Prestige Akui EHang 216-S Tidak Dirancang Buat Perjalanan Jauh
25 Juni 2025, 18:00 WIB
Menurut Ali Berawi, taksi terbang Hyundai bakal diuji coba di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Juli 2024
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Taksi terbang akan menjadi moda transportasi baru di IKN (Ibu Kota Nusantara). Untuk itu berbagai persiapan terus dikebut oleh pihak terkait.
Terkini menurut OIKN (Otorita Ibu Kota Nusantara) Hyundai berniat melakukan test POC (Proof of Concept) taksi terbang di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
"Ada Hyundai dari Korea Selatan (Korsel) yang mau diuji coba terkait POC taksi terbang pada Juli 2024," ujar Ali Berawi, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed di Antara, Rabu (3/7).
Ali menjelaskan jika Hyundai bakal berkoordinasi dengan Pemkot (Pemerintah Kota) Samarinda. Sehingga mendapat izin menggunakan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.
Ia pun menuturkan kalau taksi terbang Hyundai berbeda dengan yang sudah diuji coba terlebih dahulu. Sebab mampu membawa banyak orang.
“Kalau yang akan diuji coba di Samarinda ini untuk lima orang, sehingga kapasitasnya jauh lebih besar," tegas Ali.
Lalu taksi terbang Hyundai dikabarkan bisa menjelajah sampai 100 kilometer. Sedangkan buat kecepatan maksimal sampai 200 km/jam.
Sementara itu Sigit Hani Hadiyanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub menyetujui tes taksi terbang. Namun tidak boleh mengganggu ruang udara penerbangan komersial.
Sigit mengungkapkan secara prinsip transportasi satu ini termasuk dalam wahana udara tak berawak atau UAM (Urban Air Mobility).
Jadi mekanisme penerbangannya bersifat terpisah (Segregated) dengan ruang udara milik pesawat konvensional.
Akan tetapi menurut Sigit hal ini masih perlu dikaji lagi mengenai operasional taksi terbang. Pasalnya konsep tersebut juga satu hal yang masih dicermati di seluruh dunia.
Oleh sebab itu dia berharap adanya kesiapan dari operator untuk berkoordinasi secara baik dengan bandara setempat serta penyedia layanan navigasi. Hal ini agar tidak mengganggu ruang udara.
"Kemudian izin akan diberikan, kalau memang semua aspek itu dipandang sudah memenuhi persyaratan yang berlaku juga Safety Assessment," ucapnya.
Sebagai informasi, taksi terbang yang akan diuji coba buatan dari Kari (Korea Aerospace Research Institute), sebuah lembaga kedirgantaraan dibiayai pemerintah Korea Selatan.
Model tersebut diberi nama Optionally Piloted Personal/Passe Air Vehicle (OPPAV). Merupakan pesawat lepas landas serta mendarat vertikal bertenaga listrik alias evTOL (Electric Vertical Take-off and Landing).
Lalu dikembangkan oleh Hyundai Motors, KAI, Hanwha System, Vessel Aerospace, KAT, Doota, EDT, RealtimeWave, lembaga penelitian KIAST, KOTI serta Universitas Konkuk.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Juni 2025, 18:00 WIB
25 Juni 2025, 16:00 WIB
25 Juni 2025, 15:00 WIB
10 April 2025, 19:00 WIB
06 Januari 2025, 20:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025
03 Juli 2025, 14:00 WIB
Karoseri Laksana mengirimkan satu bus ke Sri Lanka untuk digunakan kegiatan pariwisata serta antarkota
03 Juli 2025, 13:00 WIB
Suzuki Fronx punya modal untuk disukai konsumen Indonesia lewat proporsi eksterior dan desain, kenyamanan juga mesin yang hemat
03 Juli 2025, 12:00 WIB
Diler motor Honda di Kota Bandung menawarkan CUV e: dengan harga yang menarik dan berlaku selama Juli 2025
03 Juli 2025, 11:08 WIB
Petronas Sepang International Circuit bakal dukung penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 dengan mengirim tenaga ahli
03 Juli 2025, 09:00 WIB
KatadataOTO merangkum daftar lengkap harga mobil listrik Juli 2025 yang berstatus on the road Jakarta