Mitsubishi Siapkan SUV Listrik Konsep Baru, Debut Akhir Oktober
15 Oktober 2025, 21:00 WIB
Ada sejumlah spekulasi di balik simpang siurnya rencana Nissan dan Honda buat bergabung di tahun ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Tiga manufaktur asal Jepang yakni Honda, Nissan dan Mitsubishi beberapa waktu lalu direncanakan bergabung alias merger untuk memperkuat bisnis mereka. Namun, satu per satu merek terlibat justru mundur.
Kabar terbarunya, Nissan diisukan mundur dari rencana soal merger karena alasan yang belum diketahui. Hal ini diungkapkan oleh beberapa sumber internal yang enggan disebutkan namanya, kepada Reuters.
Padahal sebelumnya diketahui apabila bergabung ketiga merek itu digadang menjadi manufaktur otomotif terbesar ketiga di dunia.
Nissan juga akan melakukan pemotongan kerja besar-besaran. Total pekerja yang diputus kerja menurut data dari Reuters adalah sekitar sembilan ribu orang dan kapasitas penjualan sebanyak 20 persen.
Pasca kabar mundurnya Nissan dari merger beredar, harga saham mereka disebutkan sempat turun empat persen di Tokyo Stock Exchange, sementara milik Honda justru stabil dan diakhiri dengan kenaikan lebih dari delapan persen.
Fenomena itu dinilai menjadi bentuk kelegaan para investor karena Honda tidak jadi digabung membentuk satu perusahaan baru dengan Nissan maupun Mitsubishi.
Ada beberapa dugaan alasan Nissan batal bergabung dengan Honda, yakni karena tidak sesuainya kesepakatan awal yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Namun tidak menutup kemungkinan beberapa isu muncul untuk memuluskan rencana merger yang menguntungkan salah satu pihak.
Dilansir dari Reuters, Rabu (5/2) kemungkinan besar adalah karena Honda mengungkapkan bahwa alih-alih merger, Nissan akan menjadi merek subsidiari pabrikan berlambang H itu.
Ditambah lagi adanya kebijakan tarif impor kendaraan dari Meksiko yang diwacanakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut pengamat, hal itu bakal sangat merugikan Nissan dan berpotensi membuat Honda ragu.
Meksiko sendiri menjadi salah satu pasar terpenting bagi Nissan dan tempat mereka memproduksi model seperti Kicks untuk diekspor ke 77 negara.
“Nissan juga punya risiko lebih besar terhadap dampak tarif impor AS-meksiko ketimbang Honda dan Toyota,” kata Vincent Sun, pengamat dari Morningstar.
Tetapi ketika dikonfirmasi, kedua pihak dalam pernyataan resmi terpisah menegaskan laporan tersebut bukan mengacu pada informasi resmi perusahaan. Keputusan akhir soal merger baru akan difinalisasi sekaligus diumumkan pada pertengahan Februari.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Oktober 2025, 21:00 WIB
11 Oktober 2025, 13:00 WIB
10 Oktober 2025, 16:00 WIB
10 Oktober 2025, 09:00 WIB
09 Oktober 2025, 19:35 WIB
Terkini
18 Oktober 2025, 19:00 WIB
IMX 2025 sukses mencatat nilai transaksi selama 3 hari pameran sebanyak Rp 18 miliar dari target Rp 10 miliar
18 Oktober 2025, 17:00 WIB
Mazda CX-60 Sport merupakan varian terendah, namun tetap menawarkan pengalaman berkendara yang menyenangkan
18 Oktober 2025, 16:00 WIB
BMW Group Indonesia menantikan detail dari perjanjian IEU-CEPA yang akan mulai dijalankan pada 2027 mendatang
18 Oktober 2025, 15:00 WIB
Jambore Suzuki Club 2025 digelar hari ini di TMII, diikuti lebih dari 2.200 peserta dari berbagai komunitas
18 Oktober 2025, 12:55 WIB
Marco Bezzecchi kembali menempati podium di Sprint Race MotoGP Australia 2025 disusul Raul Fernandez
18 Oktober 2025, 11:00 WIB
Omoda O9 SHS akan diluncurkan di Indonesia dengan beragam keunggulan menarik yang dibutuhkan pelanggan
18 Oktober 2025, 09:00 WIB
Julian Johan melakukan sesi latihan resmi di Padang Pasir Maroko untuk mempersiapkan diri jelang Reli Dakar 206
18 Oktober 2025, 07:00 WIB
Diperlukan waktu sekitar satu tahun untuk bisa menyelesaikan desain Omoda O4 yang baru diperkenalkan