa, pergerakan belok kanan dari Jalan Wijaya ditutup, keseluruhannya untuk fasilitas pejalan kaki dan pesepeda tertutup pembatas (MCB). Namun, beberapa hari lalu pihaknya kembali membuka area tersebut.
“Jadi yang kami bahas adalah bagaimana agar terjadi pergerakan menerus pejalan kaki serta pesepeda. Setelah pertemuan dengan rekan-rekan komunitas pada 16 April, malamnya langsung kami lakukan upaya penataan agar penyeberang bisa langsung masuk,” kata Syafrin.
Syafrin mengatakan, fasilitas pejalan kaki dan pesepeda tetap difasilitasi untuk bisa melintas di kawasan Simpang Santa, pertemuan Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo. Namun, pejalan kaki tidak lagi dipasang pelican crossing lantaran saat ini mengikuti waktu siklus dari pengatur lalu lintas (traffic light) yang ada.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2025, 09:00 WIB
04 Juli 2025, 06:00 WIB
03 Juli 2025, 06:00 WIB
02 Juli 2025, 21:00 WIB
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk