Pemerintah Cina Mulai Gerah dengan Perang Harga Para Pabrikan
05 Juni 2025, 22:00 WIB
Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemilik mobil listrik ketika kehabisan daya baterai
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Masyarakat yang menggunakan mobil listrik sudah semakin banyak. Seperti untuk kegiatan sehari-hari di jalan perkotaan.
Selanjutnya bepergian jauh atau roadtrip ke luar kota, memakai EV (Electric Vehicle) bersama anggota keluarga lain.
Nah biasanya ketika dalam perjalanan ada saja masalah harus dihadapi. Seperti kehabisan daya baterai, padahal masih jauh dari tempat tujuan.
Jika hal tersebut terjadi, maka pemilik tidak boleh panik. Terdapat beberapa cara yang harus dilakukan ketika baterai mobil listrik Anda habis.
“Pertama kalau kondisi baterai habis atau sampai mati tak perlu khawatir. Sebab masih bisa diderek kemudian dicas saat bertemu dengan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum),” ungkap Iqbal Taufiqurrahman, Head of Product Planning and Strategy Aion Indonesia kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Meski begitu Iqbal mengingatkan bahwa EV tidak boleh sembarangan diderek. Harus menggunakan model flatbed atau bak datar.
Kemudian pemilik dapat mengaktifkan Towing Mode. Hal ini penting dilakukan agar tidak merusak komponen motor listrik kendaraan Anda.
“Kalau di kendaraan konvensional seperti netral gitu. Jadi EV konsumen dapat didorong ke mobil derek,” lanjut Iqbal.
Lalu Iqbal menjelaskan bahwa pada seluruh mobil listrik Aion sudah dilengkapi dengan BMS (Battery Management System.
Berfungsi untuk mengontrol kapasitas sebenarnya dari penampung daya ketika kendaraan roda empat setrum Anda kehabisan baterai.
“Walaupun dalam status sudah nol persen, mungkin itu sebenarnya belum sepenuhnya habis. Dengan begitu baterai tidak rusak,” tutur dia.
Lebih jauh Iqbal mengungkapkan bahwa kalau mobil listrik sering kehabisan daya, bakal membuat baterai rusak atau bocor.
Berangkat dari hal di atas, Iqbal tidak menyarankan memacu mobil listrik sampai baterai benar-benar nol persen selama perjalanan.
“Kami dari Aion selalu merekomendasikan kepada konsumen untuk melakukan pengecasan di atas 20 persen atau 30 persen. Itu kondisi ideal buat pengisian daya,” pungkas Iqbal.
Dengan begitu diharapkan maka usia pakai baterai mobil listrik Anda bisa lebih panjang. Kemudian memberikan rasa aman juga aman selama perjalanan.
Tidak perlu takut penampung daya kendaraan roda empat konsumen bocor, karena penggunaan yang tidak wajar atau ekstrem. Sehingga dapat sampai ke tempat tujuan tepat waktu.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 Juni 2025, 22:00 WIB
05 Juni 2025, 21:02 WIB
05 Juni 2025, 19:35 WIB
05 Juni 2025, 15:11 WIB
05 Juni 2025, 14:00 WIB
Terkini
05 Juni 2025, 22:30 WIB
Marc Marquez berpotensi menjadi hambatan dalam usaha kebangkitan Francesco Bagnaia di MotoGP Aragon 2025
05 Juni 2025, 22:00 WIB
Pemerintah Cina meminta agar para produsen mobil tidak melakukan perang harga dan bersaing secara sehat
05 Juni 2025, 21:02 WIB
Perusahaan Cina dan Eropa diklaim banyak yang tertarik untuk membangun SPKLU di Indonesia namun terhambat regulasi
05 Juni 2025, 20:08 WIB
Permintaan motor bebek Yamaha di Sulawesi Selatan terbilang masih tinggi karena dikenal tangguh di pegunungan
05 Juni 2025, 19:35 WIB
Berikut KatadataOTO rangkum komparasi spesifikasi dua mobil listrik Denza D9 serta Xpeng X9 di Indonesia
05 Juni 2025, 17:00 WIB
Kejar target Net Zero Emision di 2060, DPR ingin pemerintah tinjau lagi aturan pembatasan usia kendaraan
05 Juni 2025, 16:01 WIB
Toyota Fortuner Hybrid mulai ditawarkan di India bersamaan Legender dengan harga mulai Rp 800 jutaan
05 Juni 2025, 15:11 WIB
Menurut pihak BYD, infrastruktur bukan satu-satunya alasan adopsi mobil listrik di daerah terbilang lambat