Mobil Listrik Bekas Merek Ini Punya Depresiasi Paling Rendah
05 September 2025, 09:00 WIB
Pemerintah Korea Selatan siap dukung industri terdampak seperti pabrik otomotif dalam menghadapi tarif impor AS
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat berlaku buat banyak negara seperti Korea Selatan.
Hal tersebut menjadi berita buruk khususnya buat negara-negara yang melakukan ekspor khususnya di sektor otomotif, ke AS.
Pasar ekspor akan mengalami gangguan, penjualan berpotensi terdampak dan lapangan kerja diprediksi semakin sempit imbas adanya tarif impor AS.
Menghadapi tantangan itu, pihak pemerintahan Korea Selatan telah menyiapkan beberapa langkah darurat untuk menjaga kinerja industri otomotif.
“Anggaran tambahan sebesar 10 triliun KRW (Korean Won) ditujukan untuk merespons perubahan lingkungan perdagangan, serta mendukung penguatan daya saing industri,” bunyi keterangan resmi Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan dalam sebuah keterangan resmi, dikutip Kamis (10/04).
Angka ini setara Rp 115,1 triliun apabila dikonversi dalam kurs rupiah. Khusus perusahaan-perusahaan terdampak, ada bantuan ekspor dengan dana lebih dari 100 miliar KRW (Rp 1,15 triliun).
Spesifik di sektor otomotif, pemerintah Korea Selatan juga turut memberikan subsidi EV (Electric Vehicle) atau kendaraan listrik.
“Subsidi yang sesuai untuk EV terkait diskon pabrikan bakal dinaikkan sampai maksimum 80 persen, sembari meningkatkan dukungan investasi lewat pengembangan teknologi otonom dan mobil masa depan lain,” tulis keterangan tersebut.
Pemasok suku cadang turut diberikan keringanan dalam menghadapi penerapan tarif impor AS berupa dana tambahan 2 triliun KRW (Rp 23 triliun).
Guna mempertahankan pasar ekspor, pemerintah juga akan mendukung perluasan ke negara-negara lain seperti Afrika, Amerika Latin dan Asia yang saat ini permintaannya tengah berkembang.
Di Indonesia, pemerintah akan melakukan negosiasi dengan pemerintah AS terkait tarif impor.
Meskipun Indonesia disebut belum mengekspor kendaraan ke AS, dampak lain yang berpotensi terjadi adalah membanjirnya produk asing di dalam negeri.
Sebab negara-negara yang biasanya mengekspor ke AS mengalami hambatan dan memilih alternatif lain.
“Pemerintah bisa menerapkan tarif selektif, misalnya dengan menaikkan tarif untuk kendaraan (impor) utuh dari China,” ucap Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO belum lama ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 September 2025, 09:00 WIB
04 September 2025, 12:00 WIB
04 September 2025, 10:00 WIB
03 September 2025, 18:36 WIB
03 September 2025, 08:00 WIB
Terkini
07 September 2025, 07:00 WIB
Berikut deretan koleksi kendaraan anggota DPR nonaktif Eko Patrio mengacu pada LHKPN-nya, ada Jeep Rubicon
06 September 2025, 20:43 WIB
Marc Marquez menjadi pemenang di sprint race MotoGP Catalunya 2025 usai sang adik terjatuh di lap kedelapan
06 September 2025, 15:00 WIB
MotoGP Catalunya 2025 bisa jadi akhir dari 14 kemenangan beruntun Marc Marquez yang diperoleh sejak Aragon
06 September 2025, 13:00 WIB
Conor McGregor mencalonkan diri menjadi presiden Irlandia untuk pemilu yang akan datang, koleksi mobil miliknya jadi perhatian
06 September 2025, 11:00 WIB
Pemerintah mengklaim bahwa arus lalu lintas di awal libur Maulid Nabi Muhammad SAW masih terkendali dengan baik
06 September 2025, 09:00 WIB
SUV hybrid Suzuki Victoris resmi diperkenalkan di pasar India, akan diekspor ke lebih dari 100 negara
06 September 2025, 07:00 WIB
Marc Marquez bertekad tampil maksimal dan mencetak kemenangan di MotoGP Catalunya 2025 demi mendulang poin
05 September 2025, 19:00 WIB
Honda EV Fun Concept mulai di tes jalan, motor listrik ini sempat dipamerkan dalam ajang IIMS 2025 lalu