Honda Pertimbangkan Bawa Stepwgn dalam Waktu Dekat
21 Januari 2025, 09:00 WIB
Manufaktur di Indonesia masih tunggu detail aturan insentif mobil hybrid yang diwacanakan berlaku tahun ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemerintah resmi memberikan insentif mobil hybrid sebesar tiga persen dengan beberapa persyaratan. Hanya saja sampai saat ini manufaktur masih menunggu rincian peraturan tersebut supaya bisa mendaftarkan produknya.
Persentase TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) nampaknya bakal menjadi salah satu kriteria yang wajib dipenuhi manufaktur, sama seperti regulasi penerima subsidi mobil listrik.
Perlu diketahui di Indonesia ada beberapa jenis mobil hybrid. Mulai dari mild hybrid, strong hybrid sampai PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang akan banyak hadir tahun ini.
Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) berharap seluruh jenis elektrifikasi ini bisa menikmati insentif mobil hybrid agar dapat berkontribusi menurunkan emisi karbon.
“Meningkatnya perkembangan pasar xEV dapat memberikan dampak pada pendalaman industri untuk xEV, juga potensi peningkatan ekspor xEV,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dalam siaran resminya, dikutip Selasa (21/1).
Di samping mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan, insentif diharapkan membantu dorong pertumbuhan industri kendaraan bermotor. Mengingat di 2024 penjualan mobil mengalami penurunan karena sejumlah faktor, seperti melemahnya nilai rupiah terhadap dolar.
“Selain itu, (insentif) akan berdampak pada pertambahan pendapatan negara baik pusat maupun daerah, terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan, PPh perorangan,” tegas Kukuh.
PT TAM (Toyota Astra Motor) memiliki produk mobil hybrid rakitan lokal seperti Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. Keduanya punya peluang didaftarkan.
“Hingga saat ini kami masih menunggu detail kebijakan terkait pemberian insentif hybrid termasuk model-model apa saja yang eligible untuk mendapatkan insentif,” kata Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Merek lain seperti Honda juga merespons positif kebijakan insentif dan akan terus mempelajari rinciannya. Namun lini mobil hybrid mereka masih berstatus CBU (Completely Built Up) alias impor utuh.
“Sementara kami masih mempelajari lebih lanjut detail skema pajak model hybrid terbaru untuk penerapannya,” kata Yusak Billy, Sales & Aftersales Director PT HPM (Honda Prospect Motor) saat dihubungi KatadataOTO.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Januari 2025, 09:00 WIB
20 Januari 2025, 09:00 WIB
19 Januari 2025, 13:00 WIB
16 Januari 2025, 18:00 WIB
16 Januari 2025, 11:00 WIB
Terkini
21 Januari 2025, 15:17 WIB
Resmi masuk Indonesia besok membawa D9, masih ada beberapa lini produk Denza yang berpeluang hadir di RI
21 Januari 2025, 13:00 WIB
Penjualan mobil listrik 2024 di Indonesia mencapai 43.193 unit dan BYD M6 berhasil menjadi model terlaris
21 Januari 2025, 12:00 WIB
Federal Oil yakin dengan formasi terbaru tim Gresini Racing di MotoGP 2025 bisa mencetak prestasi lebih
21 Januari 2025, 11:00 WIB
YIMM menyebut Yamaha R25 terbaru mendapat beberapa penyegaraan buat memanjakan para pencinta motor sport
21 Januari 2025, 10:00 WIB
Bagian dari Road to IMX 2025, modifikasi Honda Civic Estilo milik Reza Ardjil diboyong ke Osaka Auto Messe
21 Januari 2025, 09:00 WIB
Ada peluang besar Honda hadirkan Stepwgn di Indonesia tahun ini, MPV hybrid pertama PT HPM di dalam negeri
21 Januari 2025, 08:00 WIB
Marc Marquez mengaku siap untuk tampil dan meraih kemenangan pertamanya bersama Ducati Desmosedici GP25
21 Januari 2025, 07:00 WIB
BYD Seal jadi koleksi kendaraan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sempat didemo pegawainya