Harga BBM Pertamina Naik 1 Juli 2025, Pertamax Jadi Rp 12.500
01 Juli 2025, 07:00 WIB
Kuota Pertalite 2024 turun dibanding tahun lalu karena penyerapannya dinilai lebih kecil dari ketersediaan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan bahwa kuota Pertalite 2024 turun jika dibandingkan tahun lalu. Pemerintah hanya memberikan kuota Pertalite sebesar 31.7 juta kilo liter (kl) atau lebih rendah dibanding 2023 yang mencapai 32.56 juta kl.
Penetapan ini diambil karena realisasi di tahun lalu lebih kecil ketimbang kuota yang sudah ditetapkan. Sehingga penurunan dirasa masih akan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap BBM bersubsidi.
“Untuk tahun 2024 kuota yang kami siapkan adalah sekitar 31,7 juta kilo liter. Jadi ini memang sedikit lebih kecil dari tahun lalu karena kami melihat realisasinya cuma sekitar 30 juta kl,” ungkap Erika Retnowati, Kepala BPH Migas (09/01).
Rendahnya realisasi penyaluran Pertalite dinilai positif karena pemerintah memang ingin mengurangi konsumsi BBM bersubsidi. Sepanjang 2023 beragam pembatasan sudah dilakukan agar distribusi bisa tepat sasaran.
Perpindahan masyarakat dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum juga dinilai membuat penyerapan BBM bersubsidi mengalami penurunan. Dilansir Antara, situasi itu banyak terjadi di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Meski demikian kuota BBM Pertalite di 2024 dinilai masih lebih besar ketimbang 2022 yang mencapai 29.91 juta kl.
“30 juta kl itu memang mengalami pertumbuhan dari 2022, tapi pertumbuhannya tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya,” tambah Erika.
Tak cuma itu Erika juga menyampaikan bahwa penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) yakni Solar Subsidi hingga akhir 2023 tercatat mencapai sebesar 17.5 juta kl. Jumlah melampaui kuota yang sudah ditentukan sebelumnya sebesar 16,8 juta kl.
Oleh karena itu kuota Solar di tahun ini akan ditingkatkan menjadi 19 juta KL. Dengan demikian diharapkan tidak terjadi kelangkaan Solar di masa depan.
Guna menekan konsumsi bahan bakar bersubsidi, pemerintah kembali melakukan sejumlah pembatasan. Selain itu mereka juga memberi beragam kemudahan pada masyarakat jika hendak membeli kendaraan listrik baik mobil maupun sepeda motor.
Dengan ini diharapkan ketergantungan masyarakat terhadap BBM bisa semakin berkurang.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 07:00 WIB
01 Juni 2025, 07:36 WIB
27 Februari 2025, 13:00 WIB
27 Februari 2025, 07:00 WIB
26 Februari 2025, 15:05 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 23:35 WIB
Polisi akhirnya ungkap kronologi seorang anak mendadak keluar dari bus yang sedang melaju di jalan tol
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Belum bisa saingi kendaraan konvensional, Populix ungkap alasan masyarakat ragu beralih ke mobil listrik
01 Juli 2025, 23:13 WIB
Dorna Sport memberi peringatan kepada Jorge Martin untuk menghormati kontrak yang sudah ada dengan Aprilia
01 Juli 2025, 22:08 WIB
Gugatan BMW yang diajukan untuk BYD ke pengadilan pada Februari 2025 telah ditolak, berikut alasannya
01 Juli 2025, 21:25 WIB
Menurut Jaecoo perang harga mobil Cina wajar dilakukan, asal tetap memberikan value lebih kepada para konsumen
01 Juli 2025, 20:08 WIB
MotoGP Malaysia 2025 menargetkan bisa menarik 13 ribu penonton asal Indonesia atau dari tahun sebelumnya
01 Juli 2025, 19:00 WIB
Ground Zero meluncurkan tiga produk baru untuk merayakan hari jadi mereka yang ke-30, dijual secara terbatas
01 Juli 2025, 18:00 WIB
Kepulauan Riau gelar pemutihan pajak kendaraan bermotor untuk mudahkan warganya menjalankan kewajiban