Progres Pendirian Pabrik Mobil Listrik BYD dan VinFast di Subang
26 Agustus 2025, 13:00 WIB
Kemenperin menyebut populasi kendaraan listrik yang sudah mengaspal di Indonesia mencapai 274.802 unit
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pemerintah Indonesia sedang menggencarkan adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Hal tersebut demi menurunkan polusi udara.
Kemudian mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup besar. Sehingga mampu menghemat anggaran belanja.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan saat ini populasi Electric Vehicle (EV) di dalam negeri mencapai 274.802 unit.
Jumlah tersebut didapatkan dari data kendaraan yang sudah melakukan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT), melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sampai 24 Juni 2025.
“Kondisi ini terjadi seiring pemberlakuan kebijakan program percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB),” ungkap Mahardi Tunggul Wicaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin di Jakarta, Senin (25/08).
Memang perlu diingat, pemerintah memberikan sejumlah stimulus kepada masyarakat. Misal insentif yang tertuang dalam Perpres 79/2023 tentang perubahan atas Perpres 55/2019.
Para pembantu Presiden Prabowo Subianto itu, memberikan insentif untuk pembelian Battery Electric Vehicle (BEV) dengan berbagai skema.
Lebih jauh Tunggul menyampaikan kalau populasi kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukan peningkatan. Mengingat di 2023 hanya ada 116.439 unit saja.
Sementara itu bila dirinci dari angka 274.802 unit, kendaraan roda empat berpenumpang berkontribusi sampai 77.277 unit.
Lalu motor listrik memiliki porsi lumayan banyak, yakni 196 ribuan unit. Sedangkan kendaraan roda tiga setrum hanya 617 unit saja dan sisanya komersial.
Tentu statistik di atas menunjukan keberhasilan program yang dijalankan pemerintah selama ini. Mampu mendorong masyarakat buat beralih dari kendaraan konvensional.
Tunggul menerangkan bahwa kendaraan berbasis Internal Combustion Engine (ICE) mengalami penurunan pangsa pasar. Sebab di 2021 bisa mencapai level 99,64 persen.
Sedangkan pada Januari sampai Juli 2025 berada di kisaran 82,2 persen. Sehingga minat masyarakat terhadap kendaraan listrik mulai bertumbuh.
“Hal ini mencerminkan adanya pergeseran preferensi konsumen menuju kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tegas Tunggul.
Kendati demikian kondisi ini harus mendapat perhatian serius. Sebab mulai menggerus keberadaan kendaraan roda empat maupun dua konvensional.
Menghadirkan ancaman besar bagi pabrikan yang sudah berdiri puluhan tahun. Membuat bisnis mereka cukup goyah dalam beberapa waktu belakangan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Agustus 2025, 13:00 WIB
26 Agustus 2025, 09:00 WIB
25 Agustus 2025, 17:18 WIB
23 Agustus 2025, 07:00 WIB
22 Agustus 2025, 13:18 WIB
Terkini
26 Agustus 2025, 15:00 WIB
Meskipun alami akhir pekan yang kurang baik di MotoGP Hungaria 2025, Alex Marquez masih percaya diri bersaing
26 Agustus 2025, 14:00 WIB
Pemenang Toyota Eco Youth hasilkan inovasi pengolahan limbah cangkang kepiting menjadi sumber daya listrik
26 Agustus 2025, 13:00 WIB
BYD dan VinFast menunjukan komitmen mereka terhadap pemerintah dengan mendirikan pabrik di Subang, Jawa Barat
26 Agustus 2025, 12:00 WIB
BYD bangun pabrik di Malaysia dengan ukuran lahan yang lebih luas dibandingkan Indonesia yaitu mencapai 150 hektar
26 Agustus 2025, 11:00 WIB
Pihak Toyota mengklaim bakal melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengembangan baterai Veloz Hybrid
26 Agustus 2025, 10:00 WIB
Penggemar motor Honda menumpahkan kreativitasnya pada Vario 160 dan dinobatkan sebagai Best Matic Proper
26 Agustus 2025, 09:00 WIB
Kemenperin menjelaskan insentif mobil listrik impor berakhir di 31 Desember 2025 dan belum ada pembahasan lagi
26 Agustus 2025, 08:00 WIB
Mengurus SIM hilang bisa dilalui tanpa harus mengikuti tes asal memiliki dokumen yang dibutuhkan saat pengurusan