Makin Terpuruk, Neta Berisiko Bayar Denda Impor EV di Thailand
24 Juni 2025, 19:00 WIB
Manufaktur di Indonesia masih tunggu detail aturan insentif mobil hybrid yang diwacanakan berlaku tahun ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemerintah resmi memberikan insentif mobil hybrid sebesar tiga persen dengan beberapa persyaratan. Hanya saja sampai saat ini manufaktur masih menunggu rincian peraturan tersebut supaya bisa mendaftarkan produknya.
Persentase TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) nampaknya bakal menjadi salah satu kriteria yang wajib dipenuhi manufaktur, sama seperti regulasi penerima subsidi mobil listrik.
Perlu diketahui di Indonesia ada beberapa jenis mobil hybrid. Mulai dari mild hybrid, strong hybrid sampai PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang akan banyak hadir tahun ini.
Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) berharap seluruh jenis elektrifikasi ini bisa menikmati insentif mobil hybrid agar dapat berkontribusi menurunkan emisi karbon.
“Meningkatnya perkembangan pasar xEV dapat memberikan dampak pada pendalaman industri untuk xEV, juga potensi peningkatan ekspor xEV,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dalam siaran resminya, dikutip Selasa (21/1).
Di samping mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan, insentif diharapkan membantu dorong pertumbuhan industri kendaraan bermotor. Mengingat di 2024 penjualan mobil mengalami penurunan karena sejumlah faktor, seperti melemahnya nilai rupiah terhadap dolar.
“Selain itu, (insentif) akan berdampak pada pertambahan pendapatan negara baik pusat maupun daerah, terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan, PPh perorangan,” tegas Kukuh.
PT TAM (Toyota Astra Motor) memiliki produk mobil hybrid rakitan lokal seperti Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. Keduanya punya peluang didaftarkan.
“Hingga saat ini kami masih menunggu detail kebijakan terkait pemberian insentif hybrid termasuk model-model apa saja yang eligible untuk mendapatkan insentif,” kata Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Merek lain seperti Honda juga merespons positif kebijakan insentif dan akan terus mempelajari rinciannya. Namun lini mobil hybrid mereka masih berstatus CBU (Completely Built Up) alias impor utuh.
“Sementara kami masih mempelajari lebih lanjut detail skema pajak model hybrid terbaru untuk penerapannya,” kata Yusak Billy, Sales & Aftersales Director PT HPM (Honda Prospect Motor) saat dihubungi KatadataOTO.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Juni 2025, 19:00 WIB
24 Juni 2025, 11:00 WIB
21 Juni 2025, 11:00 WIB
20 Juni 2025, 17:00 WIB
20 Juni 2025, 11:00 WIB
Terkini
26 Juni 2025, 08:00 WIB
Bila Anda ingin membeli Hyundai Palisade Hybrid harus bersabar, karena mobil ini mendapat respon cukup baik
26 Juni 2025, 07:00 WIB
Lorenzo mengaku pernah melewati masa-masa sulit seperti yang sedang dilalui oleh Francesco Bagnaia di MotoGP
26 Juni 2025, 06:15 WIB
SIM keliling Bandung tetap beroperasi pada hari ini atau sebelum libur 1 Muharram untuk melayani masyarakat
26 Juni 2025, 06:00 WIB
KatadataOTO rangkum informasi seputar SIM keliling Jakarta yang beroperasi hari ini mulai pukul 09:00 WIB
26 Juni 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 26 Juni 2025 digelar di puluhan ruas jalan utama Ibu Kota sebelum libur panjang
25 Juni 2025, 22:30 WIB
Terdapat sejumlah daerah yang menggelar pemutihan pajak kendaraan, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat
25 Juni 2025, 22:00 WIB
Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan agar kredit kendaraan Anda bisa diterima perusahaan pembiayaan
25 Juni 2025, 21:00 WIB
Versi terbaru Omoda 5 berganti nama jadi Chery C5, meluncur bersamaan versi listriknya yakni Chery E5