Ganjil Genap Jakarta 2 Oktober 2025, Diawasi Tilang Elektronik
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pemerintah provinsi DKI akan melakukan kajian terkait usulan ganjil genap sepeda motor yang disampaikan Kapolri
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Usulan ganjil genap sepeda motor menjadi perhatian serius bagi pemerintah DKI. Pasalnya ide yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diyakini efektif untuk mengurangi kepadatan dan polusi udara.
Hanya saja Heru Budi Hartono, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta mengaku perlu melakukan kajian secara menyeluruh. Sehingga bila benar dilaksanakan tidak terlalu memberatkan masyarakat maupun petugas di lapangan.
“Akan dipikirkan karena semua harus dikaji bersama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Masih harus diobrolkan terlebih dulu,” ungkap Heru (09/10).
Dilansir Antara, usulan ganjil genap sepeda motor pertama kali disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68. Ia pun berharap aturan itu bisa segera dilakukan.
"Suatu saat nanti tolong dipikirkan, karena memang 67 persen emisi kendaraan bermotor menyebabkan polusi," ucap Listyo (06/10).
Hal senada juga diungkap Deddy Herlambang, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran). Menurutnya aturan itu sudah mendesak dilakukan agar kondisi jalan di Ibu Kota mengalami perbaikan secara nyata.
“Memang adilnya sepeda motor juga diberlakukan ganjil genap karena sepeda motor sudah membuat macet dan polusi,” tegasnya (10/10).
Ia mengatakan bahwa selama ini sepeda motor menyumbang polutan sangat besar karena umumnya kondisi mesinnya kurang baik. Padahal populasi sepeda motor sudah mencapai 70-80 persen dari seluruh kendaraan di Jakarta.
Penolakan dari pihak pengemudi ojek online pun menurutnya telah menjadi sebuah risiko yang bisa diatasi. Terlebih selama ini transportasi daring sudah diberikan banyak kemudahan.
“Kalau mau ada kekhususan bagi ojek daring tentu bisa, tapi tetap harus ada pembatasan,” kata Deddy.
Sebagai contoh, bila ada 100.000 pengemudi ojek online meminta akses masuk ke pembatasan ganjil genap, maka pengelola aplikasi hanya diperbolehkan memberi izin setengahnya. Selain itu pemerintah dan pihak swasta juga harus bekerjasama menentukan kebijakan lain untuk melakukan pengaturan lain agar pelaksanananya tetap efektif.
“Kalau nanti banyak demonstrasi, ya itu risiko. Mau menyelesaikan masalah yang lebih besar apa tidak?” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
30 September 2025, 06:00 WIB
29 September 2025, 06:00 WIB
26 September 2025, 14:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi