Kebijakan B50 untuk BBM Akan Mulai Berlaku Semester Dua 2026
26 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pemerintah berhasil menghemat Rp 93,43 triliun dengan melakukan program BBM B40 yang diselenggarakan sejak awal tahun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap realisasi program campuran bahan bakar biodiesel sebanyak 40 persen atau B40 sudah mencapai 10,57 juta KL pada Januari hingga September 2025.
Pencapaian ini membuat negara berhasil menghemat devisa sebesar Rp 93,43 triliun. Pasalnya Indonesia berhasil menurunkan jumlah impor BBM dengan cukup signifikan.
"Selain menghemat devisa hingga mencapai Rp93,43 triliun, mandatori program ini mampu menyerap lebih dari 1,3 juta tenaga kerja serta menurunkan emisi karbon hingga 28 juta ton," terang Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM dilansir Antara (23/10)
Tak hanya menghemat devisa melalui pengurangan impor solar, Bahlil juga menyampaikan bahwa realisasi program B40 disertai dengan peningkatan nilai tambah minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga Rp 14,7 triliun.
“Program transisi energi ini membuka lapangan kerja baru. Dari kebun sawit rakyat hingga tangki kendaraan bermotor, rantai nilai biodiesel telah menjadi bukti Indonesia mampu menciptakan ekosistem energi yang mandiri,” tegas Bahlil.
Perlu diketahui bahwa program mandatori B40 diatur di Keputusan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) No. 341.K/EK.01/MEM.E/2024.
Kebijakan tersebut mengatur soal pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel sebagai campuran BBM jenis minyak solar dalam rangka pembiayaan oleh badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit sebesar 40 persen.
Sebagai informasu, B40 adalah campuran bahan bakar nabati berbasis CPO atau sawit yakni FAME (Fatty Acid Methyl Esters) 40 persen dan BBM jenis solar 60 solar.
Pemerintah sudah menjalan program sejak 1 Januari 2025. Langkah ini sempat menimbulkan pertanyaan terkait kendaraan yang bisa menggunakan bahan bakar campuran.
Meski demikian sejumlah pabrikan otomotif justru mengapresiasi langkah pemerintah. Salah satunya adalah Toyota yang mengaku bahwa produk-produk mereka memang dirancang untuk dapat menggunakan biodiesel.
Bahkan mereka menegaskan bahwa penggunaan bahan bakar alternatif merupakan salah satu bagian dari komitmen multi pathway Toyota. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk hal tersebut.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Oktober 2025, 15:00 WIB
16 Oktober 2025, 13:00 WIB
15 Oktober 2025, 14:00 WIB
09 Oktober 2025, 20:00 WIB
08 Oktober 2025, 18:30 WIB
Terkini
29 Oktober 2025, 13:30 WIB
Century bertransformasi menjadi sub brand Toyota untuk bersaing dengan Rolls Royce dan Bentley di kelas premium papan atas
29 Oktober 2025, 13:00 WIB
Toyota FJ Cruiser bakal diproduksi mulai tahun depan di Thailand dan digadang-gadang bakal jadi idola baru masyarakat
29 Oktober 2025, 11:00 WIB
Mitsubishi Xforce memiliki beragam fitur kekinian yang dapat memanjakan para pemiliknya, seperti AYC
29 Oktober 2025, 10:36 WIB
Japan Mobility Show 2025 dijadikan Toyota untuk menunjukkan beragam strategi mobilitas mereka di masa depan
29 Oktober 2025, 10:00 WIB
Insentif atau subsidi dari pemerintah memainkan peran penting mendongkrak angka penjualan mobil listrik
29 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nakamichi menghadirkan head unit, speaker, amplifier sampai dashcam pintar baru kepada konsumen di Indonesia
29 Oktober 2025, 08:44 WIB
Kelas LCGC punya sensitivitas terhadap harga membuat Toyota sulit bawa teknologi ramah lingkungan yang lebih tinggi seperti hybrid
29 Oktober 2025, 08:00 WIB
Puluhan kendaraan ASN kota Serang kedapatan belum membayar pajak dan telah diberi peringatan oleh Bapenda