Dihantam Robot, Pekerja Tesla Layangkan Gugatan Nyaris Rp 1 Triliun
26 September 2025, 17:00 WIB
Proses pembangunan pabrik baterai EV CATL bakal dimulai pada 29 Juni 2025 dengan diresmikan oleh Prabowo
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pabrik baterai Electric Vehicle (EV) milik Cina Contemporary Amperex Technology (CATL) akan segera dibangun di Indonesia dalam waktu.
Proses groundbreaking atau peletakan batu pertama fasilitas produksi tersebut dikabarkan bakal dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada akhir pekan nanti
“Kami sedang membangun ekosistem baterai mobil (listrik) yang terintegrasi. 29 Juni besok akan diresmikan, insyaallah oleh Bapak Presiden,” kata Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) seperti diberitakan Katadata sebelumnya
Lebih jauh Bahlil mengatakan kalau proyek pabrik baterai EV tersebut memiliki beberapa keistimewaan.
Seperti manufaktur asal Tiongkok tersebut nantinya diklaim bakal menggarap ekosistem baterai EV dari hulu ke hilir.
“(Mulai) dari tambang, smelter, HPAL, prekursor sampai katoda,” pembantu Presiden Prabowo itu menuturkan.
Bahlil juga mengungkapkan kalau total investasi dalam proyek tersebut berkisar 6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 97,6 triliunan.
“Ini (pabrik baterai EV) pertama kali di dunia sebesar ini,” tegas Bahlil.
Kemudian ia menuturkan kalau keberadaan pabrik baterai EV di Tanah Air diharapkan dapat membawa dampak positif.
Diyakini negara-negara lain bakal berpikir, bila keseluruhan proses produksi dilakukan di Indonesia maka biaya-biaya diperlukan akan lebih murah.
“Itu yang kami bicarakan tentang dampak efek positif dan negatif dari negara-negara yang menganggap bahwa penting untuk kita melakukan kompetisi secara baik,” pungkas dia.
Sebagai informasi, pembangunan pabrik ekosistem baterai EV berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Proyek tersebut merupakan salah satu dari 18 program hilirisasi senilai hampir 45 miliar dolar AS atau Rp 729 triliunan. Kemudian bakal dimulai pada Juni 2025.
Menteri Prabowo Subianto itu menyebut kalau proyek hilirisasi oleh CATL meliputi nikel, bauksit, refinery, storage dan gasifikasi (DME) batu bara.
Lalu hilirisasi sektor perikanan, pertanian, kehutanan maupun pengembangan ekosistem baterai mobil listrik milik Indonesia sendiri.
Patut diketahui, CATL dikabarkan bakal bekerja sama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk membangun pabrik sel baterai di Indonesia.
Fasilitas mereka mampu memproduksi daya hingga 15 GWh. Namun jumlah itu akan dicapai secara bertahap karena produksi perdananya hanya 7,5 GWh.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 September 2025, 17:00 WIB
25 September 2025, 20:00 WIB
24 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 13:00 WIB
23 September 2025, 16:10 WIB
Terkini
29 September 2025, 15:00 WIB
Francesco Bagnaia perlahan kembali bangkit di MotoGP Jepang 2025, terapkan beberapa komponen lama di GP25
29 September 2025, 14:00 WIB
Shell Indonesia bereaksi mengenai kabar PHK massal yang terjadi imbas kelangkaan stok BBM di seluruh SPBU
29 September 2025, 13:00 WIB
Beberapa keunggulan Mitsubishi New Pajero Sport yang diklaim bisa memanjakan para konsumen di Indonesia
29 September 2025, 12:00 WIB
MotoGP Jepang 2025 jadi saksi momen bersejarah Marc Marquez kunci gelar juara dunia di kandang Honda
29 September 2025, 11:00 WIB
Dengan harga yang diklaim kompetitif, Daihatsu sebut Rocky Hybrid mampu menjangkau berbagai jenis konsumen
29 September 2025, 10:00 WIB
Marc Marquez kokoh di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 usai mengunci gelar juara dunia kelas premier
29 September 2025, 09:00 WIB
Suzuki siap memasarkan motor listrik di Indonesia, kemungkinan besar e-Access yang akan di bawa oleh mereka
29 September 2025, 08:00 WIB
Pabrik Toyota Indonesia dapat menyelesaikan proses produksi kendaraan mobil baru hanya dalam waktu 1,8 menit