Veda Ega Pratama Siap Ukir Sejarah saat Mentas di JuniorGP Moto3
04 Februari 2025, 10:00 WIB
Ada sejumlah spekulasi di balik simpang siurnya rencana Nissan dan Honda buat bergabung di tahun ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Tiga manufaktur asal Jepang yakni Honda, Nissan dan Mitsubishi beberapa waktu lalu direncanakan bergabung alias merger untuk memperkuat bisnis mereka. Namun, satu per satu merek terlibat justru mundur.
Kabar terbarunya, Nissan diisukan mundur dari rencana soal merger karena alasan yang belum diketahui. Hal ini diungkapkan oleh beberapa sumber internal yang enggan disebutkan namanya, kepada Reuters.
Padahal sebelumnya diketahui apabila bergabung ketiga merek itu digadang menjadi manufaktur otomotif terbesar ketiga di dunia.
Nissan juga akan melakukan pemotongan kerja besar-besaran. Total pekerja yang diputus kerja menurut data dari Reuters adalah sekitar sembilan ribu orang dan kapasitas penjualan sebanyak 20 persen.
Pasca kabar mundurnya Nissan dari merger beredar, harga saham mereka disebutkan sempat turun empat persen di Tokyo Stock Exchange, sementara milik Honda justru stabil dan diakhiri dengan kenaikan lebih dari delapan persen.
Fenomena itu dinilai menjadi bentuk kelegaan para investor karena Honda tidak jadi digabung membentuk satu perusahaan baru dengan Nissan maupun Mitsubishi.
Ada beberapa dugaan alasan Nissan batal bergabung dengan Honda, yakni karena tidak sesuainya kesepakatan awal yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Namun tidak menutup kemungkinan beberapa isu muncul untuk memuluskan rencana merger yang menguntungkan salah satu pihak.
Dilansir dari Reuters, Rabu (5/2) kemungkinan besar adalah karena Honda mengungkapkan bahwa alih-alih merger, Nissan akan menjadi merek subsidiari pabrikan berlambang H itu.
Ditambah lagi adanya kebijakan tarif impor kendaraan dari Meksiko yang diwacanakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut pengamat, hal itu bakal sangat merugikan Nissan dan berpotensi membuat Honda ragu.
Meksiko sendiri menjadi salah satu pasar terpenting bagi Nissan dan tempat mereka memproduksi model seperti Kicks untuk diekspor ke 77 negara.
“Nissan juga punya risiko lebih besar terhadap dampak tarif impor AS-meksiko ketimbang Honda dan Toyota,” kata Vincent Sun, pengamat dari Morningstar.
Tetapi ketika dikonfirmasi, kedua pihak dalam pernyataan resmi terpisah menegaskan laporan tersebut bukan mengacu pada informasi resmi perusahaan. Keputusan akhir soal merger baru akan difinalisasi sekaligus diumumkan pada pertengahan Februari.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Februari 2025, 10:00 WIB
04 Februari 2025, 07:00 WIB
03 Februari 2025, 12:00 WIB
03 Februari 2025, 09:00 WIB
02 Februari 2025, 09:00 WIB
Terkini
05 Februari 2025, 20:00 WIB
Harga Geely EX5 bakal diumumkan secara resmi di IIMS 2025 dan ditawarkan dalam beragam kemudahan kredit
05 Februari 2025, 17:01 WIB
Kemenhub memanggil pimpinan perusahaan air minum serta operator truk imbas kecelakaan di GT Ciawi semalam
05 Februari 2025, 16:00 WIB
PHEV dinilai memiliki keunggulan dari mobil listrik dan konvensional, ini jadi alasan Mazda luncurkan CX-80
05 Februari 2025, 15:00 WIB
Honri Boma EV direncanajan melakukan debut di IIMS 2025 dengan harga terkangkau, hanya sekitar Rp 200 jutaan
05 Februari 2025, 14:07 WIB
Bila Anda berniat memboyong mobil listrik, harga Aion V akan diumumkan dalam gelaran IIMS 2025 mendatang
05 Februari 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik atau EV tidak bisa pakai sembarang ban, ada kriteria tertentu perlu yang jadi perhatian
05 Februari 2025, 12:00 WIB
Andry Ciu mengungkapkan bahwa pabrik Aion yang berada di Cikampek akan mulai produksi mobil di Maret 2025
05 Februari 2025, 11:00 WIB
Direktur teknis Ducati ungkap bocoran ubahan GP25 yang akan dipakai Marquez, Bagnaia dan Diggia di MotoGP 2025