Mario Suryo Aji Selesai Jalani Operasi Bahu, Simak Kondisinya
01 Juni 2025, 17:59 WIB
Ada sejumlah spekulasi di balik simpang siurnya rencana Nissan dan Honda buat bergabung di tahun ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Tiga manufaktur asal Jepang yakni Honda, Nissan dan Mitsubishi beberapa waktu lalu direncanakan bergabung alias merger untuk memperkuat bisnis mereka. Namun, satu per satu merek terlibat justru mundur.
Kabar terbarunya, Nissan diisukan mundur dari rencana soal merger karena alasan yang belum diketahui. Hal ini diungkapkan oleh beberapa sumber internal yang enggan disebutkan namanya, kepada Reuters.
Padahal sebelumnya diketahui apabila bergabung ketiga merek itu digadang menjadi manufaktur otomotif terbesar ketiga di dunia.
Nissan juga akan melakukan pemotongan kerja besar-besaran. Total pekerja yang diputus kerja menurut data dari Reuters adalah sekitar sembilan ribu orang dan kapasitas penjualan sebanyak 20 persen.
Pasca kabar mundurnya Nissan dari merger beredar, harga saham mereka disebutkan sempat turun empat persen di Tokyo Stock Exchange, sementara milik Honda justru stabil dan diakhiri dengan kenaikan lebih dari delapan persen.
Fenomena itu dinilai menjadi bentuk kelegaan para investor karena Honda tidak jadi digabung membentuk satu perusahaan baru dengan Nissan maupun Mitsubishi.
Ada beberapa dugaan alasan Nissan batal bergabung dengan Honda, yakni karena tidak sesuainya kesepakatan awal yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Namun tidak menutup kemungkinan beberapa isu muncul untuk memuluskan rencana merger yang menguntungkan salah satu pihak.
Dilansir dari Reuters, Rabu (5/2) kemungkinan besar adalah karena Honda mengungkapkan bahwa alih-alih merger, Nissan akan menjadi merek subsidiari pabrikan berlambang H itu.
Ditambah lagi adanya kebijakan tarif impor kendaraan dari Meksiko yang diwacanakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut pengamat, hal itu bakal sangat merugikan Nissan dan berpotensi membuat Honda ragu.
Meksiko sendiri menjadi salah satu pasar terpenting bagi Nissan dan tempat mereka memproduksi model seperti Kicks untuk diekspor ke 77 negara.
“Nissan juga punya risiko lebih besar terhadap dampak tarif impor AS-meksiko ketimbang Honda dan Toyota,” kata Vincent Sun, pengamat dari Morningstar.
Tetapi ketika dikonfirmasi, kedua pihak dalam pernyataan resmi terpisah menegaskan laporan tersebut bukan mengacu pada informasi resmi perusahaan. Keputusan akhir soal merger baru akan difinalisasi sekaligus diumumkan pada pertengahan Februari.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juni 2025, 17:59 WIB
30 Mei 2025, 11:00 WIB
29 Mei 2025, 07:00 WIB
27 Mei 2025, 15:00 WIB
27 Mei 2025, 11:00 WIB
Terkini
02 Juni 2025, 08:00 WIB
SUV bertenaga listrik Mazda EZ-60 dapat menjadi pengganti MX-30 yang kabarnya bakal disuntik mati akhir 2025
02 Juni 2025, 07:00 WIB
Pemerintah Kalimantan Barat bakal hapus denda pajak dan biaya mutasi kendaraan untuk tingkatkan pendapatan asli daerah
02 Juni 2025, 06:00 WIB
Polda Metro Jaya menyebar fasilitas SIM keliling Jakarta di lima area berbeda, simak informasi lengkapnya
02 Juni 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Juni 2025 kembali digelar dengan langsung pengawasan dari pihak kepolisian di beberapa titik
02 Juni 2025, 05:56 WIB
Pada awal Juni 2025, pihak kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung di dua tempat berbeda di Kota Kembang
01 Juni 2025, 19:00 WIB
Sejumlah SPBU swasta seperti Shell, BP AKR sampai Vivo melakukan penurunan harga BBM di awal Juni 2025
01 Juni 2025, 17:59 WIB
Proses operasi bahu kanan Mario Suryo Aji baru saja selesai, ia menjalani tindakan medis di Barcelona
01 Juni 2025, 11:00 WIB
Yamaha Fazzio Modifest Makassar 2025 kembali digelar dengan kualitas pekerjaan lebih baik sehingga persaingan jadi ketat